Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Bocoran Skuter Listrik Suzuki Burgman, Calon Rival Yamaha E01
26 Juni 2022 12:29 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Hampir semua produsen kendaraan mulai menyiapkan produk ramah lingkungan dengan merancang kendaraan elektrifikasi , contohnya seperti sepeda motor listrik. Tidak terkecuali bagi salah satu pemain besar seperti Suzuki .
ADVERTISEMENT
Melansir dari rushlane.com, Suzuki tengah mengembangkan skuter listrik untuk pasar India. Basisnya, menggunakan Suzuki Burgman 125 yang belum lama ini modelnya tertangkap sedang diuji coba di salah satu jalan di India.
Karena menggunakan basis dari motor yang sudah ada. Makanya, secara desain boleh dibilang tidak begitu futuristik seperti yang jamak ditemui pada skuter listrik lainnya dengan menggunakan model yang benar-benar baru.
Pengembangan skuter listrik Suzuki ini tidak selalu berjalan mulus. Menurut sumber, pada awal April lalu dilaporkan uji coba Burgman listrik tersebut mengalami kendala sehingga membuatnya terlambat hingga dua tahun.
Berdasarkan pernyataan resmi Suzuki, akhirnya masa uji coba tersebut diperpanjang karena masalah suhu ekstrem yang melanda India. Dikhawatirkan, kondisi lingkungan tersebut dapat mempengaruhi kinerja skuter listrik tersebut.
ADVERTISEMENT
Paten desain Suzuki Burgman listrik
Indikasi sepeda motor listrik Suzuki yang menggunakan basis dari Burgman 125 semakin menguat tatkala paten desain yang diduga sebagai skuter listrik Suzuki tersebut beredar di dunia maya.
Bila melihat dari gambar paten tersebut, perbedaan paling kental dengan Burgman varian mesin bensin ialah pada bagian penyalur tenaganya yang menggunakan rantai.
Disebutkan, penggunaan rantai ini memiliki keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan penggunaan sabuk. Pertama, secara penyaluran tenaga, sistem rantai dinilai jauh lebih efisien dengan angka 97-98 persen. Bandingkan dengan jenis sabuk yang hanya 91-94 persen.
Kemudian, dari sisi harga penggunaan untuk jenis sabuk dinilai lebih mahal ketimbang menggunakan rantai. Terakhir soal ketangguhan, yang mana penggunaan jenis rantai dianggap lebih tahan pada segala kondisi baik jalan, suhu, dan sebagainya.
Kalau dilihat konstruksinya, modul penyalur arus DC-AC diletakkan persis di bagian bawah dek. Sedangkan modul pengubah arusnya diletakkan persis di sebelah baterai. Namun, Suzuki sepertinya merancang baterai tersebut dengan tipe fix atau tanam.
ADVERTISEMENT
Ini agak mengejutkan, terlebih Suzuki termasuk pabrikan yang bergabung dalam konsorsium dengan pabrikan Jepang lainnya dalam hal pengembangan sepeda motor listrik dengan sistem swap battery atau baterai tukar.
Baterainya juga terlihat cukup besar dibandingkan dengan baterai jenis tukar, sehingga harusnya dapat menawarkan jarak tempuh yang lebih jauh. Kekurangannya adalah karena konstruksi baterai tersebut harus mengorbankan kapasitas bagasi di bawah jok.
***