Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Beli Mobil Bekas Secara Kredit Malah Lebih Mahal, Ini Penyebabnya
19 November 2020 18:15 WIB
Diperbarui 30 November 2020 17:53 WIB

ADVERTISEMENT
Pembeli mobil bekas lewat jalur kredit, komposisinya 80 persen dibanding beli tunai. Apalagi di segmen Rp 150 juta ke bawah, yang sedang jadi incaran di masa pandemi ini.
ADVERTISEMENT
Namun Presiden Direktur mobil88 Halomoan Fischer Lumbantoruan menyebut, pembeli tersebut masih banyak yang belum paham konsep kredit.
Mereka hanya fokus pada harga OTR atau on the road saja, apalagi bila yang ditawarkan murah. Padahal inti dari pembelian kredit bukan cuma di harga OTR saja, tapi TDP --total down payment-- dan angsuran per bulan.
"Jadi dua hal itu yang mereka bayar. Namun mereka fokus ke price list murah, tapi begitu dihitung TDP dan angsuran jadi tinggi banget. Jadi hati-hati di sana," ucapnya.
Belum lagi, kata Fischer, ada banyak instrumen yang harus dibayar dengan skema kredit. Sebut saja bunga kredit, ada asuransi serta beban provisi.
"Rata-rata pada mitra leasing kami, rate bunga kreditnya per tahun 10,5 persen. Jadi perlu cermat sedikit terkait hal tersebut," tutur Fischer.
ADVERTISEMENT
Nah untuk asuransi juga perlu dikonfirmasi, apa jenis yang didapatkan, total loss only (TLO) atau all risk. Cek juga rata-rata preminya.
"Kita harus cermat. Kami di mobil88 menginformasikan hal itu. Karena itu hak konsumen untuk tahu," tuturnya.
Hitung total bayar dan pilih leasing
Saran Fischer, konsumen yang ingin membeli dengan kredit, menghitung total bayar. Jangan hanya terpaku pada price list.
Nah cara menghitungnya yaitu TDP ditambah dengan cicilan yang dikalikan dengan tenornya. Berikut simulasinya biar lebih jelas.
Contoh mobil bekas X ditawarkan dengan TDP Rp 30 juta, angsuran Rp 3 juta dan tenor bayarnya 24 bulan.
Hitung total bayar
TDP + (Angsuran x 24 bulan)
Rp 30 juta + (Rp 3 juta x 24 bulan)
Rp 30 juta + Rp 72 juta
Rp 102 juta
ADVERTISEMENT
Nah dari situ akan kelihatan, seberapa jauh beda price list dan total yang akan kita bayarkan. Barulah dari sana kita bisa negosiasi lebih jauh, atau ganti leasing.
"Dan jangan salah pilih leasing," ujar Fischer.