Belajar dari Kasus Pengunjung Celaka Saat Lihat Mobil Listrik di Pameran

2 Oktober 2024 11:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil MG ZS EV berwarna putih menabrak booth MG di GIIAS Bandung. Dok. Derry Arliendo Gunawan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil MG ZS EV berwarna putih menabrak booth MG di GIIAS Bandung. Dok. Derry Arliendo Gunawan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus pengunjung yang tidak sengaja mengoperasikan mobil pajangan di pameran otomotif di Bandung belum lama ini menambah daftar kecelakaan serupa yang terjadi beberapa waktu lalu. Apalagi ada kesamaan dari insiden tersebut yaitu melibatkan mobil listrik.
ADVERTISEMENT
Pengamat Otomotif dan Akademisi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, mobil listrik memiliki karakteristik agak berbeda dibanding kendaraan umum lainnya. Orang awam masih sukar membedakan sistem mobil mati atau hidup.
"Insiden ini murni kecelakaan yang disebabkan oleh human error. Pertama, standar keamanan kendaraan yang dipamerkan seharusnya dalam keadaan padam sepenuhnya, termasuk mesin dan sistem penggeraknya," kata Yannes dihubungi kepada kumparan.
Mobil listrik katanya, selama sistem mendeteksi adanya kunci atau remote di dalam kabin, maka semua fungsi bisa diaktifkan dan dioperasikan. Yannes bilang, ini yang harus menjadi perhatian para pengunjung umum maupun pihak penyelenggara.
"Teknisi dan orang yang berjaga di booth, terutama yang memajang mobil listrik harus memiliki pelatihan keamanan yang memadai. Termasuk kemampuan identifikasi potensi bahaya, respons situasi darurat, dan instruksi keselamatan untuk pengunjung," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Belajar dari kasus tersebut, Yannes memberikan kiat agar pengunjung dan pihak penyelenggara bisa melakukan aktivitas melihat-lihat atau memajang mobil listrik dengan aman. Terutama, bagi mereka yang juga membawa anak-anak di lokasi.
Pastikan hindari membiarkan anak-anak masuk atau melakukan aktivitas di dalam mobil listrik sendirian, apalagi jika sistem kendaraan listrik tersebut dalam keadaan stand by atau dapat dinyalakan.
"Ada baiknya jika pengunjung masih merasa awam atau belum memahami fitur sepenuhnya untuk bertanya terlebih dahulu dengan petugas yang berjaga. Jangan mengoperasikan fitur-fitur yang belum dikuasai atau dimengerti," kata Yannes.
Mobil MG ZS EV di GIIAS 2023 di ICE BSD Tangerang, Sabtu (12/8/2023). Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Yannes mengingatkan kepada setiap orang tua yang membawa anaknya untuk memahami bahwa mobil pajangan atau display car bukan merupakan mainan. Jika ingin mencoba atau merasakan langsung suatu fitur tertentu, hendaknya didampingi petugas.
ADVERTISEMENT
"Selalu mengawasi putra-putrinya. Terutama ketika di dalam mobil dan tidak meninggalkan sendirian, meski cuma sebentar. Perlu diingat, pameran otomotif atau tempat yang memajang kendaraan pamer bukan merupakan arena bermain anak-anak," paparnya.
Yannes menjelaskan, mobil listrik sejatinya sangat aman untuk dijadikan barang pameran. Sebab, insiden kecelakaan yang tidak sengaja seperti di atas sudah pernah terjadi dan hampir semua pabrikan kini telah menyiapkan fitur khusus sebagai keamanan.
"Mobil listrik sekarang itu ada fitur semacam 'display mode', jadi sistem masih menyala dan fitur-fitur tetap bisa diakses dan dicoba langsung oleh pengunjung. Hanya saja, mobil jadi tidak bisa dioperasikan maju atau mundur untuk mencegah insiden yang tak disengaja," pungkasnya.
***