Cara Nusantara Group Bangun Kepercayaan Konsumen Royal Enfield di Indonesia

26 Oktober 2020 18:59 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Royal Enfield. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Logo Royal Enfield. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
ADVERTISEMENT
Distributor resmi Royal Enfield Indonesia kini dipegang PT Nusantara Batavia International (Nusantara Group) per Maret lalu, dari sebelumnya PT Distributor Motor Indonesia (DMI).
ADVERTISEMENT
Meski nama sepeda motor RE sudah populer di Tanah Air, tapi perjalanan Nusantara Grup yang digawangi Joe Ferry ini tak mudah.
Pasalnya, RE Indonesia sempat dilanda kabar tak sedap, lantaran konsumennya tak kunjung mendapat surat-surat kendaraan. Kabarnya ada ratusan unit konsumen yang meminta pertanggungjawaban main diler.
Royal Enfield Himalayan. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
General Manager PT NBI Gwesley Griemaldy Kussoy, pun tak menampik jika kasus tersebut berpengaruh pada kepercayaan konsumen terhadap Royal Enfield Indonesia saat ini, berimbas pada penjualan.
"Iya, memang awalnya berpengaruh. Karena mau kembalikan trust konsumen itu tidak mudah," kata Gwesley saat berbincang dengan kumparan di sela-sela Fun Day Rally Royal Enfield, Jakarta, Sabtu (24/10).
Royal Enfield Classic. Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Dia melanjutkan, banyak calon konsumen yang merasa takut untuk membeli motor Royal Enfield dengan alasan proses penerbitan dokumen yang akan serupa dengan main diler terdahulu.
ADVERTISEMENT
"Kita selalu sampaikan jika kita betul-betul berbeda dan tidak melanjutkan yang dulu. Diler kita benar-benar baru dan saya rasa Nusantara adalah grup yang cukup besar," jelas dia.
Nusantara Group merupakan perusahaan otomotif yang berdiri sejak 1973. Saat ini mengelola 12 merek otomotif yang terdiri dari roda dua dan roda empat dengan 55 outlet yang tersebar di Jawa, Sumatera, hingga Kalimantan.
"Jadi kita menjamin surat-suratnya tidak akan lagi terjadi seperti itu. Cuma memang karena kita sebagai importir baru dan saat ditunjuk sebagai importir terkena corona dan PSBB, jadi sedikit terhambat prosesnya di bea cukai," paparnya.

Bangun kepercayaan lewat komunitas

Royal Enfield Indonesia di bawah naungan PT Nusantara Batavia International menggelar fun riding bersama komunitas ke dua diler baru. Foto: Royal Enfield Indoneia
Salah satu strategi Royal Enfield di bawah kendali NBI adalah masuk ke komunitas. Lewat pendekatan ini, Gwesley menyebutkan cukup ampuh dengan pembuktian kerja di lapangan.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, pihaknya getol membuat acara bertajuk fun ride mengundang beberapa komunitas untuk riding bersama dan memperkenalkan wajah baru Royal Enfield Indonesia.
Royal Enfield Indonesia di bawah naungan PT Nusantara Batavia International menggelar fun riding bersama komunitas ke dua diler baru. Foto: Royal Enfield Indoneia
Sabtu (24/10) kemarin contohnya, mengundang dua komunitas besar yakni RoRI (Royal Riders Indonesia dan RETRO untuk riding bersama mengunjungi dua diler baru Royal Enfield di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan dan Depok, Jawa Barat.
"Begitu saya masuk ke komunitas, saya selalu sampaikan bahwa kita berbeda. Kita tidak ambil alih fasilitas diler yang lama (DMI), stok unit, sampai karyawan. Kita menghindari semua urusan yang berhubungan dengan main diler yang lama," tegasnya.

Janjikan 3 bulan surat-surat sampai ke rumah

Royal Enfield Foto: Aditya Pratama Niagara/kumparan
Gwesley menjanjikan dalam keadaan normal tanpa pandemi, STNK dan BPKB akan rampung dalam 3 bulan. Namun, karena corona diperkirakan ada keterlambatan waktu sedikit.
ADVERTISEMENT
"Normalnya 3 bulan (semua model), ini kita sudah mulai ada yang keluar (surat-surat), kemarin Jumat sudah serah terima juga. Cuma karena pandemi saya berharap konsumen mengerti paling lama meleset 1 bulan," ungkapnya.
Jika dalam waktu 4 bulan kelengkapan surat baik STNK, BPKB dan TNKB tak terbit. Pihaknya akan bertanggung jawab dengan memberikan surat jalan yang disebut legal untuk digunakan di jalan raya.
Saat ini diler resmi Royal Enfield di Indonesia berjumlah 4 diler yang terletak di Cibubur, Depok, Bintaro dan diler utama di Pondok Indah, Jakarta Selatan.
"Di luar Jakarta sedang on progres. Kita rencanakan ada di Medan, Balikpapan dan Banjarmasin," imbuhnya.