Bisnis Stasiun Pengecasan Kendaraan Listrik, Modal Mulai Rp 800 Jutaan
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) M Ikhsan Asaad menyebutkan, pertama konsepnya adalah Company Owned Company Operated (COCO).
"Sederhananya, konsep ini memungkinkan saya misalnya yang memiliki fasilitasnya, saya yang beli dan saya juga yang mengoperasikan sendiri," ucapnya kepada kumparan, Selasa (3/9).
Kemudian ada juga Partner Owned Partner Operated (POPO), seperti kerjasama dengan Pertamina, pusat perbelanjaan, kantor-kantor pemerintah atau badan usaha lain.
"Jadi misalnya di kantor pemerintah mau ada SPKLU, kami bisa bantu listriknya dan operasionalnya mereka. Operasionalnya pun serba otomatis, bayarnya pakai QR code saja, dan tak usah dijaga tak apa-apa," tutur Ihsan.
Modal mulai Rp 800 juta
Lebih lanjut lagi, Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto W.S. mengatakan, terkait investasi untuk satu SPKLU berteknologi Fast Charging bisa merogoh kocek sampai Rp 800 juta.
Dirinya berharap, kalau bisnis pengembangan charging station ini bisa merangkul pengusaha-pengusaha, untuk ikut berperan serta.
ADVERTISEMENT
"Jadi stasiun pengisian fast charging itu kemampuannya sekitar 50 Kw. Soal syaratnya, hanya cukup membentuk badan usaha, dan PLN akan mengikuti pemerintah dalam membentuk badan usaha untuk charging station," kata Haryanto.
3 fast charging PLN di Jakarta
Haryanto menambahkan, sebagai awalan mereka akan membangun tiga SPKLU fast charging di Jakarta. Lokasinya di kantor PLN Disjaya, Kantor Pusat PLN dan lokasi ketiga, sedang menjajaki kerjasama dengan Blue Bird serta Transjakarta.
Tak hanya itu, PLN juga memiliki rencana untuk memasang ultra-charging di sekitaran Monumen Nasional, dan sedang berdiskusi dengan Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau ultra fast charging itu kemampuannya 150kw, kalau cas mobil cuma 10 sampai 20 menit," ucap Ihsan.
Sampai saat ini berdasarkan data yang dimiliki PLN, total SPKLU sudah ada 7.000 unit di 3.000 lokasi di seluruh Indonesia, dengan kemampuan 20 kw saja. Ke depannya PLN komitmen akan terus melakukan pengembangan.
ADVERTISEMENT