Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
Bos Ford Blak-blakan Pakai Teknologi China Atasi Ketertinggalan Mobil Listrik
12 Februari 2025 15:30 WIB
·
waktu baca 2 menit![CEO Ford, Jim Farley. Foto: Ford Media](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01j8en4evn1q0np9t1c4wtpdcm.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Disitat dari Carscoops, saat melakukan wawancara dengan New York Times, Farley mengatakan bahwa China beberapa tahun lebih maju dari produsen mobil di Barat.
Contohnya dalam hal pembuatan baterai untuk kendaraan listrik, satu-satunya peluang Ford untuk mengimbangi industri otomotif di China adalah dengan memanfaatkan teknologi mereka.
“Cara kita bersaing dengan mereka adalah dengan mendapatkan akses ke IP mereka sebagaimana mereka membutuhkan IP kita 20 tahun lalu, lalu menggunakan ekosistem inovatif dan kecerdikan Amerika serta skala besar, juga keintiman kita dengan pelanggan untuk mengalahkan mereka secara global,” kata Farley.
“Ini akan menjadi salah satu perlombaan terpenting untuk menyelamatkan ekonomi industri kita,” lanjutnya.
Farley tidak menjelaskan tentang rencana masa depan yang jauh. Tapi semuanya sudah terjadi dan sudah dilewati.
ADVERTISEMENT
Saat ini pabrik baterai Blue Oval milik Ford sedang dibangun. Rencananya akan beroperasi pada tahun 2026.
Pabrik tersebut akan memproduksi ribuan baterai lithium-ion fosfat (LFP) yang mengandalkan teknologi dari CATL yang merupakan pabrikan asal China.
Berdasarkan laporan Bloomberg, teknologi baterai LFP awalnya ditemukan oleh para ilmuwan di University of Texas. Lalu baterai tersebut dikomersialkan oleh A123 Systems LCC.
Perusahaan tersebut menerima banyak dukungan keuangan dari pemerintah Amerika Serikat. Namun, karena pasar kendaraan listrik berkembang sangat lambat, akhirnya A123 bangkrut.
Lalu, asetnya, termasuk hak kekayaan intelektual baterai akhirnya diakuisisi perusahaan Wanxiang Group yang merupakan perusahaan suku cadang mobil terbesar di China saat itu.
Dari laporan Bloomberg, saat ini China mengendalikan 83 persen pangsa manufaktur baterai lithium-ion di dunia.
ADVERTISEMENT
Sementara Ford, saat ini sedang mengembangkan mobil listrik dengan harga di bawah USD 30 ribu. Mobil listrik Ford untuk mengimbangi mobil listrik China yang memiliki harga terjangkau.
Walaupun saat ini tarif Amerika Serikat untuk impor dari China namun Ford berusaha melindungi dari ancaman merek-merek China seperti BYD. Mereka juga meningkatkan biaya pengiriman Lincoln Nautilus yang diproduksi di China ke diler di Amerika Serikat.