Cara Aman Mengemudi Mobil Matik di Turunan Tajam

12 Februari 2023 7:16 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tanjakan Gentong Tasikmalaya. Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
zoom-in-whitePerbesar
Tanjakan Gentong Tasikmalaya. Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
ADVERTISEMENT
Mengemudikan mobil matik saat di turunan tajam tentunya berbeda dengan mobil manual. Akan berbahaya bila mengandalkan pedal rem saja.
ADVERTISEMENT
Pemilik bengkel spesialis mobil matik Worner Matic, Hermas Prabowo mengatakan, cara aman mengemudi mobil matik saat turunan tajam yang panjang adalah menyertakan engine brake.
“Jangan di D saja lalu mengerem. Pindahkan dari D ke 3, terus ke 2, atau L agar lajunya tertahan karena adanya engine brake. Mobil jadi enggak nyelonong dan kinerja rem enggak terlalu berat,” katanya saat dihubungi kumparan belum lama ini.
Ilustrasi transmisi mobil matik. Foto: Sena Pratama/kumparan
Ya, gesekan kampas rem pada tromol maupun cakram terus menerus bisa mengakibatkan vapor lock. Kondisi ini membuat cairan rem mendidih kemudian memunculkan uap air pada saluran rem. Ini bisa membuat udara terperangkap sehingga daya pengereman tidak maksimal.
“Cara pindahnya pun ada tekniknya. Jangan dilakukan scara mendadak sebab kalau main pindah dari D ke gigi rendah bisa membuat umur transmisi otomatik menjadi pendek karena putaran mesinnya tinggi kecepatannya berkurang,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Itu kan dia gearbox-nya bisa jadi cepat panas, karena tekanan oli transmisinya besar ketika mencengkram kopling di rasio gigi rendah tetapi kecepatannya tinggi. Makanya, bisa merusak,” sambungnya.
Tuas transmisi All New Toyota Kijang Innova Zenix Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Oleh karena itu, kurangi laju mobil terlebih dahulu kemudian pindahkan gigi ke yang lebih rendah secara bertahap tergantung kondisi yang dilalui. Pindah gigi dari D ke 3 digunakan untuk jalan menurun yang tidak terlalu curam dan panjang.
Sedangkan, pindah dari D ke 3 lalu ke 2 untuk jalan yang menurun agak curam dan tidak terlalu panjang. Rasio gigi rendah akan membuat laju mobil tidak terlalu cepat. Sementara, gigi L digunakan untuk jalan menurun yang lebih curam.
“Posisi L atau 1, tekanan oli pada kopling akan cukup kuat sehingga memungkinkan mobil bisa menanjak atau melewati turunan curam. Saat itu, putaran mesin jadi lebih tinggi dibanding output shaft sehingga ketika pedal gas diangkat ada efek engine brake,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT