Berita Menarik: Masih 'Manasin' Motor Injeksi; Edisi Perpisahan Yamaha SR400

31 Januari 2021 20:16 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Skutik Suzuki Nex Crossover berteknologi injeksi. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
zoom-in-whitePerbesar
Skutik Suzuki Nex Crossover berteknologi injeksi. Foto: Ghulam Muhammad Nayazri / kumparanOTO
ADVERTISEMENT
Sepeda motor injeksi masih perlu dipanaskan, sebelum digunakan pada pagi hari, jadi berita menarik pertama pada Minggu (31/1).
ADVERTISEMENT
Lalu ada juga berita tentang edisi perpisahan, dari motor bergaya klasik Yamaha SR400. Dan selanjutnya adalah anjuran menggunakan rem belakang, ketika sepeda motor menghadapi kemacetan.
Berikut rangkuman berita menarik.

Masih ‘Manasin’ Motor Injeksi? Perhatikan Ini

Test ride BMW S1000XR. Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Motor injeksi cenderung lebih mudah ketika proses menyalakan mesin dibandingkan motor dengan berpengabut karburator.
Ya, musababnya semua sistem pada motor injeksi seperti pengapian, kelistrikan, dan bahan bakar diatur semua oleh ECU (Electronic Control Unit).
Meski begitu Senior Technical Advisor Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Slamet Kasianom menyebut, ritual memanaskan motor injeksi sebaiknya masih dilakukan. Utamanya saat pagi hari sebelum digunakan.

Edisi Perpisahan Yamaha SR400 Resmi Dijual, Harga Rp 80 Jutaan

ADVERTISEMENT
Yamaha SR400 Final Edition. Foto: Visordown
Yamaha SR400 Final Edition Limited resmi dirilis sebagai kado perpisahan. Produksinya berhenti per 21 Januari lalu dan ini bakal menjadi edisi terakhir.
Motor yang sudah eksis sejak 1978, dianggap tak lagi mampu menyesuaikan dengan regulasi standar otomotif di pasar Jepang.
Visordown memberitakan, akan ada 2 model yang diluncurkan. Pertama Yamaha SR400 Final Edition yang akan dijual secara reguler, dan versi limited yang cuma diproduksi sebanyak 1.000 unit saja di dunia.

Pemotor Macet-macetan Sebaiknya Pakai Rem Belakang, Kenapa?

Ban belakang Honda X-ADV yang lengkap dengan rem cakram dan ABS Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Salah satu teknik yang harus dikuasai pemotor adalah cara pengereman. Dengan teknik pengereman yang tepat dan ideal, besar peluangnya terhindar dari jatuh, terpeleset atau tergelincir akibat ban kehilangan traksi.
Utamanya saat dihadapkan pada kondisi jalanan yang macet. Instruktur Yamaha Riding Academy, Muhammad Arief mengatakan, dalam kondisi padat merayap, pemotor sebaiknya tidak menggunakan rem depan.
ADVERTISEMENT
"Ketika jalan macet itu paling bagus pakai rem belakang, bukan depan. Kenapa? Karena ayunan suspensi depan membuat sepeda motor turun (dan cenderung tidak stabil), bisa membuat pemotor jadi lebih mudah jatuh," jelasnya kepada kumparan beberapa waktu lalu.