Berita Populer: Lelang Jeep Rubicon Mario Dandy; Indikator Bensin Mobil

11 Juni 2024 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mobil mewah Rubicon milik Mario Dandy Satrio pelaku penganiyaan di Polres Metro Jakarta Selatan menggunakan plat nomor asli yaitu B 2571 PBP. Foto: Luthfi Humam/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mobil mewah Rubicon milik Mario Dandy Satrio pelaku penganiyaan di Polres Metro Jakarta Selatan menggunakan plat nomor asli yaitu B 2571 PBP. Foto: Luthfi Humam/kumparan
ADVERTISEMENT
Informasi terbaru mengenai lelang mobil Jeep Rubicon bekas milik Mario Dandy jadi salah satu berita populer kumparanOTO, Senin (10/6).
ADVERTISEMENT
Kemudian ketahui daya jelajah tersisa saat indikator bensin mobil menyala, serta ada kabar soal Suzuki Ignis yang pamit dari pasar Australia.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.

Jeep Rubicon Mario Dandy yang Dilelang Lebih dari Sebulan Baru Ditaksir 3 Orang

Sudah nyaris dua bulan, Jeep Wrangler atau Rubicon milik tahanan Mario Dandy masih terparkir rapi di Kejaksaan Negeri (Kejari) Jakarta Selatan. Padahal lembaga tersebut telah dua kali menyesuaikan nilai limitnya.
Saat pertama kali dilelang, harga limit pembukaan mobil itu dibanderol dari Rp 809,3 juta pada April lalu. Kemudian, jaksa menurunkan nilainya menjadi Rp 700 juta dengan uang jaminan terlebih dahulu Rp 210 juta pada percobaan lelang kedua kalinya.

Indikator Bensin Menyala, Sejauh Mana Mobil Bisa Berjalan?

Pernah mengalami tangki bensin hampir habis yang ditandai dengan indikatornya yang menyala atau berkedip? Bila iya, pernahkah Anda terpikir kira-kira masih berapa liter lagi bahan bakar yang tersisa?
ADVERTISEMENT
Servis Manager Toyota Auto 2000 Cilandak Sapta Agung Nugraha bilang apabila hal tersebut terjadi, maka mobil sudah menggunakan bahan bakar cadangan atau reservoir di tangki.

Suzuki Ignis Pamit dari Australia Tahun Depan

Penjualan Suzuki Ignis di Australia akan dihentikan mulai tahun depan. Minimnya fitur keselamatan di mobil perkotaan tersebut jadi penyebab Ignis harus pamit dari sana.
Disitat dari Drive, salah satu alasannya adalah tidak adanya teknologi Autonomus Emergency Breaking (AEB). Sebab mulai Maret tahun depan AEB akan diwajibkan di Australia untuk seluruh kendaraan penumpang yang dijual secara lokal.