news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Berhenti di Lampu Merah, Kenapa Tidak Disarankan Aktifkan Rem Tangan?

13 September 2021 16:10 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi berhenti di lampu merah. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi berhenti di lampu merah. Foto: ANTARA FOTO/Didik Suhartono
ADVERTISEMENT
Kebiasaan mengaktifkan rem parkir atau rem tangan saat berhenti di lampu merah, ternyata tidak direkomendasikan. Alasannya, ada dampak negatif khususnya soal keselamatan.
ADVERTISEMENT
Tak dipungkiri memang, ini kerap dilakukan hampir semua pengemudi dengan alasan untuk mengistirahatkan kaki dari pedal.
Merespons hal tersebut, Instruktur Keselamatan dan juga Pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), Jusri Pulubuhu menyarankan, sebaiknya hal itu tak dilakukan.
“Alasannya, itu akan membahayakan ketika mobil kita tertabrak dari arah belakang. Karena ketika ditabrak, mobil seharusnya ikut bergerak mengikuti momentum impact dan tidak dalam kondisi statis atau diam,” jelas Jusri kepada kumparan beberapa waktu lalu.
Jadi jalan keluarnya, pengemudi disarankan untuk tetap menginjak pedal rem saat lampu merah demi mengurangi potensi cedera tabrak belakang.
Ilustrasi menggunakan rem tangan pada mobil. Foto: dok Istimewa
"Tak hanya untuk berhenti di lampu merah, tapi juga bisa dilakukan saat berhenti sejenak di pinggir jalan misalnya," ucapnya.
ADVERTISEMENT

Stop-lamp tak menyala

Melanjutkan pembahasan, kata Jusri, bila pengemudi hanya menggunakan rem tangan, otomatis tak akan ada sinyal penanda lampu stop ke arah belakang.
"Ini akan berbahaya jika pengemudi dari belakang melaju cepat dan tak melihat lampu merah," ungkapnya.
Sementara itu, Technical Toyota Astra Motor (TAM) Didi Ahadi juga mengatakan, menggunakan rem tangan saat kondisi berhenti di lampu merah tak disarankan.
Dirinya lebih memilih untuk menggunakan fitur brake hold, yang sudah tersedia di mobil-mobil keluaran baru.
“Baiknya menggunakan mekanisme pedal rem kaki biasa saja. Karena memang rem tangan tidak memberikan penanda lampu stop ke arah belakang. Atau bisa gunakan fitur brake hold, karena trigger-nya pasti menginjak pedal rem kaki terlebih dahulu,” katanya.
ADVERTISEMENT

Komponen rusak

Tak cuma itu, kata Didi, menggunakan pedal rem kaki bertujuan meminimalisasi pengemudi lupa menonaktifkan rem tangan, ketika ingin lanjut berkendara.
Sebab, kejadian lupa mematikan fungsi rem tangan masih sering terjadi, jelas dampaknya akan membuat kinerja putaran roda memberat, atau parahnya bisa merusak fungsi dan mekanisme dari mesin.