Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dari enam mobil purwarupa tersebut, beberapa di antaranya merupakan produk kolaborasi dengan pabrikan lain. Sebut saja untuk kelas medium SUV, merupakan pengembangan bersama Subaru, kemudian untuk segmen mobil kompak, adalah hasil risetnya bersama Suzuki dan Daihatsu.
Namun lebih dari itu, langkah Toyota ini akan berjalan beriringan di samping fokus perusahaan yang tengah menggarap berbagai pengembangan teknologi hybrid --termasuk fuel cell--.
Hal ini dijelaskan langsung oleh Executive Vice President Toyota Motor Corporation, Shigeki Terashi. Meski bukan prioritas utama, mobil listrik murni akan jadi bagian dari strategi penjualannya secara global di masa depan.
"Kami memang belum mengubah kebijakan kami terhadap mobil listrik, kami tidak mengalihkan fokus kami untuk memprioritaskan mobil listrik murni, begitupun tidak untuk meninggalkan strategi fuel cell vehicle (FCV) kami," jelasnya seperti mengutip Electrek.
Keenam mobil tadi secara bergiliran akan diluncurkan pabrikan mulai 2020 hingga tahun 2025 mendatang.
ADVERTISEMENT
Strategi ini sejalan dengan misi Toyota, bahwa, separuh penjualan mobilnya pada tahun tersebut merupakan kendaraan listrik, termasuk hybrid, listrik murni, maupun plug-in hybrid.
Guna melancarkan strateginya tersebut, Toyota menggandeng beberapa perusahaan baterai kenamaan di China seperti BYD dan CATL (China Contemporary Amperex Technology).
Kerjasama ini bukannya tanpa sebab. Toyota sadar penjualan mobil listrik di China akan punya kontribusi yang besar, apalagi pemerintah setempat menggulirkan berbagai subsidi untuk mendorong penjualan mobil listrik.