Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
kumparanOTO berkesempatan menghadiri Tokyo Auto Salon edisi 2019 yang dihelat di Makuhari Messe pada 11-13 Januari lalu. Banyak kendaraan roda empat yang tampil nyentrik dengan ubahan yang unik.
ADVERTISEMENT
Selain beragam mobil-mobil modifikasi yang ditampilkan, di booth Toyota Gazoo Racing (TGR), terparkir Toyota Yaris yang dikemudikan Jari-Matti Latvala, Ott Tanak, dan Esapekka Lappi dalam kejuaraan World Rally Championship (WRC) musim 2018.
Sayangnya saat melongok ke berbagai sudut booth TGR dan mobil tersebut, ketiga pebalap tersebut absen, berarti benar dugaan hanya mobilnya saja yang dipajang.
Tapi itu bukan masalah besar, bisa melihat mobilnya secara langsung pun sudah bisa membuat tidur nyenyak. Anyway tanpa panjang lebar, langsung saja kami bahas spesifikasinya.
Namun sebelum itu ketahui dulu kalau Yaris dalam WRC ini punya model yang berbeda dari Yaris yang dijual di Indonesia dan Asia Tenggara. Yaris dalam WRC merupakan model yang dijual di Benua Biru dan Jepang yang punya nama Toyota Vitz.
Versi Eropa dan Jepang ini punya kode sasis XP130, sementara Yaris di Asia Tenggara berkode XP150 dan bedanya lagi punya ukuran dimensi yang lebih besar.
ADVERTISEMENT
Kalau bicara tampilan, Toyota Yaris ini punya eksterior yang serba melebar dan banyak lekukan bodi yang unik untuk meningkatkan aerodinamika mobil.
Lihat saja dari depan, bentuk Yaris secara utuh pun sudah tidak dapat terlihat jelas lagi. Bodi pada bgaian kiri dan kanannya sudah ditutupi body kit biar bisa stabil saat dipacu dalam keadaan tinggi juga seimbang saat dibawa menikung.
Bumper depannya sudah berganti dengan bumper tanpa lampu kabut yang punya air splitter. Nah air splitter ini punya kegunaan meningkatkan daya tekan ke bawah sehingga ban bisa terus mendapatkan traksinya ketika melaju dalam kecepatan tinggi.
Kemudian dari samping, sudah tidak ada lagi spion yang menempel di pilar A. Spionnya menggunakan model yang dikhususkan untuk balap dan letaknya rada ke tengah. Ini karena posisi duduk si pebalap sedikit ke belakang.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut ada side skirt yang seolah menyambung hingga belakang ke bagian fender. Bentuknya menyatu dengan lekukan bodi yang bisa membuang angin ke atas.
Kalau bannya, saat itu menggunakan velg palang 15 berkelir putih dan ban yang biasa digunakan untuk melintasi medan jalan beraspal. Ada juga mobil serupa di panggung lain yang menggunakan velg berwarna hitam.
Selebihnya pada bagian belakang, ada seperangkat aero kit berupa spoiler yang ukurannya besar, ditambah diffuser yang lagi-lagi berfungsi sebagai down force. Tapi bukan itu saja fungsinya.
Saat mobil terbang, spoiler-nya ini bekerja agar aliran angin tidak membuatnya terlalu menukik ke depan atau terlalu mendengak ke belakang. Jadinya ketika mendarat, posisi mobil dalam keadaan yang stabil serta lurus dan siap untuk digeber lagi.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya mengenai sistem peredam kejut alias suspensi, baik depan dan belakangnya bisa diatur sedemikian rupa sesuai kebutuhan. Bisa diatur keras atau empuk, mau pernya yang cepat balik atau sedikit lama, semua bisa diatur sesuai strategi tim.
Nah urusan jantung mekanis, semua mobil yang turun dalam kelas WRC harus mengikuti regulasi FIA berupa mesin 1.600 cc yang punya tenaga di kisaran 380 dk.
Kalau Yaris reli ini punya spesifikasi mesin berkapasitas 1.600 cc (bukan 1.500 cc tipe standar) empat silinder dengan turbo yang punya tenaga di atas 380 dk dan torsi maksimum di atas 425 Nm.
Daya maksimumnya itu disalurkan pada transmisi manual 6 percepatan lewat sistem penggerak four wheel drive (4WD). Untuk kecepatan puncak, mobil yang sudah dipangkas bobotnya menjadi 1.190 kg ini bisa melesat hingga 201 km per jam.
ADVERTISEMENT
Yang membuatnya lebih menarik, mobil ini juga semua model WRC lainnya punya pelat nomor spesial sehingga legal saat dikendarai di jalanan umum.