Berita Populer: LG Bangun Pabrik Baterai Mobil Listrik, Panaskan Mobil Matik

24 Desember 2022 8:44 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang karyawan berjalan melewati logo LG Energy Solution di gedung kantornya di Seoul, Korea Selatan. Foto: fok. Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Seorang karyawan berjalan melewati logo LG Energy Solution di gedung kantornya di Seoul, Korea Selatan. Foto: fok. Reuters
ADVERTISEMENT
LG Energy kucurkan dana Rp 48 triliun untuk bangun pabrik baterai mobil listrik menjadi berita populer kumparanOTO, Jumat (23/12).
ADVERTISEMENT
Kemudian, cara memanaskan mobil matik baiknya tuas transmisi di P atau N, serta Porsche mulai produksi 'bensin' sintetik eFuel.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.

LG Energy Kucurkan Rp 48 Triliun Bangun Fasilitas Produksi Baterai Mobil Listrik

Advanced Automotive Battery Cell LG. Foto: dok. LG Energy Solutions
LG Energy Solution (LGES) menggelontorkan Rp 48,8 triliun untuk menyediakan fasilitas produksi baterai. Nilai investasi itu akan digelontorkan bertahap mulai tahun ini hingga 2026.
Mengutip dari The Business Times, fasilitas produksi baterai ini akan berdiri di Ochang, Korea Selatan. Fasilitas bakal dilengkapi dengan pusat R&D dan diharapkan bisa menyerap 1.800 tenaga kerja.
“Kami berencana menyiapkan portofolio produk yang beragam termasuk baterai tipe kantong (pouch) dan silinder guna memenuhi permintaan konsumen tepat waktu, serta perbedaan kemampuan produksi berbasiskan ‘smart factory’, bunyi LGES melalui sumber yang sama.
ADVERTISEMENT
Raksasa teknologi asal Negeri Ginseng itu gencar melakukan investasi dan ekspansi demi mempercepat ekosistem industri kendaraan listrik secara global.
Kerjasama Honda dan LG Energy Solution untuk membangun pabrik baterai. Foto: Insideevs
Belum lama ini, mereka menggelontorkan 4,4 juta AS setara Rp 68,5 triliun untuk memproduksi baterai jenis pouch type cell dengan kapasitas 40 GWh atau berkisar 400 ribu baterai pack per tahun, masing-masing pack memiliki kapasitas 100 kWh.
Investasi tersebut merupakan buah kerja sama dengan jenama asal Jepang, Honda. Nantinya dari pabrik yang akan dibangun di Amerika Serikat itu akan menyuplai komponen baterai untuk mobil-mobil listrik Honda dan Acura ke depannya.

Panaskan Mobil Matik, Transmisi Baiknya di P atau N?

Tuas transmisi All New Toyota Kijang Innova Zenix Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Ritual memanaskan mobil menjadi aktivitas yang lumrah di Indonesia. Ini dilakukan supaya saat hendak digunakan, mesin dalam kondisi prima. Tak terkecuali bagi mereka pengguna mobil matik.
ADVERTISEMENT
Namun ada anggapan bahwa memanaskan mesin posisi tuas transmisi dianjurkan di posisi N (Netral). Pada posisi itu, dipercaya akan terjadi lubrikasi sistem transmisi. Benarkah hal demikian?
Tuas transmisi Mazda MX-5. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Mengenai hal tersebut, penggawa bengkel spesialis mobil matik Worner Matic, Hermas Prabowo pun memberikan jawabannya. Katanya baik di N atau P, tidak akan berpengaruh apa-apa.
“Kalau memanaskan mobil boleh di mana saja. Boleh di P, boleh juga di N. Karena, lubrikasi itu sudah terjadi di kedua posisi tersebut,” ungkapnya saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Menurutnya, sistem transmisi mobil matik sudah didesain sedemikian rupa sehingga ketika mesin dinyalakan, proses lubrikasi di dalam transmisi ikut berlangsung.

Porsche Mulai Produksi 'Bensin' Sintetik eFuel

Fasilitas produksi bensin sintetik eFuel di Chili. Foto: dok. Porsche
Porsche dibantu dengan mitranya, Siemens serta HIF (High Innovative Fuels) memulai produksi bahan bakar sintetis eFuel di Punta Arenas, Chile. Sebagai seremonial, Porsche 911 diisi dengan bahan bakar ramah lingkungan tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari keterangan resminya, fasilitas ini direncanakan memproduksi 130 ribu liter eFuel. Nantinya, bahan bakar tersebut akan digunakan pada proyek Porsche Mobil 1 Supercup dan Porsche Experience Centers.
"Sekarang ini ada lebih dari 1,3 miliar kendaraan dengan mesin pembakaran internal di seluruh dunia. eFuel menawarkan para pemilik mobil ini dengan alternatif bahan bakar yang hampir netral karbon," ungkap Executive Board for Development and Research at Porsche AG, Michael Steiner.
Proses produksi eFuel. Foto: dok. Porsche
Proyek eFuel merupakan bagian dari konsep double-pathway untuk mencapai target netral karbon. Jadi tak hanya kendaraan listrik berbasis baterai saja tetapi ada bahan bakar sintetis zero emission yang ditawarkan.
“Porsche berkomitmen pada double pathway. Menggunakan eFuel mengurangi emisi CO2. Produksi industri bahan bakar sintetis harus terus didorong bila melihat,” tambah Member of the Executive Board for Procurement Porsche AG, Barbara Frenkel.
ADVERTISEMENT
Bila proyek ini berjalan lancar, Porsche akan melakukan ekspansi dan menggenjot produksinya hingga 55 juta liter per tahun pada tahun kelima. Dua tahun selanjutnya, fasilitas ini akan terus dimaksimalkan hingga produksinya mencapai 550 juta liter per tahun.