Baterai Neta V-II Diklaim Tahan Banjir, Telah Direndam 48 Jam

16 Juli 2024 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Test drive mobil listrik Neta V-II saat simulasi banjir. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Test drive mobil listrik Neta V-II saat simulasi banjir. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Neta Auto Indonesia coba membuktikan bahwa produk mobil listrik yang mereka jual tahan banjir. Ini karena sistem baterainya telah mengantongi sertifikat indeks proteksi IP68, namun pabrikan lebih suka menyebutnya IP68 plus.
ADVERTISEMENT
Senior Manager After Sales Neta Auto Indonesia Januar Eka Sapta bilang baterai Neta V-II memiliki perlindungan yang kuat dari air. Bahkan telah dites hingga kedalaman satu meter dalam waktu yang lama.
"Baterainya itu kami uji dengan merendamnya sedalam satu meter selama 48 jam. Kalau IP68 itu kan 30 menit, nah ini 48 jam lebih lama," buka Januar saat ditemui di Bandung belum lama ini.
Test drive mobil listrik Neta V-II Bandung-Jakarta. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
"Jadi tentunya ini sebagai pembuktian bahwa baterai kami ini aman melewati genangan air yang cukup dalam," lanjutnya.
Itu semua kata Januar supaya konsumen lebih merasa aman ketika menggunakan mobil listrik Neta, utamanya saat hujan deras dan menemukan ada jalanan banjir yang kedalamannya hingga merendam baterai yang ada di bawah mobil.
ADVERTISEMENT

Tahan banyak pengujian

Selain air, baterai mobil listrik Neta juga tahan dari berbagai macam pengujian ekstrem. Mulai dari getaran, peremasan, siklus basah-panas, short circuit, rendaman air, dan kebakaran yang disebabkan dari eksternal.
"Saat pengetesan external flame, baterai tersebut disulutkan api di atasnya dan tidak terjadi apa-apa pada baterai itu sendiri," ungkap Product Planning Manager Neta Auto Indonesia Jordy Angkawidjaja.
Test drive mobil listrik Neta V-II saat simulasi banjir. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Komponen baterai Neta kata Jordy juga telah dilengkapi sistem manajemen yang disebut HEPT 3.0 thermostatic. Secara garis besar kerjanya menjaga temperatur baterai selalu dalam suhu bekerja optimal.
"Misalnya di daerah macet seperti Jakarta yang suhu luarnya bisa lebih dari 40 derajat, dengan adanya teknologi ini maka baterai akan tetap dingin sehingga performanya tetap terjaga," tuntasnya.
ADVERTISEMENT