Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Berita Populer: Memahami Biodiesel B35, Kemungkinan Moge untuk Uji SIM C2
7 Januari 2023 9:17 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Memahami biodiesel B35 yang bakal diterapkan pada Februari mendatang menjadi berita populer pembaca kumparanOTO, Jumat (7/1).
ADVERTISEMENT
Kemudian kemungkinan moge untuk praktik uji SIM C2, serta polisi mulai sediakan motor praktik uji SIM C1 di satpas prioritas.
Selengkapnya rangkuman berita populer kumparanOTO.
Memahami Biodiesel B35, yang Bakal Diterapkan Februari 2023
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan implementasi campuran Bahan Bakar Nabati ke dalam minyak jenis solar sebesar 35 persen, dengan sebutan Biosolar atau B35 pada 1 Februari 2023.
Keputusan tersebut sesuai dengan Surat Edaran Direktorat Jenderal EBTKE Nomor: 10.E/EK.05/DJE/2022 yang ditetapkan pada 28 Desember 2022, dengan maksud meningkatkan penyediaan energi bersih secara berkelanjutan.
“Solar B35 itu menggabungkan biodiesel berbasis CPO sebanyak 35 persen dan solar dengan angka cetane number 48 sebanyak 65 persen,” ungkap Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Edi Wibowo saat dihubungi kumparan, Jumat (6/1).
CPO (Crude Palm Oil) atau minyak kelapa sawit akan diolah menggunakan reaksi metanolisis. Mudahnya, reaksi antara minyak nabati dengan metanol dibantu katalis basa akan menghasilkan campuran ester metil asam lemak (FAME) dengan produk samping gliserol.
ADVERTISEMENT
FAME akan melalui proses esterifikasi atau transesterifikasi dengan konversi enzimatis untuk menjadi biodiesel. “Untuk B35, tidak kita uji jalan karena kandungannya hanya meningkat tipis. Uji yang dilakukan hanyalah Filter Blocking Tendency (FBT),” jelasnya.
Motor Praktik SIM C1 Sudah Ada, Bagaimana Moge SIM C2?
Pengadaan fasilitas pendukung untuk pembuatan SIM C1 dipastikan sudah dimulai tahun ini, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri terlihat sudah menyiapkan motor baru yang akan digunakan untuk praktik uji.
Mengacu pada Peraturan Kepolisian (Perpol) No 5 Tahun 2021, SIM C dibagi menjadi tiga golongan: SIM C, SIM C1, dan SIM C2 . Klasifikasi tersebut berdasarkan kubikasi mesin motor yang dikendarai.
SIM C untuk berlaku untuk mengendarai motor dengan kubikasi sampai 250 cc, SIM C1 untuk mengendarai motor di atas 250 cc sampai 500 cc, dan SIM C2 untuk motor di atas 500 cc.
Lantas, bagaimana untuk yang SIM C2? Mengingat motor yang digunakan harus memiliki kubikasi mesin lebih besar lagi.
ADVERTISEMENT
Yusri menerangkan, pihaknya saat ini berfokus untuk pengadaan motor praktik uji SIM C1 terlebih dahulu. Sebab, persyaratan untuk mendapatkan SIM C2 adalah memiliki SIM C1 selama setahun sejak tanggal penerbitan.
“Kalau ditanya apakah C2 sudah muncul sekarang? Ya belum, yang C1 aja belum muncul, harus setahun dulu,” imbuhnya.
Polisi Mulai Sediakan Motor Praktik Uji SIM C1 di Satpas Prioritas
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri tampaknya sudah mulai mempersiapkan motor khusus untuk praktik uji SIM C1. Sebuah unggahan foto di media sosial memperlihatkan dua unit motor gede (moge) berwarna putih lengkap dengan livery panah biru dan tulisan Praktek Uji SIM C-I.
Bila diamati pada bagian tangkinya, motor tersebut diduga merupakan Hunter Scramble SK500, yang sepertinya sedang dalam proses pengiriman karena diangkut truk towing.
Direktur Registrasi dan Identifikasi Korlantas Polri Brigjen Pol Yusri Yunus menjelaskan, proses pengadaan motor praktik uji SIM C1 sudah dimulai tahun ini, namun masih terbatas.
ADVERTISEMENT
“Dijadikan skala prioritas karena ini kan pengadaan dari anggaran. Kalau (mau) ada semua, Satpas di Indonesia itu jumlahnya 468, sementara motor yang diadakan tahun ini cuma beberapa unit,” buka Yusri ketika dihubungi kumparan (5/1).
Saat ini, Yusri menambahkan, setidaknya ada 30-an unit Hunter Scramble SK500 yang disediakan. Selanjutnya, motor-motor tersebut akan didistribusikan ke beberapa Satpas yang sudah ditentukan menjadi prioritas.
“Sudah berjalan, motor-motornya sudah kita kirim, di Papua juga sudah ada sepertinya bisa dicek, contohnya begitu. Sementara untuk ibukota provinsi dulu saat ini, pelan-pelan,” imbuhnya.