Bridgestone Bidik Jadi Ban OEM Mobil Listrik China di Indonesia

15 Agustus 2024 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sejumlah anggota Wuling Electric Vehicle Indonesia (WEVI) menjajal ban baru Bridgestone EP150 dengan ukuran 12 inci, yang dikhususkan untuk mobil listrik mungil seperti Wuling Air EV.  Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Sejumlah anggota Wuling Electric Vehicle Indonesia (WEVI) menjajal ban baru Bridgestone EP150 dengan ukuran 12 inci, yang dikhususkan untuk mobil listrik mungil seperti Wuling Air EV. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Head of Consumer Sales & Marketing PT Bridgestone Tire Indonesia (BTI/Bridgestone Indonesia), Gatot Adrie Triyono buka-bukaan soal peluang pihaknya jadi penyuplai resmi ban untuk mobil listrik yang dibuat di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Terutama mobil listrik yang kini mayoritas dihuni oleh pemain asal China. Kebanyakan di antaranya masih menjual produknya dengan ban yang didatangkan langsung dari luar negeri, dan tak jarang merek yang dikenakan kurang familiar di telinga orang Indonesia.
"Pastinya kami ada arah ke sana juga, pastinya kami juga studi dan setting price-nya bakal seperti apa. Ke depan kami memang coba ke arah sana. Saat ini saya nggak bisa bocorkan (merek yang disasar), tapi lebih ke arah apa yang kami punya dan kita tawarkan," ujar Gatot ditemui di Karawang, Jawa Barat, Rabu (14/8/2024).
Namun, dirinya menegaskan, keinginan jenama asal Jepang tersebut terbuka untuk semua pabrikan mobil yang ingin bekerja sama dengan Bridgestone. Jadi tidak hanya eksklusif untuk merek Jepang, tetapi juga bisa dari pemain lainnya. Salah satunya seperti brand China.
PT Bridgestone Tire Indonesia (BTI) perkenalkan produk baru Ecopia EP300. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk pasar Indonesia, BTI memang belum punya produk yang spesifik untuk mobil listrik. Tapi Bridgestone memiliki satu lini ban yang bisa dipakai untuk kendaraan roda empat setrum seperti Ecopia EP300 Enliten.
Adapun secara global, ban Bridgestone khusus untuk mobil listrik sejatinya sudah ada yakni Turanza EV Enliten. Gatot bilang, kuncinya adalah teknologi Enliten yang akan terus dikembangkan sebagai basis pembuatan ban mobil listrik.
"Jadi begini, Ecopia EP300 yang kita luncurkan tahun lalu itu lebih kepada mobil-mobil yang bukan listrik. Itu untuk MPV karena ecopia untuk touring seperti Avanza atau Ertiga, tapi apakah bisa untuk mobil listrik? Bisa. (Enliten) akan menjadi standar untuk ban mobil listrik ke depannya," jelasnya.
"Enliten fokusnya kepada efisiensi kepada fuel-nya dan RRC-nya, jadi kebutuhan mobil kan beda-beda. Jadi kita nggak bisa produk kita sama semua, nggak. Tergantung permintaan konsumen," papar Gatot.
ADVERTISEMENT

Penjualan mobil listrik di Indonesia melesat 157 persen

BYD M6 yang dipamerkan di GIIAS 2024. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Penjualan mobil listrik murni atau BEV (Battery Electric Vehicle) di Indonesia mengalami peningkatan pada Juli dibanding Juni 2024. Ini berkat semakin banyak pemain dan model-model baru yang terus berdatangan ke Tanah Air.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, total penjualan wholesales atau pengiriman dari pabrik ke diler BEV sudah mencapai 17.831 unit. Alias melonjak 157 persen dibanding periode serupa tahun lalu yang totalnya 6.928 unit.
Semakin banyak produk BEV yang diserap pasar, maka otomatis permintaan suku cadang seperti halnya ban khusus mobil listrik dapat meningkat pada kemudian hari. Belum lagi, berbicara soal beberapa pabrikan yang telah dan akan membuka pabriknya di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Ukuran ban 12 inci mobil listrik Wuling Air ev, menggunakan velg kaleng yang ditutupi dop. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Bridgestone salah satu merek ban yang sudah merasakan manfaatnya sejak meluncurkan ban khusus mobil listrik Wuling Air ev yaitu Ecopia EP150 berukuran 12-inci awal tahun ini. Gatot mengaku, responsnya begitu positif.
"Penjualannya baik, feedback-nya baik. Kita juga undang komunitas (Air ev). Kita tak bisa bilang produk bagus tanpa undang mereka. Mereka feedback-nya baik. Distribusi so far baik, no issue. Jadi karena demand-nya belum banyak seperti MPV dan lain-lain, tapi so far ada," pungkas Gatot.
***