Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
BPJT: Bayar Tol Nirsentuh dan Jalan Berbayar Jakarta Bisa Terintegrasi
5 Februari 2023 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan Sekretariat Badan Pengatur Jalan Tol, Kementerian PUPR, Ali Rachmadi mengungkapkan, pihaknya membuka peluang integrasi jalan berbayar ERP dengan sistem Multi Lane Free Flow (MLFF) jalan tol.
ADVERTISEMENT
“Nanti mungkin bisa diintegrasikan dengan aplikasi sensorik untuk transaksi nirsentuh MLFF jalan tol. Secara sistem, MLFF dan jalan berbayar ini hampir memiliki kesamaan,” ungkapnya di Focus Group Discussion Jalan Berbayar Elektronik belum lama ini.
Jalan berbayar di Jakarta sendiri akan menggunakan aplikasi pada smartphone atau Electronic On Board Unit (E-OBU) maupun On Board Unit yang sudah disiapkan sebagai sistem pembayaran.
Verifikasi datanya sendiri akan menggunakan koordinat lokasi realtime dari OBU atau E-OBU yang terpasang serta pelat nomor kendaraan yang terpotret oleh kamera gantry.
“Kalau diintegrasikan ke central system MLFF, data seperti GPS kendaraan, nomor pelat, gambar kendaraan dan waktu masuk ke dalam jalan tersebut dibagikan saja. Jadi, masyarakat tidak perlu repot untuk punya banyak aplikasi untuk satu kebutuhan,” ujarnya.
Meski teknologi yang diadopsi berbeda, dirinya memastikan hal tersebut masih bisa dilakukan. Asalkan, ekosistem yang dibuat jelas. Namun, BPJT akan menyempurnakan aplikasi Cantas terlebih dahulu sebelum integrasi dilakukan. Ini untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
ADVERTISEMENT
“Saat ini, masih disempurnakan untuk menghindari potensi hacking atau peretasan data. Kalau sedang beroperasi lalu ter-hack kan bakal menimbulkan kerugian yang cukup besar,” terangnya.
Jalan berbayar ERP sendiri diterapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurangi angka kemacetan 10 hingga 30 persen. Tarifnya sendiri berkisar Rp 5 ribu hingga Rp 19 ribu dan masih bisa berubah tergantung kebijakan yang disepakati.
Sistem transportasi publik yang terintegrasi akan disiapkan terlebih dahulu sebelum program ini dilaksanakan. Fasilitas park and ride juga akan disediakan, supaya esensi dari kebijakan baru ini bisa membuat masyarakat beralih menggunakan transportasi umum.