Catatan Kami Setelah Mencoba Motor Listrik Honda CUV e:

11 Februari 2025 15:00 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
First ride motor listrik Honda CUV e: dan mencoba fitur RoadSync Duo di area tertutup, Jakarta.  Foto: Sena Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
First ride motor listrik Honda CUV e: dan mencoba fitur RoadSync Duo di area tertutup, Jakarta. Foto: Sena Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Dibandingkan sesama kompetitor asal Jepang lainnya, PT Astra Honda Motor (AHM) terbilang paling gencar menghadirkan motor listrik di Indonesia. Terbaru adalah Honda CUV e:, melengkapi tiga model lainnya yang sudah meluncur terlebih dahulu.
ADVERTISEMENT
Debut Honda CUV e: dilakukan bersama dengan ICON e: pada Oktober tahun 2024. Banderolnya Rp 35,45 juta untuk unit saja, bila disertakan dua buah baterai Mobile Power Pack e: (MPP e:) harganya menjadi Rp 54,45 juta. Serta Rp 39,65 juta atau Rp 59,65 juta plus paket dua MPP e: untuk CUV e: RoadSync Duo.
Awak kumparan berkesempatan mencoba secara perdana Honda CUV e: di jalan. Bertempat di area tertutup di kawasan Ancol, Jakarta Utara, kami diberi sebuah unit Honda CUV e: RoadSync Duo untuk merasakan sensasi berkendaranya.

Ergonomi Honda CUV e:

First ride motor listrik Honda CUV e: dan mencoba fitur RoadSync Duo di area tertutup, Jakarta. Foto: Sena Pratama/kumparan
Sebelum mulai jalan, coba bahas dulu mengenai posisi berkendara ketika menunggangi motor listrik terbaru Honda ini. Untuk postur tubuh pengendara dengan tinggi 173 cm, skuter elektrik ini mampu menawarkan ergonomi selayaknya motor bensin konvensional.
ADVERTISEMENT
Soal dimensi, CUV e: punya panjang 1.889 mm, lebar 664 mm, dan 1.096 mm, serta sumbu roda 1.310 mm. Jarak terendah ke tanah setinggi 139 mm dan tinggi tempat duduk 761 mm, khusus untuk varian RoadSync Duo punya bobot 118 kilogram.
Kami cukup suka kontur jok dan ketebalan busa yang tidak seperti motor skutik entry level konvensional Honda pada umumnya. Selain empuk baik untuk pengendara dan penumpang, karakternya ini membuat CUV e: asyik dikendarai dalam waktu cukup lama.
Selain itu, didukung juga dengan area dek kaki yang cukup luas untuk ukuran sepatu 43. Untuk pengendara yang memiliki kaki cukup panjang, bagian lutut tak sampai menempel area dasbor maupun kemudinya.

Rasa berkendara

First ride motor listrik Honda CUV e: dan mencoba fitur RoadSync Duo di area tertutup, Jakarta. Foto: Sena Pratama/kumparan
Oke, selanjutnya mencari tahu seperti apa rasa berkendara CUV e: ini. Segera putar kenob kontak yang serupa dengan skutik Honda lainnya, panel meter digital TFT berwarna berukuran 7-inci menyala dan menampilkan beragam informasi kendaraan.
ADVERTISEMENT
Tekan tombol di sisi kanan kemudi yang juga sekaligus bisa sebagai fungsi mundur, maka tulisan 'Ready' muncul di tengah layar. Puntir tuas akselerator secara gradual, CUV e: meluncur dengan halus tanpa suara sama sekali.
CUV e: dibekali dengan motor listrik penggerak jenis DC Brushless berkekuatan maksimum hingga 6 kW atau setara 8 dk pada 3.500 rpm dan torsi 22 Nm di 2.300 rpm yang dikemas di tempat mirip rumah CVT motor matik.
Rasanya? Dibanding Honda EM1 dan ICON e:, CUV e: ini lebih moderat secara keluaran tenaganya. Kami yakin masyarakat yang akrab dengan motor matik konvensional tidak akan terlalu kagok saat menggunakannya.
First ride motor listrik Honda CUV e: dan mencoba fitur RoadSync Duo di area tertutup, Jakarta. Foto: Sena Pratama/kumparan
Mencapai kecepatan ideal antara 60-70 km/jam juga tidak sulit, sebuah peningkatan signifikan bila dibanding dengan EM1 yang hanya mentok sampai 40 km/jam. Oh iya, CUV e: ini dijejali dengan tiga pilihan modus berkendara yang pengaturannya ada di sebelah kanan.
ADVERTISEMENT
Terdapat ECON, Standard, hingga Sport ketiganya memiliki karakteristik berbeda pula. Saat berada di ECON, sistem akan membuat motor listrik penggeraknya tidak terlalu agresif dan kecepatan juga dibatasi.
Lain cerita untuk Standard dan Sport, begitu masuk mode ini sontak tenaga yang disalurkan lebih jengat. Menurut kami, pendekatan paling pas agar CUV e: ini mirip dengan skutik konvensional adalah dengan mempertahankannya pada modus Sport.
Sektor kaki-kaki mengandalkan ukuran ban depan dan belakang yang dibalut ukuran 100/90-R12, suspensi depan teleskopik dan tunggal untuk yang belakang. Karakternya terbilang keras jika berkendara sendirian, namun cukup empuk saat berboncengan.

Fitur RoadSync Duo

First ride motor listrik Honda CUV e: dan mencoba fitur RoadSync Duo di area tertutup, Jakarta. Foto: Sena Pratama/kumparan
Honda CUV e: kaya akan fitur, bahkan melebihi dari jajaran motor skutik AHM yang ada saat ini. Salah satunya adalah RoadSync Duo, kelengkapan konektivitas terbaru dan pertama di Indonesia ini menjanjikan pengalaman berkendara yang berbeda.
ADVERTISEMENT
RoadSync Duo ini memiliki beberapa aspek yang lebih unggul dibanding RoadSync biasa yang pernah kami jumpai di Honda PCX160 terbaru. Misalnya dari tampilan navigasi yang memperlihatkan dua jenis visual berbeda.
Tak hanya sekadar turn by turn, proyeksi sistem penunjuk arah tersebut juga turut menampilkan peta digital selayaknya fitur navigasi yang biasa ditemui di head unit mobil. Asyiknya, dengan begini kami tidak perlu memegang ponsel atau menyiapkan holder khusus.
First ride motor listrik Honda CUV e: dan mencoba fitur RoadSync Duo di area tertutup, Jakarta. Foto: Sena Pratama/kumparan
Kemampuan lainnya yaitu menampilkan informasi musik yang sedang diputar dari ponsel kita, hingga mengganti daftar lagu. Sampai menerima panggilan telepon masuk dari seseorang, agar nyaman sebaiknya menghubungkan packtalk atau wireless earphone.
Semakin mudah karena pabrikan menyematkan tombol navigasi khusus di sebelah kiri kemudi agar pandangan ke arah depan saat berkendara tidak terdistraksi. Overall, motor listrik Honda CUV e: secara teknologi jauh lebih matang dibanding EM1.
ADVERTISEMENT
***