Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0

ADVERTISEMENT
Salah satu fitur yang menarik perhatian dari Yamaha Fazzio adalah penerapan teknologi hibrida yang terdapat pada sistem Blue Core Hybrid.
ADVERTISEMENT
Buat yang belum tahu, dasar kerja sistem ‘hybrid’ pada Yamaha Fazzio yakni terdapat dua sumber tenaga yang membantu akselerasi awal dari posisi motor diam. Jadi sistem ini berbeda dengan full hybrid pada umumnya.
“Kita kembali lagi ke definisi hybrid, hybrid itu adalah kendaraan yang ditenagai lebih dari satu sumber daya di dalamnya, apa pun bentuknya kalau itu (sumber tenaga) lebih dari satu itu artinya hybrid,” ujar Manager Technical and Education PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Aji Handoko di Bogor beberapa waktu lalu.
Berdasarkan keterangan dari Yamaha, kedua sumber tenaga tersebut berasal dari keluaran tenaga mesin bensin berkapasitas 125 cc dan yang kedua berasal dari Electric Power Assistant Start (EPAS) yang bersumber dari baterai atau aki.
Keduanya bekerja secara simultan untuk menggerakkan roda belakang saat akselerasi dari posisi motor diam. Sistem EPAS sendiri hanya aktif selama 3 detik pertama saat motor melakukan akselerasi awal.
ADVERTISEMENT
Artinya setelah 3 detik pertama motor melakukan akselerasi awal tersebut, sistem EPAS tidak lagi berfungsi secara otomatis. Setelah mesin menyala, daya baterai akan diisi atau di charge kembali oleh smart motor generator (SMG). Sistem ini diatur oleh Starting Generator Control Unit (SGCU) pada ECU.
Fungsi utamanya? Membuat akselerasi awal lebih bertenaga dan halus khususnya ketika membawa penumpang, barang, dan jalan menanjak.
Efeknya diklaim mampu membantu meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar, menurut Yamaha pada saat akselerasi awal dibutuhkan tenaga yang jauh lebih besar ketimbang ketika motor sudah dalam kondisi berjalan.
Hanya aktif pada saat kondisi tertentu
Namun sistem hybrid tersebut nyatanya tidak bekerja setiap waktu. Setidaknya ada beberapa ‘syarat’ jika Anda ingin merasakan fitur ini bekerja.
ADVERTISEMENT
“Ada beberapa kondisi, pertama temperatur yang harus tercapai. Yang kedua, kalau posisi start dari nol, kemudian misal kita suddenly open throttle (buka gas tiba-tiba) pasti nongol (Power Assist)," imbuh Aji.
Seperti yang sudah dijelaskan, sistem hybrid pada Yamaha Fazzio ini baru bekerja hanya tiga detik pertama saat dari motor diam, tetapi ada kondisi lain yang bisa memicu sistem ini untuk aktif yakni dari putaran mesin.
“Sebetulnya hybrid ini tidak hanya (aktif) dari nol. Kalau dia posisi jalan pun dia sebetulnya akan memberi tambahan selama rpm-nya belum mencapai 5.500 rpm, tetapi itu harus diawali dari nol (posisi diam),” sambung Aji.
Jadi, pengendara dapat merasakan sistem hybrid tersebut bekerja dengan dua cara yakni dari 3 detik awal ataupun putaran mesin sebelum mencapai 5.500 rpm, mana yang tercapai lebih dulu, dengan catatan dilakukan dari posisi motor diam.
ADVERTISEMENT
“Tapi kalau teman-teman dari (posisi) berhenti (lalu) jalan pelan-pelan, kemudian suddenly open, itu hybrid masih mendorong, selama rpm-nya belum 5.500," kata Aji.
Selain itu ada faktor lain yang perlu diperhatikan yakni tegangan voltase pada aki, jika tegangannya tidak mencapai atau memenuhi minimal besaran daya, maka sistem hybridnya tidak akan berfungsi karena aki harus diisi ulang dayanya terlebih dahulu.
“Yang paling utama adalah voltase. Pada saat beberapa kali stop & go voltasenya turun, power assist tidak akan berfungsi karena ada life charging system (yang sedang mengisi daya aki),” tutur Aji.