Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Melakukan modifikasi mobil dengan tujuan meningkatkan performa sah-sah saja dilakukan. Modifikasi untuk meningkatkan performa juga banyak caranya, mulai dari yang ringan hingga mengoprek mesin.
ADVERTISEMENT
Mengganti knalpot mobil menjadi salah satu cara yang cukup banyak dipilih orang dalam meningkatkan performa mobilnya. Sebagian mereka beranggapan, mengganti knalpot dengan merek aftermarket, akan otomatis meningkatkan performa mobil secara signifikan. Namun, benarkah demikian?
Menurut salah satu pemilik bengkel knalpot di kawasan Bintaro, Ditam, mengganti knalpot dengan merek aftermarket memang bisa meningkatkan performa mobil. Asalkan, memperhatikan dahulu beberapa hal sebelumnya.
“Memang bisa meningkatkan performa, tapi tidak bisa sembarangan asal pilih knalpot. Harus dilihat dan dihitung dulu ukuran dan lainnya,” jelas Ditam saat ditemui di workshop-nya, Rabu (21/8) siang.
Lanjut Ditam, hal pertama yang harus diperhatikan ialah diameter pipa dari knalpot tersebut. Pilihlah diameter pipa knalpot pengganti yang sedikit lebih besar dari standarnya.
ADVERTISEMENT
Idealnya menurut Ditam, diameter pipa tersebut naik setengah hingga 1 inci saja. Apabila diameternya diganti yang lebih kecil, maka akan membuat tenaga menjadi tertahan. Sementara, jika diganti dengan diameter terlalu besar, sedangkan kondisi mesin tersebut masih standar, maka akan membuat tenaga menjadi ngempos karena tekanan yang diberikan langsung terbuang keluar.
“Contohnya begini, misal diameter bawaanya 2 inci, maka gantinya ke 2,5 inci saja,” beber Ditam.
Ditam juga menjelaskan, apabila yang diganti hanya bagian muffler belakang saja, maka peningkatan performa yang didapatkan sebenarnya tidaklah signifikan. Apabila menginginkan peningkatan performa yang signifikan, dirinya menyarankan untuk menyematkan tabung balik atau tabung buntu.
“Kalau mobil masih standar apalagi matik, sebaiknya pakai tabung balik atau tabung buntu. Pasangnya bisa di bagian tengah atau sedikit ke belakang,” ujar Ditam.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut dirinya menjabarkan, tabung balik memiliki fungsi untuk menahan tekanan terlebih dahulu agar tidak langsung terbuang ke belakang. Sementara tabung buntu, memiliki fungsi tambahan lainnya yaitu untuk mengurangi dengungan suara knalpot agar tidak terdengar berisik ke dalam kabin mobil.
Untuk mobil berkapasitas di bawah 2.000 cc, menurut Ditam cukup menggunakan satu tabung saja yaitu tabung balik. Sementara mobil di atas 2.000 cc, ia menyarankan agar menggunakan kedua jenis tabung tersebut.
Adapun, penggantian knalpot sendiri harganya cukup bervariasi, mulai dari 500 ribuan hingga di atas Rp 2 juta.
Sementara untuk tabung balik dihargai Rp 550 ribu untuk ukuran kecil dan Rp750 ribu untuk ukuran besar. Lalu, untuk tabung buntu dihargai Rp 400 ribuan.
ADVERTISEMENT
Tersedia juga header yang dibanderol mulai Rp 3,5 juta untuk bahan galvanis dan mulai Rp 6 jutaan untuk bahan stainless. Harga tersebut masih dapat berubah, tergantung pada jenis mobil, kondisi dan adanya penambahan pipa atau tidak.
Bengkel Knalpot Ditam
Jalan Jombang Raya, Rt 04 / Rw 004 No.61. Pondok Jaya, Bintaro, Pondok Aren.
Telepon: 0217459948 / 08159034531