Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pertama-tama kita singgung tampilannya. Sebagai motor premium, BMW R Nine T Urban G/S memang tampil memikat mata. Bagian depannya sengaja dibuat sederhana dengan headlight berbentuk bulat ditambah sebuah topi pemanis.
Lampu utamanya sengaja memakai teknologi konvensional untuk memperkuat identitasnya sebagai motor klasik. Sementara untuk lampu belakang dan penanda sein sudah menggunakan LED.
Dari samping, tampilannya makin nyentrik berkat mesin boxer-nya yang menjulur ke arah luar. Desain tangki yang besar serta penggunaan velg ring 19 di bagian depan dan ring 17 di bagian belakang semakin mempertegas identitasnya sebagai motor yang tangguh.
Mundur ke belakang, jujur saja ini yang saya paling suka. Desainnya sederhana berkat penggunaan lampu belakang dan spakbor yang minimalis membuat bagian kaki-kaki belakang terlihat sempurna
Posisi berkendara
Tak bisa disangkal, BMW R Nine T Urban G/S punya bentuk tubuh yang besar nan ramping. Namun untuk sekelas moge ketinggiannya masih bisa ditolerir.
Secara dimensi, motor ini punya panjang 2.175 mm, lebar 870 mm, tinggi 1.381 mm, dan memiliki wheelbase (jarak sumbu roda) 1.527 mm.
Lewat tinggi jok 850 mm, membuat orang dengan tinggi 172 cm dan berat badan 70 kilogram kaki bisa menapak ke aspal meski memang masih ada sedikit rasa menjinjit, ya bisa dibilang masih acceptable. Ini karena suspensinya yang empuk langsung merendahkan ketinggian joknya, persis dengan motor trail yang sedikit amblas ketinggiannya ketika diduduki pengendaranya.
Setangnya yang lebar membuat posisi tangan sangat nyaman. Selain lebar, posisinya yang tinggi juga menambah percaya diri bagi siapa saja yang menungganginya.
Sedangkan posisi kaki ketika menginjak footstep, sama-sama nyaman ternyata. Kedua kaki menekuk secara baik dalam artian tidak terlalu ke belakang selayaknya motor sport.
Fitur
Pertama dari area setangnya yang tampil sangat sangat sederhana namun tetap fungsional.
Seperti panel instrumen mungilnya yang mengkombinasikan analog untuk menunjukkan kecepatan dan layar digital mungil yang berisi beragam informasi.
Isinya ada jadwal servis, odometer, trip 1, trip 2, trip average, engine temperatur, jam dan setup. Pada menu setup pemilik dapat mengatur jam, tanggal, juga tingkat kecerahan layar.
Ada juga beberapa lampu indikator seperti netral, traction control, ABS, Malfunction Indicator Lamp (MIL), high beam, sign lamp dan hazard.
Bagian saklar kirinya berisi tombol untuk mengganti informasi di spidometer, tombol untuk mematikan traction control dan hazard.
Sedangkan sisi kanan seperti motor pada umumnya, ada tombol engine cut off dan starter yang menyatu.
Performa mesin
Jantung mekanis BMW R Nine T Urban G/S disokong oleh mesin dua silinder boxer dengan kubikasi 1.170 cc, 8 katup, berpendingin udara, dan berpengabut injeksi.
Khas mesin ini ketika distarter akan mendorong ke kanan dan kiri, terasa juga saat idle dan ketika tekan kopling lalu geber gas saat motor melaju.
Klaimnya motor ini memiliki tenaga maksimum 110 daya kuda pada 7.750 rpm dan torsi puncak 116 Nm di 6.000 rpm.
Pertama kali menghidupkan mesin, raungan dua silinder langsung menggelegar. Tapi bukan suara seperti mesin motor sport 250 cc kebanyakan, suaranya lebih bulat dan berisi, apalagi saat digeber, makin berasa sangarnya.
Sama seperti moge kebanyakan, tenaga bawahnya terbilang padat namun tak menghentak kasar. Boleh dibilang motor ini nyaman untuk dipakai berkendara santai dan badan tak mudah lelah karena mudah dikendalikan.
Putaran mesin dari bawah langsung cepat naik yang dibarengi dengan perpindahan gigi secara bertahap dari 1 ke 4. Ya, untuk pemakaian dalam kota, menungganginya sampai gigi 4 saja sepertinya sudah cukup.
Kalau butuh tenaga lebih? Cukup putar tuas gasnya lebih dalam dan motor langsung merespons. Karakter mesinnya dibuat mengincar torsi, jadi untuk putaran mesin bawah jangan ditanyakan lagi kemampuannya. Meski begitu, untuk mengincar 100 km/jam sangat mudah.
Sayangnya mesin yang memiliki perbandingan kompresi 12:1 ini hanya dibekali oil cooler untuk sistem pendinginannya. Hawa panas mesin langsung merambat ke daerah paha, betis hingga engkel terutama saat kondisi jalan macet.
Tercatat di panel instrumennya suhunya selalu berada ada di rentang 125 C hingga puncaknya 140 C. Ya, meski ketika motor digas hawa panas tersebut lama-lama menghilang.
Handling
Karena setangnya lebar, handling motor ini di jalanan tengah kota sedikit memudahkan manuver saat berputar atau belok masuk ke parkiran atau gang-gang.
Saya suka saat melibas tikungan yang panjang, seperti yang ada pada kawasan BSD, Tangerang Selatan rasanya begitu nurut untuk diajak rebah walaupun bannya berjenis dual purpose.
Namun tetap saja, bodinya yang cukup besar tetap menyulitkan ketika harus menyelip di kemacetan, jadinya harus bersabar tidak bisa gesit dan lincah ketika mengendarai motor pada umumnya.
Kemudian bicara karakter suspensi, dia punya feel yang empuk membuat kenyamanan patut diberi dua jempol. Apalagi ketika melintasi medan jalan bergelombang atau dipenuhi dengan lubang kecil dan bumpy, sangat mudah melibasnya.
Konsumsi BBM
Bagi Anda yang ingin meminang BMW R Nine T Urban G/S tentu tak lagi mempersoalkan konsumsi BBM-nya. Tapi, tak ada salahnya bila saya menguji konsumsi bahan bakarnya.
Menggunakan metode full to full, satu liter BBM RON 95 bisa menempuh jarak 16-17 km. Sekedar informasi, BMW R Nine T Urban G/S mampu menampung BBM sampai 13,5 liter.
Cukup irit ya untuk sebuah motor besar, torsinya yang padat membuat saya tak sering memutar tuas gas dalam-dalam.
Kesimpulan
BMW R Nine T Urban G/S bisa dibilang nyaman untuk sebuah motor besar. Bobotnya yang berkisar 221 kg sepertinya tak menyiksa calon pengendaranya. Motor ini pun rasanya cocok bagi Anda yang ingin tampil maksimal di jalanan.
Urusan handling dan performa, saya berikan dua jempol. Sayangnya, dengan banderol motor di atas 600 juta belum disematkan modus berkendara, quickshifter, dan juga assist and slipper clutch.
Hawa panasnya yang cukup 'menyiksa' perlu jadi catatan. Tapi bagi Anda yang kuat menahan panas, motor ini tak boleh Anda lewatkan. Ya, dijamin menarik setiap mata.
Galeri foto: