Begini Sensasinya Bayar Tol Tanpa Berhenti, Bisa di Kecepatan 60 Km/Jam!

25 Maret 2021 7:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah kendaraan melintas di Gerbang Tol Pondok Ranji, ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah kendaraan melintas di Gerbang Tol Pondok Ranji, ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/1/2020). Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal
ADVERTISEMENT
Mekanisme bayar tol ke depannya akan lebih mudah, cepat dan praktis. Satu yang kini hangat dibicarakan menggunakan teknologi RFID (Radio Frequency Identification), yang dikembangkan anak perusahaan Jasa Marga, PT Jasa Marga Tollroad Operator lewat aplikasi Let it Flo.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut memungkinkan cara baru bayar tanpa sentuhan, tak perlu buka kaca, bahkan bayar tol tanpa berhenti. Pengguna tol cukup berjalan dalam kecepatan sedang, kemudian sistem RFID ditambah perangkat RFID Reader di gardu tol akan bekerja otomatis memangkas saldo dan membuka palang tol.
Uji coba bayar tol tanpa berhenti tahun 2017. Foto: dok. Edoward JC via Facebook
Namun saat ini penggunaan bayar tol nirsentuh itu masih tahap uji coba kalangan internal dan beberapa komunitas. Salah satunya Velozity, yang berkesempatan menjajalnya.
Ketua Umum Velozity, Bambang Bangun Wibowo bercerita kepada kumparan. Awalnya ia bersama Velozity mengajukan langsung kepada pihak Jasa Marga untuk bisa berpartisipasi dalam uji coba.
Sosialisasi penggunaan RFID untuk bayar tol. Foto: dok. Istimewa
Selanjutnya bersama komunitas otomotif lain, beberapa waktu lalu dilakukan arahan penggunaan dan penyerahan RFID untuk bayar tol kepada 70 anggota Velozity.
ADVERTISEMENT
"Kemarin pertama langsung coba alurnya cukup mudah, mulai dari top up dan penerapannya di beberapa gate, nanti akan dilanjut lagi penyerahan 70 RFID di bulan Mei," ujar Bambang kepada kumparan, Rabu (24/3).
Ujar Bambang, RFID berupa stiker yang ditempel di mika lampu depan sebelah kanan. Kemudian koneksikan RFID dengan aplikasi Let it Flo, guna mengaktifkannya. Setelah itu isi saldo menggunakan LinkAja, sebagaimana cara yang sama untuk top up uang elektronik.
Pemasangan RFID untuk bayar tol di lampu depan mobil. Foto: dok. Istimewa
Dirinya menambahkan, teknologi RFID lebih sensitif dibanding cara bayar tol lainnya yang pakai perangkat On Board Unit (OBU). Pakai OBU diakuinya terkadang harus berhenti dulu, namun dengan menggunakan RFID dari Flo malah tanpa harus menginjak rem.
"Saya coba di kecepatan 20, 30, 40 km/jam dapat nih aman, bisa, palangnya terbuka. Ya, sekurang-kurangnya jarak 1 meter udah kebuka. Tapi 60 km/jam saya belum berani, takut nggak keburu, padahal dari Jasa Marganya bilang maksimal 60 km/jam itu bisa," lanjutnya.
Uji coba bayar tol tanpa berhenti menggunakan RFID dari Flo, Jasa Marga Tollroad Operation. Foto: dok. Bambang Bangun Wibowo
Tapi itu berlaku bila tak ada antrean. Sebab kebanyakan jalur dan gardu tol Flo masih menyatu dengan GTO pakai e-Toll, yang penggunanya harus berhenti dulu untuk tapping e-Toll dan sejenisnya.
ADVERTISEMENT

Harus jaga jarak dengan mobil depan

Cerita Bambang berlanjut. Saking sensitifnya teknologi RFID, dalam keadaan laju pelan atau berhenti kira-kira jarak 5 meter sebelum masuk gardu tol, sistem sudah bisa aktif dengan membuka palang tol.
Maka dari itu ketika mengantre, usahakan jangan terlalu dekat dengan mobil depan. Takutnya palang sudah terbuka dan justru menguntungkan mobil di depannya. Mereka belum tapping kartu tapi palang sudah terbuka.
"Pernah saya di gate Bogor itu ada depan saya nge-tap, kemudian saya nunggu dong jarak 5 meter tapi nggak nutup lagi, ternyata saya lihat di monitornya saldo saya sudah terpotong, artinya saya bisa lanjut," imbuhnya.
Pengendara mobil melakukan transaksi e-toll saat keluar Gerbang Tol Pasteur. Foto: Novrian Arbi/Antara

Bayar tol pakai RFID dari Flo lebih praktis dan aman dari hujan

Bambang juga menceritakan beberapa keunggulan lain bayar tol pakai Flo. Misalnya tanpa perlu buka kaca, sehingga lebih aman saat hujan. Beda dengan metode tapping, yang buka kaca dulu lalu tutup lagi, jika kaca naiknya pelan ada kemungkinan air hujan masuk ke kabin.
ADVERTISEMENT
Kemudian tak perlu takut e-Toll jatuh yang menyebabkan kepadatan di gardu tol, sebab metode pembayarannya memang nirsentuh, sehingga tak menggunakan e-Toll. Uang elektronik hanya disiagakan bilamana sistem Flo terjadi malfungsi.
Pengemudi melakukan tapping e-toll Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Paling penting menurut pengguna Toyota Veloz ini adalah tak usah khawatir tak dapat struk tol. Sebab setiap transaksi sudah tercatat di aplikasi Flo dan bisa dicetak. Ini tentunya bisa melepas keraguan untuk masyarakat yang butuh struk tol guna reimburse ke kantornya.
RFID yang ditempel pun juga aman dari hujan, disemprot, atau bahkan dipoles pakai polishing. Kecuali ada tangan jahil melepasnya. "Kata Jasa Marga begitu, terus juga awal saya pakai pas lagi hujan, masih berfungsi dengan baik nggak ada masalah.Umpama terlepas langsung disconnect dan saldo tidak terpotong," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
kumparan coba menghubungi pihak Jasa Marga Tollroad Operator maupun Flo untuk menanyakan mekanisme pendaftaran kelompok masyarakat atau komunitas lain, yang juga ingin ikut uji coba bayar tol tanpa berhenti, namun belum direspons oleh keduanya.