Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
PerbesarADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saya berkesempatan menjajal tiga varian terbaru dari Yamaha NMax terbaru: Turbo Tech Max Ultimate, Turbo Tech Max, dan Neo Version.
Sebelum masuk ke sesi uji coba saya akan menjelaskan sedikit perbedaan antara ketiga motor tersebut.
Varian Turbo Tech Max Ultimate dan Turbo Tech Max sebenarnya hampir sama, yang membedakan adalah varian Turbo Tech Max Ultimate dilengkapi aksesori performance damper.
Fungsi aksesori tersebut menjaga handling tetap stabil di tikungan hingga jalan rusak.
Selebihnya kedua varian memiliki kesamaan dari segi fitur, yakni sama-sama pakai smart key sistem, dual channel ABS, traction control system (TCS), turbo riding mode, turbo Y-shift hingga mesin berkubikasi 155 cc dengan teknologi Yamaha Electric CVT (YECVT).
Sedangkan varian Neo belum dibekali “turbo” seperti kedua varian tadi. Motor ini masih pakai anak kunci, mid negatif dan bagian CVT masih konvensional dengan roller.
ADVERTISEMENT
Ergonomi berkendara
Yang langsung saya rasakan saat pertama kali menunggangi NMax Turbo ada perbedaan ketinggian dibandingkan NMax generasi pertama dan kedua. Dengan postur tinggi badan saya di angka 173 kedua kaki saya agak sedikit jinjit.
Ternyata dari segi dimensi ada perbedaan jika dibanding gen kedua. Di NMax terbaru, dimensi panjangnya 1.935 mm, lebar 740 dan tinggi 1.200 mm ada perbedaan sekitar 40 mm ketimbang NMax lama.
Lalu pada bagian tinggi jok di NMax baru yakni 770 mm, ada perbedaan 5 mm dari yang lama. Sedangkan jarak terendah ke tanah di angka 135 mm atau bertambah 11 mm.
Bagian joknya, menurut saya terasa lega dan empuk, serta ada perbedaan ketinggian antara jok pembonceng yang posisinya lebih tinggi. Jadi saat memposisikan duduk selonjoran dengan bagian kaki ke dek depan sementara bagian bokong agak mundur ke belakang sangat nyaman, saya rasa sangat cocok saat dipakai jarak jauh.
ADVERTISEMENT
Soal kemudi, posisi setangnya pas, antara tinggi jok dan setang tidak terlalu jauh. Bentuk setang yang lebar pun tidak membuat tangan pegal saat pengujian motor ini.
Performa berkendara
Jantung mekanis NMax Turbo dan Neo sama-sama pakai tipe mesin Neo 155 cc Blue Core,VVA dengan 4 valve SOHC. Mesin berkubikasi 155,09 cc 1 silinder ini terdengar halus saat dikendarai. Di atas kertas tenaganya 11.3 kW pada 8.000 rpm dengan torsi 14,2Nm pada 6.500 rpm.
Ketika dicoba di sirkuit mesinnya sangat responsif. Tidak ada delay dari putaran bawah hingga atas.
Saat menjajal varian Turbo Tech Max dan Ultimate Y-shift memberikan tenaga lebih. Di mode sport dengan mengkombinasikan dengan “turbo” yang dioperasikan dengan tuas Y-Shift dari low, medium hingga high tenaganya sangat “ngejambak”.
Mesin NMax Turbo ini sangat agresif menurut saya pada shift medium di 7.000 rpm saya bisa menembus trek lurus hingga ke 70 km per jam dalam waktu singkat. Sayangnya karena sirkuit ini didominasi tikungan jadi pengujiannya kurang maksimal.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan pas pakai mode town, deru mesin terdengar lebih halus tapi dengan tenaga yang tetap ‘ngisi’ dari putaran bawah sampai atas. Jelas saja karena peralihan dari mode T ke S bikin putaran roda naik 500-1.000 rpm.
Tenaga mesin dan fitur “turbo” ini saya rasakan banyak perbedaan tenaga yang sangat jauh kalau dibanding NMax sebelumnya.
Kalau di NMax Neo walaupun mesinnya sama, ternyata tidak adanya fitur YECVT sangat berpengaruh ke performa. Bagian CVT-nya menurut saya lebih berisik kalau dibandingkan sama varian turbo.
Di 5.000 rpm saya merasakan raungan mesin dan bagian CVT yang terdengar jelas. Kalau dibandingkan antara NMax Neo dengan Turbo Tech Max sangat terasa perbedaan tenaganya.
Pengendalian
Soal pengendalian, ketiga motor yang saya jajal ini punya perbedaan mungkin kalau dijabarkan satu persatu seperti ini
ADVERTISEMENT
Di Turbo Tech Max Ultimate handling-nya benar-benar terasa nyaman, dengan adanya performance damper motor ini lebih mudah diatur saat tikungan. Saya pun tidak ragu untuk melakukan cornering karena suspensi depan dan belakangnya sangat stabil.
Nah kalau di Turbo Tech Max dan Neo yang saya rasakan kedua motor ini sama. Meski tidak pakai performance damper motor ini masih nyaman untuk diajak meliuk pada tikungan. Bahkan saat melibas sudut tikungan yang tajam, motor bongsor ini pun tetap sanggup.
Bagian suspensi, di bagian depan dan belakang terbilang cukup nyaman untuk menopang bobot saya di angka 60 kg.
Pada suspensi belakang NMax baru ini dibuat 5 mm lebih tinggi dengan tabung yang berfungsi untuk menampung oli berlebih dari shock breaker belakang.
ADVERTISEMENT
Kesimpulan
Terobosan Yamaha dengan menyematkan “turbo” menurut saya jadi warna baru di kelas skutik bongsor.
Pengendara bisa mengatur akselerasi motor matik dengan menggunakan Y-shift. Kalau di kondisi jalan macet bisa pakai mode T yang lebih santai, tapi saat butuh tenaga lebih tinggal ubah ke mode S. Jadi mau di dalam kota ataupun luar kota dengan jarak jauh, motor ini bisa diandalkan.
Fitur keamanannya untuk Tech Max dan Ultimate ada dual Channel ABS untuk mencegah anti-lock braking system'. Lalu ada juga Traction Control System (TCS) untuk mencegah risiko ban selip saat akselerasi.
Bagasinya juga luas untuk menyimpan barang bawaan, Yamaha memberikan ruang 25 liter. Untuk pengisian daya ulang perangkat elektronik, di bagian dek ada port charger USB C.
Harga
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Turbo Tech Max Ultimate warna magma black dibanderol Rp 45.250.000
Turbo Tech Max warna magma black dibanderol Rp 43.250.000
Turbo warna magma black dan elixir dark silver dibanderol Rp 37.750.000
Neo S Version warna black, red, dull blue, white dibanderol 33.700.000
Neo Version warna black, red, dull blue, white dibanderol 32.700.000