Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
Berjumpa Ricky Elson si Ahli Mobil Listrik di Ciheras
18 September 2017 13:57 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:15 WIB
ADVERTISEMENT
Unggahan Ricky Elson di Facebook-nya itulah yang menggerakkan kumparan (kumparan.com) untuk berjumpa langsung dengannya di Ciheras, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (13/9).
ADVERTISEMENT
"Datang saja, Ciheras selalu terbuka untuk siapa pun," kata Ricky Elson di ujung telepon sehari sebelum kumparan meminta izin untuk mengunjunginya.
Perjalanan kami lakukan dari kantor kumparan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Setelah menempuh sekitar 350 kilometer melalui Kota Tasikmalaya akhirnya saya --Gesit Prayogi yang ditemani Resnu Andika (videgrapher)-- menginjakkan kaki di bumi Ciheras.
Kami tiba pada pukul 19.00 WIB. Semua gelap dan terdengar sayup suara ombak menggulung. Angin terasa dingin malam itu.
Mungkin banyak yang belum familiar dengan sosok Ricky Elson. Ricky dikenal sebagai teknokrat. Ia sukses mengembangkan pembangkit listrik tenaga angin lewat kincir angin. Pria kelahiran Sumatera Barat itu juga ahli mobil listrik Indonesia.
Bersama Dahlan Iskan, dia sempat terlibat dalam uji coba sportscar listrik Tuxuci, dan setelah itu membuat sportscar listrik Selo bersama Kupu Kupu Malam. Ciheras menjadi tempat Ricky untuk berbagi ilmu sekaligus menularkan virus positif ke pemuda Indonesia.
Setiba di Lentera Bumi Nusantara --tempat yang biasa dimanfaatkan para mahasiwa untuk kerja praktik di bidang ketenagalistrikan hingga agrikultur, kami dipersilakan masuk ke sebuah area yang biasa digunakan untuk briefing.
ADVERTISEMENT
Bangunan semi permanen itu berbentuk persegi panjang dengan luas mungkin tak lebih dari 8 x 3 meter. Berbagai penghargaan dipaku pada kayu. Terlihat pula karikatur Ricky Elson bersama Dahlan Iskan.
"Bang Ricky sedang ke depan, silahkan tunggu, sebentar lagi mungkin beliau tiba," kata seorang pemuda kepada kami.
Saya duduk pada sebuah tikar. Di depan, terdapat sebuah meja persegi.
Tak lama kemudian, pria yang ditunggu-tunggu itu datang. Rambutnya yang panjang diikat. Kacamata oval itu masih ia pakai dan menjadi ciri khasnya. Saya segera berdiri dan menyambut beliau.
Ini adalah kesempatan pertama saya berjumpa langsung dengan beliau. Meskipun sempat beberapa kali menghubungi lewat telepon, meskipun kebanyakan dia menolak menjawab apa yang saya tanyakan.
ADVERTISEMENT
"Ya seperti inilah, kalau mau dibilang enak ya enak," katanya memulai pembicaraan.
Setelah itu kami berbincang banyak hal, mulai dari Lentera Bumi Nusantara, membangun mimpi anak muda, mobil listrik hingga domba.
"Adik-adik yang datang yang ke sini, ada yang tidak diterima magang di perusahaan. Saya yakin, semua anak Indonesia itu hebat, energi mereka besar," kata Ricky.
Buat Anda yang penasaran dengan kisah-kisah Ricky, ikuti terus serial "Semalam di Ciheras" hari ini ya. Hanya di kumparan, tentu saja.