Biang Keladi BBM Motor Matik Irit Jadi Boros

31 Oktober 2022 12:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) pengendara motor di SPBU Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) pengendara motor di SPBU Jakarta, Selasa (4/10/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Motor matik yang konsumsi bahan bakar awalnya irit tiba-tiba jadi boros, menandakan perlu adanya pengecekan komponen. Biang keladinya banyak, bisa dari kurang tekanan angin ban, busi yang sudah kotor, dan sebagainya.
ADVERTISEMENT
Service Advisor Suzuki Mahkota Tanah Abang, Abdul Mochtar mengatakan, ada beberapa komponen yang perlu dicek apabila merasakan konsumsi bensin lebih boros. Ini bisa dilakukan di rumah maupun di bengkel.
Filter udara yang kotor Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparanOTO
“Komponen pertama yang perlu dicek itu filter udara. Kalau kotor dan berdebu itu bisa jadi sumber masalah bahan bakar menjadi boros. Kenapa? Sebab, udara yang kotor bisa membuat suplai udara ke mesin jadi sedikit ini bisa berakibat pada proses pengabutan yang tidak sempurna,” ungkapnya saat ditemui kumparan beberapa waktu lalu.
Pengabutan yang tidak seimbang bisa membuat konsumsi bahan bakar lebih banyak daripada udara. Efeknya, tarikan motor jadi lebih berat.
“Solusinya filter itu bisa dibersihkan atau diganti. Filter itu maksimal diganti kalau sudah menyentuh 25 ribu kilometer. Harganya bervariasi tergantung model motornya,” imbuhnya.
Ujung elektroda busi motor Honda Vario Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Komponen lain yang jadi masalah konsumsi bahan bakar menjadi boros adalah busi. Endapan kotoran berupa karbon yang ada di ujung elektroda busi bisa mengurangi performa motor.
ADVERTISEMENT
“Businya biasanya di atas ambang batas pemakaian atau sudah terlalu renggang sehingga pengapiannya lambat. Kalau enggak bisa dibersihin, businya perlu diganti sesuai spesifikasi motornya. Busi itu harganya murah sekitar Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu tergantung merek,” ucapnya.
Sistem CVT Motor Honda BeAT. Foto: Rizki Fajar Novanto/kumparan
Selanjutnya, komponen CVT juga perlu dilakukan pengecekan. Kalau kotor, konsumsi bahan bakar menjadi boros. Sebab kotoran yang menempel pada komponen penggerak membuat kerja lebih lambat, distribusi tenaga tidak maksimal kendati sudah digas penuh.
“CVT itu kan fungsinya meneruskan putaran mesin ke roda ya. Kotoran itu kadang numpuk di kampas kopling. Kalau aus biasanya selain konsumsi bahan bakar boros motor jadi gredek,” sambung pria ramah ini.
Ia menyarankan servis CVT dilakukan setiap 8.000 kilometer. Penggantian komponen di dalamnya bisa dilakukan mengikuti kondisi saat dilakukan pengecekan.
ADVERTISEMENT
Biaya servis CVT mulai dari pembersihan dan pengecekan berkisar Rp 60 ribu hingga Rp 80 ribu. “Itu belum termasuk dengan penggantian komponen,” ujarnya.
Ilustrasi mengganti ban baru pada motor. Foto: dok. Istimewa
Mochtar juga mengingatkan pemilik untuk mengecek tekanan angin pada ban. Saat ban kempis, permukaan ban yang menapak jalan lebih banyak sehingga gaya gesek yang ditimbulkan besar. Ini berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar.
“Ukuran tekanan angin idealnya 30 sampai 33 psi. Itu juga tergantung buku manual motornya jadi perlu diperhatikan jangan kurang jangan juga berlebih,” pungkasnya.