Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Motor ini muncul di era 1983 dan hanya dipasarkan untuk kebutuhan domestik Jepang saja alias Japan Domestic Market (JDM). Meski punya nama yang sama dengan Honda Beat matik, ternyata secara penulisannya berbeda.
Skutik yang dipasarkan di Indonesia menggunakan nama BeAT, yang merupakan gabungan dari kata Be dan AT.
Oke, pertama kita bahas dulu tampilannya. Dari bahasa desain motor ini memang sengaja dibuat mengotak dari bagian depan hingga ke belakang. Tak ada sama sekali desain runcing khas motor sekarang.
Bagian yang paling menarik terletak di model headlamp-nya, lihat saja dimensinya memanjang ke depan sejajar dengan spakbor. Secara total, motor ini punya tubuh yang cukup gambot dengan bobot mencapai 60 kilogram
ADVERTISEMENT
Dapur pacu Honda Beat
Di balik dimensi tubuhnya yang cukup besar ternyata jantung mekanisnya hanya dibekali mesin satu silinder 2-Tak berkubikasi 48 cc. Namun masalah teknologi boleh dibilang paling terdepan saat itu, Beat PC50 sudah mengadopsi sistem pendingin cairan dan teknologi V-TACS (Variable Torques Amplification Chamber System).
Singkatnya, teknologi V-TACS akan mengatur keluarnya besaran torsi saat putaran mesin rendah dan tinggi. Sistem V-TACS diaktifkan lewat pedal di sebelah dek kiri. Jadi, ketika putaran mesin berada di 5.500 rpm teknologi ini akan meningkatkan tenaga motor.
Dari informasi yang kumparan rangkum, motor ini memiliki tenaga maksimal 7 daya kuda pada 7.000 rpm dan mampu diajak berlari hingga kecepatan 60 km/jam.
Tak hanya desain body, mesin, dan teknologinya yang menarik. Bagian panel instrumen juga punya daya tarik tersendiri. Bagian ini cukup lengkap informasinya meliputi keterangan BBM, suhu, speedometer, hingga tachometer redline menyentuh 11 ribu rpm. Cukup tinggi untuk sebuah motor berkubikasi mesin 50 cc.
ADVERTISEMENT