Beli Motor Baru Bulan Depan Bebas Inden?

16 Oktober 2022 16:09 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana booth motor di Jakarta Fair 2022. Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana booth motor di Jakarta Fair 2022. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), Johannes Loman mengatakan pasokan chip semikonduktor untuk pabrikan sepeda motor di bawah asosiasinya kian pulih beberapa bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diharapkan semakin memperpendek masa tunggu atau inden pembelian sepeda motor baru, termasuk pembelian motor baru saat perhelatan Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2022 pada November mendatang.
“Jadi untuk IMOS 2022 nanti diharapkan tidak perlu inden motor terlalu lama. Harapan kita bisa memenuhi segera kebutuhan dan permintaan konsumen,” kata Loman di Senayan, Jakarta belum lama ini.
Suasana booth motor di Jakarta Fair 2022. Foto: Sena Pratama/kumparan
Meski tidak merinci model apa saja yang bakal mengalami inden lebih singkat, tetapi Loman berujar hanya tipe-tipe tertentu dan berstatus Completely Built Up (CBU) yang saat ini masih mengalami inden lama.
“Kalau tipe-tipe tertentu yang memang jumlahnya tidak banyak, misalnya yang tipe 1.000 cc atau 750 cc itu kan, kemungkinan-kemungkinan inden pasti ada. Tapi, mudah-mudahan yang istilahnya (jenis) commuter itu bisa terpenuhi,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Loman berharap perhelatan IMOS 2022 diharapkan mampu mendorong pertumbuhan industri kendaraan roda dua nasional jelang akhir tahun 2022. Terlebih, asosiasi yang dijelaskannya telah menetapkan target penjualan sepeda motor nasional pada angka 5,1 juta sampai 5,4 juta unit untuk tahun ini.
“Kita percaya ini (IMOS 2022) akan menggairahkan ekonomi dan industri sepeda motor baik tahun ini maupun tahun mendatang karena adanya model baru,” imbuh Loman.
Presiden Joko Widodo mencoba motor Honda saat mengunjungi Indonesia Motorcycle Show (IMOS) 2018. Foto: Intan/Biro Pers Setpres
Selain itu, bila mengacu pada data yang dirilis di laman resmi AISI, penjualan sepeda motor dalam dua bulan terakhir seperti bulan Agustus telah menyentuh angka 524.821 unit, sedangkan bulan September sebanyak 514.460 unit.
“Permasalahan chip sudah bisa diatasi oleh member kita, kan kalau kita lihat sejak Agustus ya itu total marketnya kan sekitar 500 (ribuan unit) dan September juga, mungkin yang September belum di-announce, tapi ya sudah 500 (ribuan unit). Jadi menurut saya sih harusnya selesai (masalah kelangkaan semikonduktor),” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Melihat akumulasinya, penjualan motor secara domestik periode Januari-September mencapai 3,6 juta unit. Sisa tiga bulan berjalan lagi hingga tutup tahun. Artinya, minimal harus mencetak penjualan sebanyak 500 ribu unit tiap bulannya supaya target bisa tercapai.
Kendati begitu, Loman belum bisa memastikan apakah suplai chip semikonduktor akan kembali seperti semula tahun depan atau tidak, yang nantinya dapat memengaruhi produksi motor di dalam negeri.
“Kalau di atas kertas kita sih normal ya, tapi itu kan tergantung kondisi dunia, bukan hanya Indonesia. Ya, mudah-mudahan aman sih semuanya,” tutupnya.
***