BMW Indonesia Respons soal Mobil Listrik Lexus, Termurah di Kelasnya

3 Desember 2020 13:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lexus UX 300e. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Lexus UX 300e. Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
ADVERTISEMENT
Peta persaingan mobil listrik di Tanah Air, khususnya segmen premium makin menggairahkan. Ya, pasalnya brand Lexus baru saja meluncurkan mobil listrik murni paling terjangkau di segmen ini.
ADVERTISEMENT
Lexus resmi melansir UX 300e dengan banderol Rp 1,245 miliar off the road. Harga yang ditawarkan ini lebih murah Rp 95 juta dari mobil listrik murni BMW yakni i3s.
BMW i3S sedang diisi daya baterainya Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Merespons ini, Director of Communications BMW Group Indonesia, Jodie O’Tania mengungkapkan, kehadiran mobil listrik Lexus bukanlah sebagai ancaman. Bahkan, kata dia, BMW sudah lebih dulu bermain dan mengedukasi seputar teknologi mobil listrik di Indonesia sejak 2014.
"Kami tidak pernah merasa bahwa keduluan. Karena kompetitor itu memang harus ada, jadi membuat kami lebih kreatif karena ada persaingan di situ," ungkap Jodie di sela-sela test drive all new BMW 320i Sport, Selasa (1/12).
Mobil listrik BMW i8 Foto: Helmi Afandi/kumparan
Dari segi produk, lanjut dia, BMW justru menawarkan lebih banyak pilihan mulai dari varian Hybrid sampai full elektrik. Di samping itu, dia menjelaskan, kehadiran mobil listrik dari brand lain akan membuat pembentukan pasar mobil listrik di Indonesia semakin cepat.
ADVERTISEMENT

Keuntungan banyaknya mobil listrik yang meluncur di Indonesia

Dermaga pengisian daya di mobil listrik Lexus UX 300e Foto: Muhammad Ikbal/kumparan
Hadirnya model mobil listrik dari merek lain, menurut Jodie juga akan berimbas pada percepatan pembangunan infrastruktur. Musababnya, sebelum meluncurkan model mobil listrik pasti pabrikan memikirkan soal fasilitas, khususnya stasiun pengecasan.
"Karena semakin banyak pemainnya, infrastruktur akan semakin ready. Dari mulai charging station, kemudian benefit. Dan benefit itu paling penting, karena sekarang itu market-nya kendaraan listrik belum terbentuk," pungkasnya.
Pengemudi taksi listrik saat melakukan pengisian di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Foto: Dok. PLN
Seperti diketahui, salah satu alasan lambatnya perkembangan mobil listrik di Indonesia karena terhambat oleh ketersediaan stasiun pengisian baterai yang minim. Di samping itu, harga mobil listrik yang terlalu tinggi juga disebut sebagai penyebabnya.
Untuk pasar Indonesia sebenarnya bukan cuma BMW dan Lexus saja yang unjuk gigi soal kendaraan elektrifikasi. Belum lama ini Hyundai juga baru meluncurkan mobil listrik murni yang secara harga terbilang kompetitif, memang menyoal segmen konsumen dia berbeda dengan BMW dan Lexus.
ADVERTISEMENT