Bisnis Stasiun Pengecasan Kendaraan Listrik, Modal Mulai Rp 800 Jutaan

4 September 2019 8:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tempat pengisisan bahan bakar pada mobil listrik. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Tempat pengisisan bahan bakar pada mobil listrik. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
ADVERTISEMENT
Perusahaan Listrik Negara (PLN) membuka peluang bisnis bagi pihak swasta, yang ingin membuka Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Setidaknya ada dua model bisnis yang disiapkan oleh PLN.
ADVERTISEMENT
General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) M Ikhsan Asaad menyebutkan, pertama konsepnya adalah Company Owned Company Operated (COCO).
"Sederhananya, konsep ini memungkinkan saya misalnya yang memiliki fasilitasnya, saya yang beli dan saya juga yang mengoperasikan sendiri," ucapnya kepada kumparan, Selasa (3/9).
Rombongan Jambore Kendaraan Listrik Nasional tiba di PLN Disjaya Jakarta, Selasa (3/9). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Kemudian ada juga Partner Owned Partner Operated (POPO), seperti kerjasama dengan Pertamina, pusat perbelanjaan, kantor-kantor pemerintah atau badan usaha lain.
"Jadi misalnya di kantor pemerintah mau ada SPKLU, kami bisa bantu listriknya dan operasionalnya mereka. Operasionalnya pun serba otomatis, bayarnya pakai QR code saja, dan tak usah dijaga tak apa-apa," tutur Ihsan.
Lebih lanjut lagi, Direktur Regional Jawa Bagian Barat PLN, Haryanto W.S. mengatakan, terkait investasi untuk satu SPKLU berteknologi Fast Charging bisa merogoh kocek sampai Rp 800 juta.
Pengisisan bahan bakar pada mobil listrik. Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Dirinya berharap, kalau bisnis pengembangan charging station ini bisa merangkul pengusaha-pengusaha, untuk ikut berperan serta.
ADVERTISEMENT
"Jadi stasiun pengisian fast charging itu kemampuannya sekitar 50 Kw. Soal syaratnya, hanya cukup membentuk badan usaha, dan PLN akan mengikuti pemerintah dalam membentuk badan usaha untuk charging station," kata Haryanto.

3 fast charging PLN di Jakarta

Haryanto menambahkan, sebagai awalan mereka akan membangun tiga SPKLU fast charging di Jakarta. Lokasinya di kantor PLN Disjaya, Kantor Pusat PLN dan lokasi ketiga, sedang menjajaki kerjasama dengan Blue Bird serta Transjakarta.
Panitia rombongan Jambore Kendaraan Listrik Nasional dan General Manager PT Perusahaan Listrik Negara Distribusi Jakarta Raya M. Ikhsan Asaad (ketiga kiri) di PLN Disjaya Jakarta, Selasa (3/9). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Tak hanya itu, PLN juga memiliki rencana untuk memasang ultra-charging di sekitaran Monumen Nasional, dan sedang berdiskusi dengan Gubernur DKI Jakarta.
"Kalau ultra fast charging itu kemampuannya 150kw, kalau cas mobil cuma 10 sampai 20 menit," ucap Ihsan.
Sampai saat ini berdasarkan data yang dimiliki PLN, total SPKLU sudah ada 7.000 unit di 3.000 lokasi di seluruh Indonesia, dengan kemampuan 20 kw saja. Ke depannya PLN komitmen akan terus melakukan pengembangan.
ADVERTISEMENT