Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Bila berencana untuk mudik Lebaran dengan menggunakan kendaraan pribadi seperti mobil dan motor, pilihlah waktu berkendara yang tepat yakni pada pagi atau waktu subuh. Demikian dikatakan Director Training Safety Defensive Consultant (SDCI), Sony Susmana.
ADVERTISEMENT
“Idealnya berangkat perjalanan jauh itu bagusnya waktu subuh karena habis sahur kemudian badannya itu masih nge-boost istilahnya,” kata Sony saat dihubungi kumparan (14/4).
Menurutnya, tubuh memang lebih siap untuk beraktivitas pada pagi hari setelah melakukan istirahat tidur malam dengan waktu yang panjang.
“Dari subuh itu sampai jam 10 pagi badan kita dalam kondisi lagi boosting. Tapi, itu baru efektif jika kita sudah istirahat tidur malam 7 jam sebelumnya,” imbuh Sony.
Senada dengan Sony, Instruktur Senior Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, memulai perjalanan jarak jauh pada malam hari tidak direkomendasikan.
“Mengemudi pada malam hari sangat-sangat berbahaya, khususnya untuk perjalanan yang panjang. Perlu diingat, berkendara pada malam hari tak bedanya ketika berkendara pada siang hari,” terang Jusri kepada kumparan.
ADVERTISEMENT
Sebab, kegiatan seperti mengemudi termasuk ke dalam aktivitas multitasking, artinya banyak hal yang perlu dilakukan seperti fokus berkendara, kemampuan untuk waspada, dan sebagainya.
“Mengemudi pada malam hari dengan alasan karena sepi, maka yang terjadi adalah situasi yang monoton. Situasi ini memicu orang jadi mudah mengantuk, hingga mengalami microsleep, sampai auto behavior syndrome atau ABS,” tambah Jusri.
Selain itu, faktor lainnya adalah menyangkut kebugaran atau kondisi tubuh pengemudi. Jusri menambahkan, pada malam hari merupakan waktunya untuk tubuh beristirahat sesuai dengan jam biologis tubuh.
“Pada malam hari itu kadar oksigen menurun, organ-organ tubuh kita pada jam-jam malam hari diciptakan untuk istirahat, dalam arti ini adalah tidur,” imbuhnya.
“Dalam siklus atau ritme sirkadian atau jam biologis tubuh, malam hari itu ya waktunya istirahat. Fakta lainnya, visibilitas kita semakin menurun, samping mata kita itu sudah tidak terbaca, kita jadi hanya fokus target di depan saja, sisi kanan-kiri tidak terlihat karena sinar lampu mengecil,” beber Jusri.
ADVERTISEMENT
Alhasil, kondisi tubuh yang sudah sangat tidak bugar, apalagi sepanjang waktu dari pagi hingga sore hari sudah melakukan cukup banyak aktivitas, membuat fokus dan konsentrasi pengemudi menjadi semakin berkurang.
“Antisipasinya bagaimana? Atur jam mengemudi kita, begitu ada tanda-tanda keletihan langsung cari tempat berhenti, yang aman tentunya, dengan segala kekurangan, night driving tadi ya sebaiknya jangan berkendara pada malam hari,” tukas Jusri.
***