Canggih, Teknologi Fuel Cell Stack di Toyota Mirai dan Crown Tak Cuma Buat Mobil

6 Mei 2025 16:59 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita tinjau mobil hidrogen Toyota Mirai di GJAW 2024. Foto: dok. Toyota
zoom-in-whitePerbesar
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita tinjau mobil hidrogen Toyota Mirai di GJAW 2024. Foto: dok. Toyota
ADVERTISEMENT
Toyota menjadi salah satu frontrunner dalam pengembangan mobil dengan elektrifikasi Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV), yang menggunakan hidrogen sebagai sumber energi. Teknologi ini lebih ramah lingkungan karena emisi yang dihasilkan berupa air atau H20.
ADVERTISEMENT
Secara sederhana, energi kendaraan hidrogen memanfaatkan reaksi kimia (elektrokimia) antara gas hidrogen dan oksigen melalui panel yang disebut fuel cell stack.
Komponen fuel cell stack berisi blok fuel cell unit --yang terdiri dari struktur katoda, elektrolit, dan anoda-- dan fuel cell power control.
Tampilan Toyota Crown saat dipamerkan pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Rangkaian teknologi itu sudah diimplementasikan pada mobil Toyota Mirai dan Crown. Advisor PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN), Jaka Purwanto, menjelaskan Toyota tak hanya memanfaatkan canggihnya teknologi ini untuk mobil hidrogen berpenumpang saja, namun bisa dipakai untuk kendaraan dengan berbagai keperluan.
Fuel cell stack Toyota ini bukan hanya bisa dipakai untuk mobil passengers, tapi bisa juga dipakai untuk keperluan lain. Kayak misalnya, fuel cell stack Toyota ini dipakai untuk membangun fuel cell bus, bus hidrogen, atau truk hidrogen, dan lain seperti misalnya forklift, forklift juga bisa pakai hidrogen,” kata Jaka saat diskusi Panel 1 kumparan New Energy Vehicle (NEV) Summit 2025 ‘Biofuel & Hidrogen: Pilar Energi Lokal Otomotif’ di MG Space SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5).
Advisor PT. Toyota Motor Manufactruing Indonesia Jaka Purwanto menjadi pembicara pada kumparan New Energy Vehicle Summit 2025 di MGP Space, SCBD Park, Jakarta, Selasa (6/5/2025). Foto: Syawal Febrian Darisman/kumparan
Bahkan, kata Jaka, fuel cell stack Toyota juga bisa dipakai untuk pembangkit listrik bertenaga hidrogen. Pemanfaatan ini sudah diterapkan di sejumlah negara.
ADVERTISEMENT
“Jadi seperti perusahaan ada di Prancis dan australia itu namanya Blue Diamond, mereka sudah membuka seperti genset tapi genset hidrogen. Kelebihannya genset hidrogen ini tidak bersuara dan tidak ada emisinya, sehingga dipakai di dalam ruangan ini juga sangat aman gitu,” jelas Jaka.
Tak hanya itu, Jaka menyebut fuel cell stack Toyota bisa dipakai untuk transportasi berukuran besar, seperti kapal dan kereta. “Jadi fuel cell stack-nya Toyota ini bisa dipakai untuk berbagai kepentingan gitu,” tegas dia.

Tantangan Pemanfaatan Teknologi Hidrogen di Indonesia

Namun di balik canggihnya pemanfaatan teknologi fuel cell stack dan energi hidrogen, Jaka menyebut masih ada sejumlah tantangan yang perlu ditangani secara bersama-sama, khususnya di Indonesia.
Ia mencontohkan pengembangan SDM Indonesia terhadap pemanfaatan teknologi hidrogen. Jaka memastikan Toyota terus berkolaborasi dengan sejumlah pihak untuk mengatasi tantangan ini.
ADVERTISEMENT
“Jadi kita sudah berkolaborasi dengan BRIN, dengan yang lain untuk men-develop power people yang meng-handle teknologi ini,” ungkapnya.
PT Toyota Indonesia Motor Manufacturing (TMMIN) meresmikan fasilitas Hydrogen Refueling Station (HRS) di Karawang, Jawa Barat (11/2/2025). Foto: dok. Toyota
Selain kerja sama dalam pengembangan SDM, Toyota juga bekerja sama dengan pihak lain dalam mempercepat pembangunan ekosistem hidrogen di Indonesia.
“Toyota juga sudah membangun station hidrogen di xEV Center Karawang untuk melakukan demo untuk bisa membangun bersama-bersama dengan stakeholder yang lain seperti Pertamina, PLN, untuk membangun ekosistem hidrogen agar lebih cepat,” pungkasnya.