Baterai Diproduksi Lokal, Modal Bikin Mobil Listrik Bisa Lebih Rendah 24 Persen
ADVERTISEMENT
Project General Manager Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing (TDEM), Indra Chandra memprediksikan harga mobil listrik bisa berpotensi jadi lebih murah apabila baterai yang digunakan sudah diproduksi di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Dalam acara Seminar Triple Helix Collaboration University-Government-Industry yang digagas oleh PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Indra menyebutkan salah satu faktor yang membuat harga mobil listrik saat ini masih cukup tinggi adalah baterainya yang masih diproduksi di luar negeri.
"Dari sebuah baterai ini komposisinya saat ini sekitar 50 sampai 60 persen dari total cost. Kalau kita impor baterai ini kan berarti ada logistic cost, belum lagi materialnya kena exchange rate dan sebagainya," kata Indra.
Sebaliknya, kata Indra, harga mobil listrik bisa sangat ditekan menjadi lebih terjangkau apabila sudah diproduksi di dalam negeri dan menggunakan bahan baku yang ada di Indonesia.
"Ketika nanti fasilitas produksi baterai yang dibangun oleh CATL dan teman-temannya itu bisa beroperasi di 2025 atau 2026 atau harapan saya bisa lebih cepat, ya. Itu paling tidak komponen dolar Amerika berkurang, terus logistic cost-nya sekitar 15-20 persen bisa berkurang dari sebuah harga 1 baterai sel misalnya," beber Indra.
ADVERTISEMENT
Belum lagi adanya klaim harga nikel Indonesia lebih murah dibanding negara lain, dikatakan Indra bisa menekan harga baterai itu sendiri.
"Dengan itu kalau misal bisa kita gunakan semaksimal mungkin, setidaknya baterai yang kita produksi bisa lebih kompetitif di antara 20 sampai 24 persen," jelas Indra.
Karena itu, Indra optimistis harga baterai dan harga mobil listrik di Indonesia bisa semakin kompetitif sehingga produk mobil elektrifikasi bisa menjangkau segala segmen konsumen di Tanah Air.
***