Berita Populer: Provinsi Hapus BBN2, Pajak Progresif; Pengalaman Tabrak Truk

22 Maret 2023 9:06 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan cek fisik kendaraan roda dua di Samsat Bandung Tengah, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan cek fisik kendaraan roda dua di Samsat Bandung Tengah, Jawa Barat, Rabu (4/1/2023). Foto: Raisan Al Farisi/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Daftar provinsi yang hapus bea balik nama (BBN2) dan pajak progresif, menjadi berita populer kumparanOTO (21/3).
ADVERTISEMENT
Kemudian, pengalaman hampir menabrak truk di jalan tol, serta belajar dari pengalaman Syabda, hindari mengemudi jarak jauh di malam hari.
Selengkapnya, rangkuman berita populer kumparanOTO.

Ini Daftar Provinsi yang Hapus Biaya Bea Balik Nama dan Pajak Progresif

Berkas perpanjang STNK Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Direktur Registrasi dan Identifikasi (Regident) Korlantas Polri, Brigjen Yusri Yunus mengatakan, sudah banyak pemerintah provinsi yang menyambut usulan untuk menghapus bea balik nama (BBN 2) dan pajak progresif kendaraan bermotor.
“Sudah banyak, ini kan dasarnya harus pakai regulasi peraturan Gubernur, ya. Nah, ada yang beberapa seperti Kepulauan Riau sudah, Aceh juga sudah, banyak yang lainnya juga sudah,” kata Yusri ketika dihubungi kumparan (20/3).
Satgas Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli) melakukan pengawasan di Kantor Samsat, Jakarta, Kamis (9/9). Foto: PPID DKI Jakarta
Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah merilis daftar provinsi mana saja yang menerapkan kebijakan untuk menghapus BBN 2 atau pajak progresif, maupun keduanya sekaligus. Berikut daftar lengkapnya.
ADVERTISEMENT

Pengalaman Hampir Menabrak Truk di Jalan Tol, Ada yang Mengalaminya Juga?

Angkot jurusan Serang tabrak truk di Tol Tangerang-Merak, Kamis (12/1/2023). Foto: Dok. Istimewa
Kasus tabrak belakang antar mobil pribadi dengan truk makin sering terjadi. Belum lama ini, pebulu tangkis, Syabda Perkasa Belawa harus meregang nyawa akibat mobil yang dinaikinya menabrak truk di ruas tol Pemalang.
ADVERTISEMENT
Truk tanpa reflektor atau pemantul cahaya, lampu yang redup atau bahkan tidak dilengkapi pencahayaan belakang bisa jadi penyebab terjadinya tabrakan. Sehingga keberadaannya di malam hari bisa tidak langsung terlihat pengemudi di belakangnya.
Pengalaman ini pun pernah dialami salah satu awak kumparan, Edmiraldo Nanda Noban Siregar. Bukan sekali, ada beberapa pengalamannya saat berkendara di jalan tol dan hampir menabrak truk.
Kondisi mobil Alphard yang tabrak bokong truk di Tol Semarang-Solo. Foto: Dok. Istimewa
Pada Februari lalu, dirinya berkendara malam hari melintasi tol Semarang-Batang, hendak bepergian ke area di sekitaran Jawa Tengah. Saat itu, pria yang akrab disapa Aldo ini hendak menyalip truk gandeng di depannya.
“Sebelum kawasan Kendal, sekitar jam 12 malam, saya mau menyalip kendaraan truk gandeng dari jalur kanan. Kecepatannya sekitar 100 km/jam. Tiba-tiba, truk tersebut malah berbelok ke kanan tanpa menyalakan lampu sein,” ujarnya saat ditemui, Selasa (21/3).
Kondisi mobil Toyota Hiace usai tabrak truk trailer di Tol Batang-Semarang, Senin (5/9/2022). Foto: Dok. Istimewa
Hal tersebut bukanlah kali pertama yang dialami Aldo. Ia juga bercerita kejadian serupa yang hampir menimpa dirinya. Saat itu, mobil yang dikemudikannya hendak menyalip truk yang melaju di lajur kanan tol Cipali.
ADVERTISEMENT
“Kejadiannya sama, di malam hari. Tol Cipali kan ada titik yang benar-benar gelap. Nah saat disitu, saya menyalip, tiba-tiba ada truk lagi di depannya tetapi lampunya redup. Saya kira itu halusinasi, sebab samar-samar. Pas dekat, otomatis langsung injak rem karena sadar itu truk,” ucapnya.

Belajar dari Kecelakaan Syabda, Hindari Berkendara Jauh Malam Hari

Kecelakaan yang melibatkan atlet badminton Syabda Perkasa di Tol Pemalang. Foto: Dok. Polres Pemalang
Pendiri sekaligus Instruktur Senior Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu menyoroti kasus kecelakaan yang terjadi di jalan tol. Salah satunya yang menimpa atlet bulutangkis Syabda Perkasa Belawa (21) di Tol Pemalang, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah.
Menurut Jusri, berkendara pada malam hari terutama melakoni perjalanan jarak jauh sangat tidak direkomendasikan. Terlebih melintasi jalan yang lengang, sepi, dan cenderung monoton seperti jalan tol.
ADVERTISEMENT
“Mengemudi pada malam hari sangat-sangat berbahaya, khususnya untuk perjalanan yang panjang. Perlu diingat, berkendara pada malam hari tak bedanya ketika berkendara pada siang hari,” kata Jusri ketika dihubungi kumparan (21/3).
Ilustrasi menengok saat mengemudi Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Sebab, mengemudi termasuk ke dalam kegiatan multitasking, artinya banyak hal yang perlu dilakukan seperti fokus berkendara, kemampuan untuk waspada, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT