Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Pengguna sepeda motor matik di Indonesia semakin meningkat. Bahkan pada 2017 lalu diperkirakan 80 persen lebih dari sepeda motor yang dijual di Indonesia berjenis matik.
ADVERTISEMENT
Dibanding motor bebek ataupun motor sport yang perlu gonta-ganti gigi, motor matik dapat melaju di jalanan dengan hanya bermodal tuas gas dan tuas rem .
Pengereman motor matik diletakan pada bagian kanan dan kiri stang kemudi. Nah kemudahan ini membuat fungsi engine brake yang dapat membantu pengereman kendaraan menjadi tak maksimal.
Engine brake sendiri merupakan teknik memperlambat laju motor dengan cara mengandalkan putaran mesin ketika transmisi diturunkan ke gigi yang lebih rendah.
Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana Makmur Sejati (WMS), mengatakan pengendara motor matik bisa menggunakan teknik engine brake untuk melakukan perlambatan.
"Pada motor matik sebenarnya harus dibantu rem , dan menutup gas, karena motor matik tidak ada persneling gigi manual-nya. Dengan mengurangi kecepatan atau menutup gas, maka secara otomatis motor matik akan melakukan engine brake," katanya kepada kumparan, Senin (24/2).
Khusus untuk jalan menurun, Agus mengatakan pengendara sebaiknya tak menutup gas secara penuh. Sebab laju kendaraan akan bergerak ebih cepat dibandingkan membuka tuas gas sedikit.
ADVERTISEMENT
"Menutup (penuh) gas di kondisi jalan turun sampai benar-benar mentok akan terjadi loss (freewheel), jadi harus sedikit ditahan atau jangan sampai gas tersebut kosong," tambahnya.