Banjir Helm Abal-abal, Cargloss Setuju Ada Razia Helm SNI?

7 April 2021 15:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Berbagai helm Cargloss di Jakarta Helmet Exhibition Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Berbagai helm Cargloss di Jakarta Helmet Exhibition Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Helm jadi perlengkapan wajib buat pengendara sepeda motor. Catat! prioritasnya buat lindungi kepala, bukan cuma asal pasang buat menghindari tilang polisi.
ADVERTISEMENT
Saat ini banyak sekali ragam helm yang dijual di pasaran. Namun sayangnya, tak sedikit juga yang statusnya abal-abal, alias spesifikasinya di bawah standar SNI bahkan palsu.
General Manager Cargloss Helmet Endin Nasrudin, tak memungkiri realita tersebut. Apalagi pasar helm semakin bertumbuh, seiring kebutuhan orang akan sepeda motor.
"Pemerintah sudah mengatur lewat SNI sebagai dasar 1 helm boleh beredar di pasar, akan tetapi masih banyak yang melakukan bisnisnya mengabaikan standar yang sudah ditetapkan," ucapnya, Rabu (7/4).
Helm Cargloss di Indonesia. Foto: Cargloss

Razia SNI helm

Terkait dengan wacana razia helm SNI, Endin menyetujuinya. Namun tak dilakukan sembarangan, seperti salah satunya petugas hanya sekadar melihat logo SNI saja.
"Razia SNI menjadi penting buat kami. Dan jangan hanya dari logo SNI, karena itu bisa dibuat sendiri," kata Endin.
ADVERTISEMENT
Endin memberikan masukan, selain razia SNI pemerintah juga diharapkan ada solusi yang lebih aplikatif, untuk membendung helm abal-abal.
"Seperti misalnya ada tersemat stiker khusus helm seperti hologram, yang menyatakan diuji dan asli. Ditambah aturan lebih lengkap lagi," tuturnya.
Helm Cargloss di Indonesia. Foto: Cargloss

Waspada helm Cargloss palsu

Endin juga mengimbau masyarakat untuk tak sembarangan bila ingin membeli helm Cargloss. Pasalnya banyak helm Cargloss imitasi di pasaran.
Nah sekilas cara membedakannya mudah. Pertama pada bagian stiker. Produk asli, stiker merek Cargloss tak bisa dilepas, karena dilapisi clear coat. Sementara yang palsu tidak.
Kemudian pada label warning di dalam helm, informasi tersedia lengkap dan juga tertulis siapa pembuatnya, dalam hal ini PT Mega Karya Mandiri.
"Jadi seperti itu kurang lebih bila ingin membedakan yang asli dan yang palsu," ujar Endin.
ADVERTISEMENT