Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.5
23 Ramadhan 1446 HMinggu, 23 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
'Banjir' Mobil China di Thailand, Suzuki Putuskan Tutup Pabrik Tahun Depan
10 Juni 2024 6:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari keterangan resmi Suzuki yang dipublikasikan pada Jumat (7/6), Suzuki Motor Thailand (SMT) ditutup pada 2025. Keputusan tersebut diambil setelah evaluasi struktur produksi global.
Pabrik SMT didirikan pada Agustus 2011 dan baru beroperasi pada Maret 2012. Lokasi pabrik yang terletak di Pluakdaeng, Provinsi Rayong mempekerjakan sekitar 800 orang dan memiliki kapasitas produksi hingga 60 ribu unit per tahun.
Dari data yang dipublikasikan, SMT hanya memproduksi 7.579 unit di tahun 2023. Model yang diproduksi di pabrik tersebut antara lain Swift, Ciaz dan Celerio.
Lebih lanjut, langkah tersebut diambil Suzuki untuk mengoptimalkan lokasi produksi global serta bagian dari upaya mempromosikan netralitas karbon dan elektrifikasi secara global.
Nantinya, penjualan mobil Suzuki di Thailand akan diimpor secara CBU melalui pabrik di kawasan ASEAN serta Jepang dan India. Suzuki juga akan berkontribusi guna mencapai netralitas karbon yang dipromosikan pemerintah Thailand dengan memperkenalkan mobil hybrid serta mobil setrum.
ADVERTISEMENT
Disitat dari Bangkok Post, Suzuki menargetkan memiliki enam model EV pada tahun 2030-2031. Kendaraan listrik pertama Suzuki rencananya akan diluncurkan pertama kali di India pada tahun depan serta bakal diekspor ke Jepang dan Eropa.
Mundurnya Suzuki dari Thailand seiring dengan ketatnya persaingan pabrikan mobil Jepang dengan dengan pabrikan asal China yang semakin gencar menginvasi negeri Gajah Putih. Selain itu tekanan untuk memproduksi mobil listrik dan hybrid di Thailand yang makin tinggi.