Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Beda Fitur Mitsubishi Xpander Hybrid dengan Versi Biasa
4 Februari 2024 12:39 WIB
·
waktu baca 5 menitADVERTISEMENT
Debut global Mitsubishi Xpander dan Xpander Cross Hybrid Electric Vehicle (HEV) di Thailand diikuti pengumuman harga resminya. LMPV hybrid itu dibanderol mulai mulai 912 ribu Baht atau Rp 405,5 jutaan untuk Xpander HEV dan 946 ribu Baht atau Rp 420,6 jutaan untuk Xpander Cross HEV.
ADVERTISEMENT
Menilik laman resmi Mitsubishi Motors Thailand, Xpander bermesin bensin konvensional, yang sama dijual di Indonesia saat ini, punya harga mulai 799 ribu Baht atau Rp 354,9 juta untuk tipe terendahnya GLS-LTD.
Paling menarik adalah Xpander GT atau setara Ultimate di Tanah Air yang harganya sama persis dengan Xpander HEV yakni 912 Baht atau Rp 405,5 jutaan. Perlu diingat, banderol tersebut hanya bertahan sampai 7 April mendatang alias harga perkenalan.
Sama dengan Xpander Cross HEV di Thailand, sebagai awalan pabrikan memberi harga serupa seperti yang varian mesin bensin konvensional. Harga asli kedua model tersebut mengacu laman resmi Mitsubishi adalah 933 ribu Baht untuk Xpander HEV dan 961 ribu Baht untuk Xpander Corss HEV.
Artinya bila mengikuti harga aslinya, Xpander HEV punya selisih sekitar Rp 8,9 jutaan jika dibandingkan dengan tipe tertingginya. Sementara jika dibandingkan dengan tipe terbawah GLS-LTD lebih jauh lagi yakni Rp 59,5 jutaan.
ADVERTISEMENT
Perbedaan harga yang signifikan tersebut kemungkinan disebabkan penyematan teknologi hybrid terbaru pada Xpander dan Xpander Cross. Lantas, apakah faktor itu saja yang membuat harganya berbeda jauh dibanding dengan versi konvensional? Ternyata ada banyak detail fitur pembedanya, berikut penjabarannya.
Mesin baru Mitsubishi Xpander HEV dan Xpander Cross HEV
Meski secara tampang eksterior, baik Xpander HEV dan Xpander Cross HEV serupa dengan versi mesin bensin konvensional, tetapi untuk jantung mekanis ternyata disematkan unit mesin baru berkubikasi 1.600 cc.
Sumber tenaga barunya dengan teknologi MIVEC itu sanggup menghasilkan tenaga 95 dk pada 5.100 rpm dan torsi 134 Nm di 4.500 rpm. Sementara motor listrik penggerak yang terhubung ke dua roda depan bisa mengeluarkan tenaga 116 dk dan torsi 255 Nm.
ADVERTISEMENT
Enjin baru tersebut juga kemungkinan menggunakan basis kode yang sama dengan seri mesin 4A92 berkubikasi 1,6-liter MIVEC serupa dengan kepunyaan Lancer generasi terakhir. Agaknya dilakukan modifikasi agar memiliki sifat siklus atkinson.
Mesin siklus atkinson memang paling jamak ditemui dan dipakai pada mobil hybrid, ia menawarkan tingkat efisiensi penggunaan bahan bakar yang irit. Ditambah dengan sistem hybrid, konsumsi bahan bakarnya bisa lebih sedikit lagi.
Fitur drive mode lebih banyak dari Xforce
Mitsubishi belakangan gencar menjual fitur pilihan modus berkendara, di Indonesia diawali dengan SUV Mitsubishi Xforce. Begitu juga dengan Xpander HEV dan Xpander Cross HEV yang meluncur di Thailand.
Hanya saja, untuk Xpander HEV dan Xpander Cross HEV pilihannya lebih banyak yakni ketambahan Tarmac Mode, Charge Mode, dan EV Priority Mode. Selebihnya sama ada Normal Mode, Gravel Mode, Mud Mode, dan Wet Mode.
ADVERTISEMENT
Mitsubishi bilang, fitur ini mampu menyesuaikan gaya berkendara dengan situasi jalan yang dilalui, memanfaatkan teknologi yang mereka sebut all wheel control technology. Sederhanannya, ini merupakan kombinasi kerja dari bagian fitur keselamatan meliputi Active Yaw Control (AYC), Traction Control, Acceleration Control, dan Steering Control.
Menariknya, pabrikan memberi fitur pilihan modus berkendara yang totalnya ada tujuh. Dua di antaranya mengatur sistem hybrid-nya, yakni Charge Mode dan EV Priority Mode.
Pada Charge Mode mesin akan membagi beban kerja selain ke dua roda depan untuk menyuplai tenaga yang akan diubah menjadi daya listrik, kemudian disalurkan untuk mengisi drive battery.
Modus ini bisa dimanfaatkan apabila pengguna ingin merasakan full EV mode dengan jangka waktu yang lebih lama, tanpa harus menunggu baterai terisi cukup atau penuh dengan hanya memanfaatkan regenerative braking.
ADVERTISEMENT
Sementara EV Priority, mobil akan diminta agar berjalan dengan hanya mengandalkan motor listrik penggeraknya. Tentunya dengan syarat kondisi drive battery memiliki cukup atau terisi penuh oleh daya listrik.
"EV Priority dapat dimanfaatkan bila Anda misalnya melewati taman nasional tanpa ingin mengeluarkan gas buang CO2 atau melewati pemukiman tanpa mengeluarkan suara apa pun," kata Executive of Product Strategy Division Mitsubishi Motors Corporation, Masahiro Ito.
Detail baru pada eksterior
Meski kelihatannya sama saja dengan versi mesin bensin konvensional, Mitsubishi tetap memberi beberapa sentuhan detail pembeda untuk Xpander HEV dan Xpander Cross HEV.
Paling jelas adalah keduanya kini memakai lencana HEV pada bagian grill, pintu depan samping kiri dan kanan, hingga pintu bagasi. Tak lupa, guna memperkuat kesan elektrifikasi terdapat aksen biru pada bumper bawah depan dan belakang, hingga ke samping bodi serta velg-nya.
Oh iya, jika diamati ternyata Xpander HEV dan Xpander Cross HEV kini dilengkapi dengan Daytime Running Light atau DRL, yang mana pada Xpander dan Xpander Cross versi regular atau di Indonesia lampu tersebut masih sebatas berfungsi sebagai guide lamp atau lampu senja.
ADVERTISEMENT
Terakhir, jika menengok pada roda belakang akan didapati bahwa Xpander dan Xpander Cross hibrida ini sama-sama telah dilengkapi dengan rem belakang cakram. Tentu ini sepaket dengan fitur Electronic Parking Brake (EPB) plus Auto Hold, Mitsubishi juga melakukan revisi pada suspensi belakangnya.
Detail baru pada bagian interior
Sama seperti eksteriornya, pada bagian dalam sebenarnya tidak ada ubahan yang begitu signifikan. Tetapi, tetap saja ada beberapa detail baru yang menarik untuk dibahas.
Misalnya desain kemudi yang kini jauh lebih mirip dengan kepunyaan Xforce. Selain itu, khusus untuk Xpander HEV akhirnya juga mendapat panel meter digital TFT 8-inci berwarna yang sama dengan Xpander Cross HEV.
Beranjak ke konsol tengah, semakin ramai dengan adanya tombol untuk memilih 7 modus berkendara tadi. Letaknya persis di depan tombol EPB, geser sedikit tuas transmisi Electric Shift punya bentuk yang baru juga.
ADVERTISEMENT
Selebihnya ada fitur AC dengan filter PM 2.5, dermaga USB tipe B dan C untuk penumpang belakang, dan Synthetic Leather Seat with Heat Guard Function yang mana lagi-lagi serupa ada di Mitsubishi Xforce. Bagaimana? Ternyata cukup banyak juga perbedaanya ya.
***