Bedah Mesin Honda Monkey: Basisnya Supra X125, Fiturnya CBR1000 RR SP

25 Juli 2019 7:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Honda Monkey Foto: dok. Bangkit Jaya Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Honda Monkey Foto: dok. Bangkit Jaya Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Astra Honda Motor (AHM), sukses menyita perhatian di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2019. Selain merilis ADV 150, jenama Jepang itu turut menghadirkan motor mungil legendarisnya, Monkey.
ADVERTISEMENT
Honda Monkey yang hadir sejak 58 tahun lalu ini mengusung konsep Iconic-Fun Bike dan mempertahankan bahasa desain dari generasi awal dan khas.
Sementara di jantung mekanis, dia menggunakan basis Honda Supra X 125 dengan pengaplikasian fitur dari model CBR1000 RR SP. Hasilnya, output Honda Monkey lebih besar yakni 9,25 daya kuda (dk) pada 7.000 rpm dan torsi 11 Nm pada 5.250 rpm.
“Honda Monkey persis menggunakan kopling manual seperti motor sport, contohnya Honda Supra XX. Namun ada perbedaan di balancer (gigi primer),” terang Technical Service Division AHM, Endro Sutarno, saat ditemui di arena GIIAS 2019.
Honda Monkey menggunakan sistem pengabutan PGM-FI dengan ukuran throttle body 24 mm dengan dua sensor yang terpisah antara Idle Air Temperature dan Throttle Position. Endro mengklaim, konfigurasi ini membuat suplai bahan bakar dan udara ke ruang bakar lebih optimal.
ADVERTISEMENT
“PGM FI-nya sudah pakai teknologi yang terbaru. Jadi apabila ada masalah di sektor itu, indikator PGM -FI otomatis akan menyala,” ucapnya.
Kaki-kaki dan suspensi
Honda Monkey Foto: dok. Bangkit Jaya Putra/kumparan
Di bagian ini, Honda Monkey menggunakan velg depan berpalang dengan ukuran 12 inci dibalut dengan profil ban 120/80, sementara velg belakang pakai profil 130/80.
Swing arm Honda Monkey menggunakan model oval dengan dual suspensi yang belum bisa diatur kekerasannya. Untuk suspensi depan, Honda Monkey menggunakan suspensi berjenis Upside Down.
“Tujuannya dibuat oval biar kesan retronya dapet, untuk suspensi belakang belum adjustable begitu juga sama Upside Down-nya,” terangnya lagi.
Fitur
Honda Monkey Foto: dok. Bangkit Jaya Putra/kumparan
Honda Monkey menjadi motor bermesin kecil Honda yang pertama yang mengaplikasikan fitur Inertial Measurement Unit (IMU). Sebab, teknologi ini sebelumnya cuma ada di motor supersport CBR-1OOO RR SP.
ADVERTISEMENT
“Di pasar Indonesia, baru ada dua motor pabrikan Honda yang pakai IMU. Pertama diaplikasikan di CBR 1000 SP, dan sekarang di Honda Monkey juga digunakan,” ujarnya.
IMU adalah sebuah teknologi yang terkonfigurasi langsung dengan fitur pengereman ABS (Anti-Lock Breaking System). Bicara sistem kerjanya bergantung pada modulator ABS. Ketika IMU mendeteksi ketidaksejajaran sumbu X dan sumbu Y pada kendaran yang menyebabkan ban belakang terangkat, IMU akan bertugas mengirim pesan ke ECU Electronic Control Unit) secara langsung yang nantinya mengatur keseimbangan kendaraan.
“Bila pengereman mendadak dengan rem depan, IMU akan menjaga ban belakang tetap di posisinya, jadi enggak akan terangkat. Di Honda Monkey baru bisa mendeteksi 2 titik saja, sumbu X dan sumbu Y, jika bicara CBR 1000 SP dia ada 5 sensor,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Endro menjelaskan bahwa teknologi ini dibuat bukan tanpa alasan, ukuran dan dimensi Honda Monkey yang mungil bisa saja membuat motor tidak stabil.
“Kan kita tahu, Honda Monkey punya ground clearance (jarak terendah ke tanah) pendek. Jadi, ketika melakukan pengereman, bisa saja ada kemungkinan terjadi hentakan, dan ban ikut naik. Jadi teknologi IMU ini untuk mencegah hal seperti itu terjadi,” katanya.
Sementara itu, Honda Monkey dibanderol Rp 65 juta on the road (OTR) Jakarta dan menyediakan dalam beberapa warna, Banana Yellow, Pearl Shining Black, dan Pearl Shining Red.