Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Menurut sejumlah pedagang mobil bekas , penjualan mobil SUV (Sport Utility Vehicle) terus mengalami peningkatan. Apalagi pasca banjir yang melanda ibu kota dan sekitarnya pada awal tahun.
Meski tidak menjelaskan peningkatannya secara persentase, Senior Manager Bursa Mobil Bekas WTC Mangga Dua, Herjanto Kosasih menuturkan, SUV dipilih guna mengakomodasi kebutuhan ketika ditimpa bencana banjir dan menyesuaikan keadaan jalan di Indonesia.
"Karena Jakarta itu langganan banjir, sebenarnya sebelum banjir kemarin (awal tahun) SUV juga tetap primadona ya. Cuma ya balik lagi tahu sendiri kan jalanan Jakarta kayak apa, makanya SUV dianggap lebih bisa lah," katanya kepada kumparan.
"Apalagi yang manual, cepat jualnya," Her, sapaan akrabnya menambahkan.
Tak terkecuali Andy, pedagang mobil bekas Jordy Mobil di kawasan Mega Glodok Kemayoran (MGK). Dirinya mengungkapkan, dari tahun tua hingga muda sekalipun SUV terus dicari setiap hari.
"SUV itu banyak dicari setelah Low MPV pasti ya," jelasnya.
Tak cuma merek Jepang
Oke lanjut bicara model mobil bekas yang paling laris, keduanya sepakat bahwa SUV lansiran pabrikan Jepang masih mendominasi selera pasar.
Sebutlah Mitsubishi Pajero Sport atau Toyota Fortuner yang sering kali ditanyakan konsumennya. Maklum, dua-duanya sekarang ibarat definisi SUV ladder frame bagi orang yang mau naik kelas.
Namun menurut Andy, belakangan trennya sedikit berubah. Tak melulu soal Pajero Sport atau Fortuner, tak sedikit malah yang mencari SUV lain.
"Seperti Ford Everest 2011 itu cepat laku ternyata, atau Honda CR-V 2015 juga banyak yang cari," tambah Andy.
Jelasnya, orang mencari SUV di luar tren karena sengaja mencari kenyamanan dan untuk memenuhi hasratnya memiliki model yang berbeda. Apalagi baik CR-V atau Everest juga sempat jadi mobil idaman kebanyakan banyak orang di awal kemunculannya.
"Maka kalau saya perhatikan biasanya mereka sudah punya mobil dan ini bukan menjadi kendaraan utamanya," pungkas Andy.
Sementara di WTC Mangga Dua, Her mengaku hal yang sama. "Ya tetap ada meskipun enggak banyak yang cari, tapi tetap susah karena populasinya sedikit."
Harga bervariasi di bawah Rp 200 juta
Kata Her khusus SUV pabrikan Eropa atau Amerika akan ditaksir Rp 5 hingga 10 juta lebih rendah dari penawaran. Hal ini dikatakan untuk modal menjual mobil kembali.
"Kurang 5 sampai 10 juta beres, karena biasanya begitu. Dia lama lakunya, meski dipotong buat modal. Semisal 180 juta ya, harga beli kita 170 juta," pungkas Her.
Selebihnya bicara harga, SUV Rp di bawah 200 jutaan sekarang sudah banyak barangnya. Perbedaan harga antar pedagang biasa terjadi karena lagi-lagi melihat kondisi mobil.
Berikut kisaran harga SUV bekas di bawah 200 juta dan berumur dari 2010 hingga 2015.
*data WTCM2 dan jual beli daring
Tips bagi Her, bila Anda berniat memboyong SUV di sentra mobil bekas , segera cek bagian kaki-kaki. Karena banyak mobil yang sering kali diajak main off road, sehingga bukan tidak mungkin keadaannya tidak baik lagi.
"Sama satu lagi, pokoknya pastikan jangan bekas banjir, itu saja," tuntas Her.