Bekal GAC Aion Tantang Mobil Listrik China di RI: Masih Punya Ban Serep

31 Mei 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
clock
Diperbarui 2 Juli 2024 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ragam mobil listrik GAC Aion di headquarter Guangzhou, China.  Foto: Angelina Anjar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ragam mobil listrik GAC Aion di headquarter Guangzhou, China. Foto: Angelina Anjar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Produsen otomotif asal China, GAC Aion, mulai memboyong produk mobil listrik ke Indonesia pada Juni 2024. Brand tersebut menjadi pendatang baru, yang harusnya punya pembeda dari mobil listrik asal China lainnya.
ADVERTISEMENT
Ditemui di Guangzhou, China, Selasa, (28/5), Managing Director of GAC Aion South East Asia, Ma Haiyang, membeberkan keunggulan produk mereka dibandingkan dengan pabrikan China lain. Salah satunya berkat platform yang mereka kembangkan sendiri, AEP generasi ke-3.
GAC Aion mengeklaim penggunaan platform itu memungkinkan adanya ruang kabin yang lebih besar dibandingkan kompetitornya.
Suasana pabrik produsen otomotif asal China, GAC Aion, di Guangzhou, China, Selasa (28/5). Foto: kumparan/Angelina Anjar
Selain itu, posisi baterai berada tepat di bagian tengah sasis kendaraan. Dengan begitu, berat kendaraan di depan maupun di belakang setara. “Makanya mobil jadi sangat stabil,” ujar Ma.
Selain ruang kabin yang luas, sasis ini juga memungkinkan mobil-mobil GAC Aion memiliki ruang untuk ban cadangan. Vice President of Aion Indonesia, Qin Bangshu, menambahkan bahwa itu salah satu perbedaan terbesar antara mobil mereka dengan merek lain.
ADVERTISEMENT
“Kompetitor lain, mulai dari ICE (Internal Combustion Engine) sampai EV (Electric Vehicle), tidak punya ban serep,” katanya.

Sasis AEP Generasi 3 GAC Aion

GAC Aion memiliki sistem penyimpanan energi dengan model magasin yang disebut AEP 3.0. Sistem ini tidak hanya memperpanjang jangkauan kendaraan, tapi juga mempercepat proses pengisian daya. Modul baterai pun bisa diganti. Dengan begitu, waktu henti yang diperlukan untuk pengisian daya berkurang.
Suasana pabrik produsen otomotif asal China, GAC Aion, di Guangzhou, China, Selasa (28/5). Foto: kumparan/Angelina Anjar
Salah satu fitur terobosan yang ditawarkan AEP 3.0 adalah integrasi teknologi supercar. GAC Aion mampu mencapai kecepatan penuh hingga 300 km/jam dengan akselerasi 0-100 km/jam dalam 4,9 detik untuk penggerak motor tunggal dan 1,9 detik untuk penggerak multi-motor.
Di dalam AEP 3.0, terdapat pula teknologi kabel X-pin asli dengan model pipih. Teknologi ini diklaim bisa mengurangi kehilangan arus pengisian secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Sistem itu juga mengadopsi tata letak bodi supercar yang memiliki pusat gravitasi rendah dan ringan. Platform penggerak roda belakang pun dapat di-upgrade menjadi penggerak empat roda. Terdapat pula pengaturan penggerak listrik, sistem kemudi, sistem pengereman, sampai pengaturan suspensi untuk menciptakan AICS (Aion Intelligence Chassis System).