Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Bedanya Bore Up dan Stroke Up Mesin Motor, Pilih Tenaga atau Torsi Besar?
24 Agustus 2024 7:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Cara tersebut bisa menambah kubikasi mesin menjadi lebih besar dibandingkan standar bawaan pabrik. Tapi keduanya memiliki karakteristik yang berbeda meski secara teknis memperbesar kapasitas silinder atau kubikasi.
Penggawa Meydi Speed Ekhsan Saputra menjelaskan, bore up sederhananya meningkatkan tenaga untuk bisa mengejar top speed lebih tinggi, dengan mengganti piston yang lebih besar diameternya. Sebab volume isi silinder lebih bertambah dengan langkah piston yang tetap.
Sedangkan stroke up untuk meningkatkan torsi dengan memperpanjang silinder atau langkah piston.
Rinciannya, kalau bore up kata pria yang karib disapa Meydi yang dilakukan adalah melakukan porting polish atau membubut dinding silinder, membuka squeeze, menaikkan ukuran piston dan memperbesar ukuran silindernya.
“Sama untuk kompresi nanti di-i juga, mau pakai bahan bakar apa. Dan lebih utamanya kalau di matik ECU-nya harus diganti semisal nggak bisa di remap,” katanya.
ADVERTISEMENT
“Jadi harus ganti pakai ECU dan injektor racing, tujuannya untuk membaca supply udara, bensin, dan itu bakal otomatis kalau udah bore up diatur oleh ECU,” pungkasnya.
Sedangkan stroke up, yang diganti adalah bagian kruk as-nya. Meydi bilang saat ini banyak produk aftermarket yang menyediakan kruk as racing sehingga bisa langsung dipasang.
Biaya bore up dan stroke up
Soal biaya, ambil contoh untuk motor Yamaha NMax biaya biaya bore up saja tanpa ganti ECU biayanya kata Meydi sekitar Rp 3 juta.
“Itu di-bore up jadi ukuran 63 paling seperti yang lazim-lazim buat bore up harian. Nah kalau biaya stroke up misal pakai yang aftermarket biayanya hampir Rp 7 jutaan.