Begini Teknik Deselerasi Mobil Manual yang Benar Menurut Rifat Sungkar

Ilustrasi oper gigi pada mobil manual. Foto: dok. Muhammad Ikbal

Situasi lalu lintas di Ibu Kota yang padat dan banyak terdapat lampu lalu lintas, secara tidak langsung membuat mobil menjadi sering berakselerasi dan deselerasi secara tiba-tiba. Baik itu saat kondisi stop and go atau menjelang lampu merah.

Sayangnya, tidak jarang pada kondisi tersebut masih ada beberapa pengemudi mobil manual yang salah kaprah dalam melakukan proses deselerasi. Seringkali mereka terburu-buru dalam menetralkan tuas transmisi, meskipun posisi berhenti masih cukup jauh.

Cara deselerasi seperti itu jelas tidak dibenarkan, karena selain berbahaya juga bisa merusak beberapa komponen mobil.

“Deselerasi yang tanpa adanya masukin gigi atau netralin gigi dari jauh itu enggak ada gunanya, bener-bener enggak ada gunanya, malah berbahaya. Karena kita jadi enggak punya kontrol terhadap mobil itu,” jelas Duta Keselamatan Berkendara yang juga pereli nasional, Rifat Sungkar.

Dengan menetralkan tuas transmisi sebelum mobil benar-benar berhenti, dikatakan Rifat dapat memperpendek usia komponen sistem pengereman. Sebab dengan posisi netral, maka secara otomatis laju mobil hanya bertumpu pada rem roda untuk berhenti tanpa adanya rem dari putaran mesin.

Karena itu, cara yang benar dan aman untuk melakukan deselerasi yakni dengan menurunkan tuas transmisi ke posisi gigi 2. Baru dilanjutkan dengan menginjak pedal rem hingga mobil benar-benar berhenti. Setelah mobil dirasa sudah benar-benar berhenti, barulah tuas transmisi bisa dipindahkan ke posisi netral.

“Enggak perlu oper ke gigi 1, karena gigi 1 itu kan suka susah masuk kalau dari gigi 2. Jadi buat kalian yang mau tahu, gigi 1 itu paling gede sendiri giginya, jauh sekali bedanya dengan gigi-gigi lain. Makanya kalau kita masukin dorong ke gigi 1 itu susah,” beber Rifat.

Transmisi manual di Isuzu Panther Foto: Bangkit Jaya Putra

Apalagi, posisi tuas gigi 1 yang berada di ujung kiri, juga seringkali menyulitkan para pengemudi yang belum terbiasa.

Dengan memahami teknik deselerasi yang benar, potensi mobil rusak hingga bahaya terjadinya penurunan fungsi rem pun bisa diminamilisir.

***