Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Berita Populer: Harga Almaz Hybrid Setelah Subsidi; Ciri Karet Wiper Rusak
19 Desember 2022 9:43 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Perkiraan harga Wuling Almaz Hybrid setelah diberikan subsidi Rp 40 juta menjadi berita populer kumparanOTO, Minggu (18/12).
ADVERTISEMENT
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.
Perkiraan Harga Wuling Almaz Hybrid Setelah Diskon Rp 40 Juta
Saat ini, SUV hybrid ini tersedia hanya dalam satu varian saja dengan banderol Rp 470 juta on the road (OTR) Jakarta.
Bila nantinya nominal insentif yang diberikan benar terealisasi, estimasi harganya bisa menjadi Rp 430 juta.
Jarang yang Tahu, Ini Ciri-ciri Karet Wiper Wajib Diganti
Kondisi karet wiper yang sapuannya tidak bersih lagi wajib diganti. Apalagi dalam beberapa waktu terakhir, hujan lebat terus mengguyur, sehingga supaya visibilitas terjaga harus didukung kinerja wiper yang baik.
ADVERTISEMENT
“Kondisi wiper yang enggak prima bisa dilihat dari karetnya yang sudah mulai menipis diikuti dengan kinerja wiper yang tidak bisa menyapu bersih air ketika hujan,” ungkap Kepala Bengkel Auto2000 Cabang Krida Cilandak, Heri Andriyanto saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Ketika tidak bisa menyapu bersih air hujan, visibilitas pengemudi bisa terganggu. Karet wiper yang rusak atau sobek juga bisa menyebabkan besi dudukan wiper bergesekan dengan kaca dan menimbulkan baret.
“Menyapu bersihnya itu harus dilihat. Satu kali sapuan, kaca langsung bersih atau enggak? Kalau enggak berarti karet wipernya harus diganti karena aus," sambungnya.
Kemudian dengarkan saat wiper bergerak, terdengar suara decitan atau gesekan kasar antara besi dan kaca juga perlu diperhatikan. Bila ada, jelas Heri juga jadi salah satu tanda karet wiper wajib diganti.
ADVERTISEMENT
Hyundai Buka Suara Terkait Subsidi Mobil Listrik Rp 80 Juta
Pemerintah tengah dalam tahap finalisasi kriteria dan besaran subsidi bagi pembeli mobil listrik, mobil hybrid, termasuk juga motor listrik. Ini diharapkan mampu mendorong penggunaan kendaraan elektrifikasi.
Head of Marketing Department PT HMID, Astrid Ariani Wijana menanggapi positif hal tersebut. Diharapkan, ini mendorong penjualan mobil listrik yang saat ini diniagakan oleh pabrikan asal Korea Selatan itu.
“Hyundai Motors Indonesia menyambut baik rencana ini. Karena, untuk mempercepat pengadopsian elektrifikasi di Indonesia butuh kolaborasi yang kuat dari berbagai pihak,” ungkapnya saat dihubungi kumparan.
Ia juga menambahkan, pemerintah telah berupaya banyak untuk membantu masyarakat memiliki mobil listrik. Mulai dari PPnBM nol persen, hingga kebijakan non fiskal bebas ganjil genap.
ADVERTISEMENT
“Wacana ini bisa makin memperkuat posisi dan komitmen Indonesia sebagai salah satu pemain global untuk mobil listrik. Namun, produsen masih enggan berkomentar banyak sebab prosedur-prosedurnya masih dibicarakan,” jelasnya.