Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Berkunjung ke Jantung GAC Group di China, Melihat Teknologi Kendaraan Masa Depan
28 April 2025 5:30 WIB
·
waktu baca 6 menit
ADVERTISEMENT
GAC Group. Nama ini sekilas familiar bagi masyarakat Indonesia. Mayoritas mungkin berpikir itu adalah nama trio vokal grup yang cukup populer di Indonesia: Gamaliel, Audrey, dan Cantika. Namun GAC yang dimaksud bukanlah itu, melainkan sebuah perusahaan otomotif terkemuka asal China, Guangzhou Automobile Group, yang tentu saja bermarkas di Guangzhou.
ADVERTISEMENT
Berdiri pada Juni 1997, GAC Group pertama kali bekerja sama dengan pabrikan otomotif asal Jepang, Honda, untuk menyasar pasar China. Lalu pada 2004, GAC giliran menggandeng Toyota.
Kerja sama dengan Honda dan Toyota selama 20 tahun itu menghasilkan pengembangan pabrik perakitan mobil di China, yang menggabungkan teknologi dan proses produksi Jepang yang canggih.
“Kami mendapatkan budaya yang berkualitas dari dua brand Jepang ini. Pada 2008 kami mengembangkan merek mobil sendiri. Setahun setelahnya, pada 2009, kami punya merek mobil sendiri bernama AION yang berarti Artificial Intelligence (AI) on the road,” ujar Presiden GAC International, Wei Haigang, saat ditemui kumparan di Guangzhou belum lama ini.
Selain menciptakan AION, GAC Group juga mengembangkan dua merek lainnya yakni Hyptec dan GAC Motor. Pada 2023 lalu, GAC Group telah menjual lebih dari 2,5 juta kendaraan dan masuk Fortune Global 500 dengan peringkat 165.
ADVERTISEMENT
Senin (21/4) lalu, kumparan berkesempatan mengunjungi markas pusat GAC Group di Guangzhou. Perjalanan dimulai di Pusat Riset dan Pengembangan GAC Group. Di sana terdapat 15 jenis laboratorium yang melibatkan kendaraan, sistem penggerak, energi baru, Intelligent Connected Vehicle (ICV), pabrik produksi uji coba dengan pengelasan, pengecatan, perakitan akhir, dan permesinan yang memproduksi 800 sampel kendaraan per tahun.
Saat pertama kali masuk, sebuah layar lebar menarik perhatian kumparan. Layar di sebuah ruangan yang disebut lab big data itu menampilkan titik-titik di atas peta China.
Titik itu tak lain adalah mobil-mobil buatan GAC Group yang sedang aktif dipakai penggunanya. Melalui peta itu bisa diketahui seberapa luas persebaran dan mobilitas kendaraan mereka di China. GAC Group seakan ingin menunjukkan kemajuan dan kecanggihan teknologi mereka.
Dari lab big data, kumparan beralih ke area studio modelling. Area ini merupakan tempat untuk merancang desain mobil yang diinginkan. Cara merancangnya cukup unik menggunakan tanah liat atau clay. Bahan tersebut dipilih agar memudahkan desainer untuk mengubah-ubah bentuk mobil hingga mencapai final. Selain itu clay tahan terhadap temperatur dan kelembapan.
ADVERTISEMENT
Nampak mobil yang sebelumnya melalui proses modelling di sana ialah AION UT, mobil bertipe hatchback yang kabarnya bakal masuk di Indonesia. Bekas bentukan clay terlihat di bagian kap mesin, grill, dan bagian belakang AION UT.
Konsep kendaraan masa depan
Di ruangan setelahnya, GAC Group memajang 3 mobil konsepnya: SUV WitStar, sedang sport EnLight, dan MPV Entranze. WitStar telah dikembangkan GAC Group sejak 2013.
Mobil ini berkapasitas 4 penumpang, menggunakan pintu gullwing, dan kursi bagian depan yang bisa berputar 360 derajat. Layar kontrolnya memanjang dari kanan ke kiri
Sementara EnLight dikembangkan sejak 2016. Layaknya sedan sport, EnLight hanya berkapasitas 2 penumpang dengan pintu gullwing. Desain EnLight begitu futuristik dengan kabin lega dan setir menyerupai huruf H. Enlight memadukan sistem tenaga listrik murni dan teknologi mengemudi tanpa awak.
ADVERTISEMENT
Adapun Entranze sudah dikembangkan dari 2019. Entranze memiliki kapasitas 7 penumpang yakni 3 bangku di depan, 2 bangku di tengah, dan 2 bangku di baris ketiga. Desainnya seperti peluru dengan menggunakan pintu mode geser ke kanan dan kiri. Entranze diciptakan untuk mengakomodasi perjalanan darat jarak jauh.
Hingga kemudian sampailah kami di aula utama. Di sana kemajuan teknologi kendaraan masa depan benar-benar ditampilkan oleh GAC Group.
Sebuah mobil terbang berkapasitas 4 penumpang begitu mencolok berdiri di tengah ruangan. Kendaraan terbang bernama Govy AirJet itu baru saja diperkenalkan akhir tahun 2024.
Merakit kurang dari 1 menit
Perjalanan berlanjut ke pabrik produksi GAC AION yang masih berada di dalam satu kawasan industri. Saat masuk ke lobi, kumparan langsung disambut dengan jejeran mobil berteknologi tinggi, salah satu yang menjadi unggulan adalah sedan sport berkapasitas 2 penumpang, Hyper SSR.
Lobi pabrik itu juga memajang teknologi baterai yang dipakai di mobil-mobil listrik GAC Group. Baterai yang diproduksi sendiri itu bernama Magazine Battery 2.0. Baterai ini telah diuji coba terhadap suhu panas hingga 1.000 derajat celcius selama 2 menit dan suhu dingin hingga minus 200 derajat celcius. Ketahanan baterai juga diuji dengan tahan tusukan dan tembakan.
ADVERTISEMENT
Dari lobi, kumparan beserta rombongan menuju ke ‘dapur’ perakitan mobil AION. Pabrik perakitan yang berdiri 2017 itu sepenuhnya didukung sistem otomasi tingkat tinggi. Menggunakan 100 ribu robot, pabrik itu bisa merakit satu unit kendaraan hanya dalam waktu 55 detik. Meski perakitan diserahkan ke robot, tenaga manusia tetap berperan sebagai quality control.
Pabrik yang berdiri di atas lahan lebih dari 470 ribu meter persegi ini tidak hanya fokus pada efisiensi produksi, tetapi juga mengedepankan keberlanjutan. Energi di fasilitas ini didukung smart micro-grid dan panel surya fotovoltaik yang dirancang untuk mengurangi jejak karbon secara signifikan.
Fasilitas perakitan ini juga dibangun di Cikampek, Jawa Barat, oleh Indomobil selaku agen pemegang merek AION di Indonesia. Rencananya pabrik mulai beroperasi Mei 2025 dengan produksi tahap awal mencapai 20 ribu unit per tahun.
Walau demikian belum diketahui apakah sistem otomasinya sama seperti di China yang mayoritas mengandalkan robot.
ADVERTISEMENT
“Standar produksinya ada dua: standar pemerintah Indonesia dan secara teknis dari mereka (GAC Group)” ucap Direktur Indomobil Group, Andrew Nasuri.
Bergeser dari pabrik, kumparan mendapat kesempatan mencoba berbagai lini kendaraan terbaru GAC Group. Sesi test ride itu berlangsung di lintasan khusus sepanjang 1,6 kilometer yang dirancang menyerupai kondisi jalan sesungguhnya.
kumparan menjajal GAC E9, GAC S7, dan GAC Hyptec HL. Di area cruising, kami merasakan kestabilan dan kelembutan walau kendaraan tengah dipacu di kecepatan tinggi. Sistem pengeremannya pun pakem dan tidak menghentak. Kabinnya juga mampu meredam suara luar dan memberikan suasana berkendara yang tenang dan premium.
“Melalui kunjungan ini, kami ingin menegaskan kembali komitmen kami untuk mengembangkan produk yang benar-benar relevan dengan kebutuhan pasar Indonesia. Kami percaya kendaraan energi baru akan segera menjadi pilihan utama konsumen dalam menjawab tantangan mobilitas yang lebih cerdas dan berkelanjutan,” ucap Andry Ciu, CEO AION Indonesia.
ADVERTISEMENT
***
kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 akan digelar pada Selasa, 6 Mei 2025, di MGP Space, SCBD Park.
Forum diskusi ini menghadirkan para pemangku kepentingan, termasuk pemimpin industri, profesional, dan perwakilan pemerintah, untuk berdiskusi serta berbagi wawasan mengenai masa depan industri otomotif berkelanjutan. Daftar sekarang di: kum.pr/nev2025.