Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Catatan Kami Setelah Menggeber Honda CBR250RR SP Quick Shifter di Sirkuit
24 Agustus 2020 14:00 WIB
ADVERTISEMENT
Beberapa waktu lalu PT Astra Honda Motor (AHM ) resmi meluncurkan Honda CBR250RR SP Quick Shifter . Selang beberapa hari, mereka mengundang beberapa awak media termasuk kumparan untuk menjajal langsung performa motor ini di sirkuit pribadi internal, AHM Safety Riding & Training Center, di Cikarang, Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, kehadiran Honda CBR250RR SP Quick Shifter adalah langkah AHM untuk memberikan suntikan baru pada motor seperempat liter 2-silinder jagoannya itu.
Hadir tanpa ubahan apa pun di sektor tampilan, motor ini lebih difokuskan pada ubahan performa dan fitur berkendara. Ingin tahu bagaimana sensasi mengendarai motor ini?
Desain dan Tampilan
Karena ubahan hanya berfokus di jantung mekanis dan penambahan fitur, secara keseluruhan tampilan dan desainnya masih mengadopsi DNA yang sama dengan versi terdahulu.
Hanya saja, untuk pembeda pabrikan coba memberikan livery baru yakni, Bravery Red Black, Honda Racing Red, dan terakhir edisi spesial Garuda X Samurai.
Dari depan, samping, dan belakang desain aerodinamis dan sporty cukup menarik perhatian, khususnya di segmen 250 cc dengan konfigurasi mesin 2-silinder.
ADVERTISEMENT
Posisi berkendara
Saat pertama kali menduduki jok, impresi awalnya sama dengan versi terdahulu. Dia tak terlalu tinggi dan juga tak terlalu pendek. Dengan tinggi saya 172 cm kedua kaki bisa menapak dengan sempurna.
Padahal bila mengacu data teknis, tinggi joknya mencapai 790 mm. Hal ini karena jok pengendaranya terbilang ramping sehingga posisi kaki tidak begitu keluar, yang menyebabkan bisa menapak tanpa jinjit.
Sementara dimensi tubuhnya memiliki panjang 2.060 mm, lebar 724 mm, dan tinggi 1.098 mm. Sedangkan untuk jarak terendah ke tanahnya adalah 145 mm dengan jarak sumbu roda 1.389 mm.
Bicara posisi tangan, dari beberapa motor 250 silinder 2-silinder yang diniagakan di Indonesia, Honda CBR250RR memang memiliki posisi setang yang paling menunduk. Dari pemilihan posisi setang ini, feeling berkendara menjadi lebih racing.
ADVERTISEMENT
Performa mesin
Pada bagian inilah letak ubahan sesungguhnya. Tenaga dari Honda CBR250RR SP Quick Shifter melonjak menjadi 41 PS atau 40,42 dk di 13 ribu RPM serta torsi menjadi 25 Nm pada 13 ribu RPM.
Jika membandingkan dengan versi sebelumnya, ada peningkatan tenaga hingga 2,27 dk dan torsi 1,7 Nm.
Mesinnya masih mengusung 250 cc, DOHC 8 katup dengan pendingin cairan dan pengabut injeksi. Alasan mengapa tenaganya bisa meningkat karena teknisi Honda merevisi beberapa komponen di ruang bakar seperti piston yang dibuat lebih besar sehingga kompresi mesin meningkat menjadi 12,1:1 dari sebelumnya 11,5:1.
Selanjutnya adalah ubahan komponen intake air, dan meminimalisir gesekan dalam mesin, salah satunya dengan menggunakan per klep baru dan perbaikan jalur pelumasan di bawah dinding silinder.
ADVERTISEMENT
Untuk pengetesan Honda CBR250RR SP Quick Shifter dilakukan mini sirkuit AHM dengan beberapa karakter lintasan, dari trek lurus hingga tikungan tajam.
Pengaturan riding mode saya pilih di opsi Sport Plus dengan mode mode Quick Shifter Up and Down. Di sesi pertama, saya diberi kesempatan untuk mengitari lintasan safety riding, di sini jarak lintasan tidak terlalu panjang dan didominasi dengan tikungan-tikungan kecil.
Setelah mengitari 2 putaran lintasan tadi, barulah saya memacu motor ini di lintasan sesungguhnya.
Impresi awal, tenaga yang dikeluarkan terasa lebih besar. Semburan tenaga rasanya lebih mengisi dibanding versi terdahulu. Apalagi kalau sudah lewat 7.000 rpm dan mesin mulai meraung tenaga di putaran mesin atas lebih galak lagi.
Dengan adanya fitur Quick Shifter akselerasi dari motor ini juga lebih ganas. Hanya saja, menurut saya fitur ini baru bekerja optimal ketika putra mesin di atas 5.000 rpm.
Di bawah itu, ketika saya memindahkan gigi tanpa menekan kopling hentakannya tergolong cukup kasar. Nah, fitur ini juga memungkinkan saya menaikkan atau menurunkan gigi tanpa harus menutup grip gas. Efeknya RPM dari mesin bisa terjaga di putaran atas.
ADVERTISEMENT
Di trek lurus dengan 2 kali percobaan top speed yang saya dapat adalah 171 km/jam. Sementara dari catatan pihak AHM ketika melakukan time trial dengan jarak 300 meter saya mendapatkan catatan waktu 10,937 detik, salah satu dari 4 tester yang mendapat raihan waktu tercepat 10 detik.
Handling dan suspensi
Untuk suspensi depan Honda CBR250RR SP Quick Shifter sudah menggunakan jenis upside down dengan perpaduan monoshock pada bagian belakang. Sementara untuk lengan ayun menggunakan swing arm banana berbahan alumunium.
Menikung dengan kecepatan sedikit tinggi pun juga jadi lebih pede, karena dengan suspensi tersebut gaya tekan ke bawahnya lebih besar. Ketika mencoba meliuk di sirkuit tidak terasa kendala sama sekali.
Fitur
Sebagai motor yang diposisikan paling di tinggi di kelas CBR250RR, sistem pengereman ABS sudah menjadi standar pada motor ini.
ADVERTISEMENT
Tak cuma itu, Honda CBR250RR SP Quick Shifter juga sudah disematkan teknologi Assist and Slipper Clutch. Di mana dengan fitur ini, hentakan dari tuas kopling dibuat lebih enteng dan punya fungsi menjaga ban belakang tak alami selip ketika melakukan deselerasi atau engine break dalam kecepatan tinggi.
Setelah dibuktikan di lintasan sirkuit, fitur ini bekerja maksimal. Ketika saya melakukan engine break dari gigi 6 ke 4 bahkan ke 3 dengan kecepatan 120 km/jam ban belakang terjaga di posisinya.
Selebihnya, fitur seperti riding mode, throttle by wire, panel instrumen digital, dan lampu LED pada semua penerangan masih disematkan.
Kesimpulan
Berakhir di kesimpulan, Honda CBR250RR SP Quick Shifter cukup mendapatkan improvement yang baik khususnya di sektor jantung mekanis dan penyematan fitur.
ADVERTISEMENT
Terlebih fitur Quick Shifter dan Assist & Slipper Clutchnya bekerja maksimal. Hanya saja sebagai catatan, Quick Shifter tadi baru bekerja optimal ketika motor digeber dalam posisi putaran mesin tinggi.
Sementara untuk desain, bagian ini adalah pilihan, namun jika boleh menyimpulkan desain dari Honda CBR250RR memang lebih sport dan terlihat racy.
Namun kembali lagi, strategi AHM meluncurkan varian ini kumparan simpulkan hanya sebagai opsi lain dari versi terdahulu. Bisa jadi, ini adalah awal sebelum pabrikan meluncurkan varian 4-silindernya.
Oleh karenanya, tidak ada salahnya bagi Anda yang kepincut motor ini. AHM melego Honda CBR250RR SP dengan 3 pilihan warna yang masing-masing punya banderol berbeda.
Pertama ada Bravery Red Black yang dilepas Rp 76,7 juta, Honda Racing 77,3 juta dan yang paling mahal Rp 77,7 untuk edisi spesial Garuda X Samurai.
ADVERTISEMENT
***
(Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
ADVERTISEMENT