Canggih, Kerja AC Bus Baru Buatan Laksana Adopsi Sistem yang Ada di Pesawat!

3 Februari 2021 10:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bio Smart dan Safe Bus garapan Laksana. Foto: dok. Sumber Alam
zoom-in-whitePerbesar
Bio Smart dan Safe Bus garapan Laksana. Foto: dok. Sumber Alam
ADVERTISEMENT
Karoseri Laksana kembali membuat gebrakan dengan menghadirkan inovasi bus terbarunya. Kali ini guna menyesuaikan kondisi pandemi, bus baru buatan Laksana dibuat lebih ramah terhadap kesehatan.
ADVERTISEMENT
Ini karena cara kerja sirkulasi sistem pendinginan kabinnya menggabungkan pertukaran udara luar maupun dalam, yang menggunakan beberapa tahapan filtrasi supaya lebih bersih dan aman dihirup.
"Perbedaan yang paling penting adalah bus physical distancing bio smart and safe ini menyerupai layaknya sistem sirkulasi yang ada di pesawat," buka Technical Director Karoseri Laksana, Stefan Arman, dalam diskusi webinar Busworld Southeast Asia Jakarta, Selasa (2/2).
Bio Smart dan Safe Bus garapan Laksana. Foto: dok. Laksana
Sistem pendingin kabinnya masih konvensional sebenarnya, mesinnya diletakkan di atap kabin bus. Namun proses sirkulasi udaranya yang sedikit didesain ulang.
Caranya dengan menambahkan saluran udara isap yang letaknya pada bagian bawah lantai penumpang dari depan sampai belakang.
Pada tahapan ini, udara terserap yang mengandung partikel kecil akan disaring pakai HEPA filter dan sinar ultraviolet. Ketika disaring menggunakan filter HEPA itulah, sistem sirkulasi udaranya menyerupai cara kerja perputaran udara di kabin pesawat.
Bio Smart dan Safe Bus garapan Laksana. Foto: dok. Laksana
Berikutnya udara disirkulasi lagi menggunakan sistem pendinginan, lalu keluar melalui kisi-kisi yang berada di atas kepala. Begitu seterusnya.
ADVERTISEMENT
Ujar Stefan, model sirkulasi tersebut dinilai lebih bersih, sehingga lebih ampuh menangkal paparan virus di udara. Sebab sistem sirkulasinya vertikal, bukan horizontal.
Kok disebut sirkulasi vertikal? Sebab udara dingin yang keluar dari atas kepala penumpang, langsung diisap pada saluran bawah. Dengan demikian mampu mengurangi udara tercemar yang berpusat di tengah kabin, sehingga tidak lagi dihirup penumpang yang sama atau lainnya.
Bio Smart dan Safe Bus garapan Laksana. Foto: dok. Laksana
Lalu dianggap lebih bersih karena menggabungkan udara luar yang telah difiltrasi terlebih dahulu melalui sistem AC. Baru kemudian disirkulasi ke dalam kabin. Sehingga udara di dalam kabin bus tidak sepenuhnya udara 'lama'.
"Melalui perubahan mekanisme ini kami harapkan bus ini bisa meminimalkan viral load di dalam kabin, dan meminimalkan pertukaran udara antara satu penumpang dengan yang lain," kata Stefan.
Bio Smart dan Safe Bus garapan Laksana. Foto: dok. Laksana
Belum selesai, cat bus yang dibuat berdasarkan pesanan dari PO Sumber Alam ini juga menggunakan nano silver coating. Yang diklaim bisa menguraikan bakteri dan virus.
ADVERTISEMENT
"Untuk hal tersebut juga sudah diuji secara klinis oleh tim riset Universitas Diponegoro," lanjutnya.
Stefan tidak merinci berapa besaran biaya yang dibutuhkan untuk membangun bus tersebut. Sebab keefektivitasannya secara menyeluruh masih dalam tahap uji coba oleh lembaga terkait.
Bio Smart dan Safe Bus garapan Laksana. Foto: dok. Laksana
Namun yang jelas, sistem sirkulasi dan filtrasi kabin bus baru tersebut bisa diaplikasikan pada bus lama sekalipun dengan ongkos pengerjaan dan komponen filter hingga Rp 65 juta.
***