Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Kejadian tersebut bermula dari kurangnya hati-hatinya pengemudi Mercy yang hendak menyalip Toyota Avanza dan Volkswagen Golf yang berada di lajur 1 dan 2 berjalan beriringan.
Mobil Mercy tersebut selanjutnya menyenggol Toyota Avanza dan Volkswagen Golf sehingga membuat kedua mobil itu menghantam pembatas jalan. Nahas, Toyota Avanza yang dikemudikan oleh seseorang berinisial YW terbakar dan menewaskan sang pengemudi.
Hingga saat ini pihak kepolisian belum mengungkap penyebab terjadinya kebakaran yang dialami oleh Toyota Avanza tersebut.
Menurut Senior instructor sekaligus founder dari Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu, potensi terjadinya mobil terbakar akibat kecelakaan memang sangat besar.
“Sangat memungkinkan sekali untuk terjadinya kebakaran tersebut, karena 3 unsur api semuanya ada di situ,” jelas Jusri kepada kumparan, Rabu (1/4) siang.
Jusri pun menjelaskan, ketiga unsur api yang dimaksud tersebut adalah oksigen, bahan bakar, dan panas. Saat mobil mengalami benturan keras menimbulkan terjadinya panas berlebih, baik di dalam mobil ataupun di ruang mesin.
ADVERTISEMENT
“Bahan bakarnya di mobil itu kan banyak sekali, oksigen juga pasti melimpah. Jadi saat ketiga unsur itu saling tersulut, ya sudah pasti potensi terbakar menjadi besar,” terang Jusri.
Menghadapi kondisi darurat
Oleh karena itu, dengan potensi besarnya mobil terbakar akibat kecelakaan , Jusri mengingatkan setiap pengemudi sebisa mungkin tidak panik ketika terjadi insiden. Bila memungkinkan segera keluar dari mobil untuk selanjutnya menjauh dari lokasi kecelakaan.
Namun, bila tidak memungkinkan, bisa saja pengemudi meminta bantuan terhadap orang di sekitar, dan jangan lupa untuk memberikan informasi terkait kondisi diri kita.
“Kalau situasi tidak memungkinkan kita untuk segera keluar, dan di sekitar ada orang yang mau bantu, pastikan kita informasikan dahulu kondisi kita. Misal apakah kita merasakan ada yang cedera atau tidak dari tubuh kita, sebaiknya kita juga coba menggerakkan badan kita untuk merasakan. Karena bila kita tidak memberi informasi itu, bukan tidak mungkin orang yang membantu kita justru akan memperparah kondisi cedera yang kita alami,” beber Jusri.
ADVERTISEMENT
Terakhir Jusri mengingatkan kepada siapapun yang berniat membantu korban kecelakaan agar tidak sembrono. Sebab, bukan tidak mungkin tindakan mulia yang akan kita lakukan tersebut justru bisa menjadi petaka tambahan bagi korban tersebut.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!