Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Memasarkan mobil hybrid di Indonesia memang bukan perkara mudah. Kurangnya pemahaman soal benefit maupun pengendaraan mobil hybrid, masih jadi salah satu alasan orang enggan membelinya.
ADVERTISEMENT
Menyadari akan hal itu, PT Toyota-Astra Motor (TAM) pun mengajak para rekan jurnalis dari berbagai media di Indonesia untuk menguji dan merasakan penggunaan mobil hybrid Toyota dalam perjalanan yang cukup jauh.
Tujuannya tentu saja untuk mensosialisasikan dan membuktikan, bahwa mobil hybrid punya efisiensi bahan bakar yang baik, akselerasi instan, dan keheningan kabin yang jauh lebih kedap.
“Melalui kegiatan test drive mobil elektrifikasi Toyota ini, kami berharap sosialisasi mengenai keberadaan mobil listrik di Indonesia dapat terus ditingkatkan sehingga masyarakat kian paham akan manfaat besar hadirnya mobil elektrifikasi,” jelas Direktur Pemasaran PT TAM Anton Jimmy Suwandi di Bali belum lama ini.
Total 5 model mobil hybrid yang disiapkan, meliputi 2 unit Prius PHEV, 2 unit C-HR hybrid, 1 unit Corolla Altis hybrid, 1 unit Camry hybrid, dan 1 unit Alphard hybrid.
ADVERTISEMENT
Keseluruhan unit tersebut kumparan rasakan bagaimana performa maupun kenyamanannya. Berikut ini ulasannya.
Rute test drive yang disediakan Toyota terbilang cukup panjang dan menantang dari Banyuwangi kemudian menyeberang untuk eksplorasi sisi utara dan selatan Bali. Berdasarkan hitung-hitungan, total jarak yang ditempuh pada pengetesan ini berkisar 380 kilometer.
Karakter jalan yang dilalui pun beragam, mulai dari jalan antar kota, jalan kota yang sempit, hingga jalur pegunungan yang berkelok dan dilengkapi dengan tanjakan dan turunan ekstrim.
Di ketiga karakter jalur tersebut, kemampuan mobil hybrid tentu saja benar-benar diuji. Baik dari segi tenaga, pengendalian, kenyamanan, hingga konsumsi bahan bakarnya.
Pada kesempatan pertama, kami menjajal Prius PHEV dan C-HR Hybrid. Impresinya jempolan, khusus untuk Prius PHEV. Kami suka handling-nya saat bermanuver di jalur antar kota Banyuwangi.
Sementara soal tenaga dan feeling berkendara sebenarnya tidak ada bedanya dengan mobil biasa. Paling kentara saat mode listrik murninya aktif, tentunya lebih hening dan akselerasi yang lebih cepat.
ADVERTISEMENT
Lanjut menjajal Alphard, kenyamanan dan kemewahan MPV kelas atas Toyota ini tetap diunggulkan. Ya walaupun cocok hanya untuk ditumpangi di baris keduanya, tak ada salahnya kami coba mengetesnya sebentar sebagai pengemudi.
Dan lagi-lagi feeling-nya tidak begitu berbeda ketimbang versi non hybrid . Kemudian keheningan kabinnya pun juga tetap sama.
Meski memiliki bodi yang gambot, Alphard tetap enak untuk dikendarai. Bahkan, saat duduk di balik kemudi mobil ini, tidak terasa bahwa mobil ini memiliki dimensi yang besar.
Kemudian saatnya mencoba Altis dan Camry Hybrid. Untuk keduanya kami rasa tidak seagresif Prius PHEV yang istilahnya digas sedikit langsung menjambak.
Tapi karena pas momennya saat dikemudikan di kota, impresi kenyamanan dan kehalusan akselerasi dua sedan ini tetap tidak jauh berbeda dari varian tanpa hybrid.
Setelah menguji performa, saatnya mengetahui efisiensi bahan bakar mobil-mobil hybrid Toyota.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan hasil pengecekan konsumsi bahan bakar, Toyota Prius PHEV menjadi yang terhemat dengan raihan 55 km/liter. Sementara C-HR hybrid menjadi yang terhemat kedua dengan raihan 28 km/liter, disusul oleh Corolla di posisi 3 dengan 26 km/liter dan Camry 18,4 km/liter, serta Alphard 15 km/liter.
Penghitungannya berdasarkan rute perjalanan dari sebelum memasuki Bedugul, hingga menuju Kuta, Bali, dengan jarak tempuh 150 km. Adapun dari 150 kilometer tersebut, terbagi dalam dua karakter jalan, yaitu 88 km didominasi dengan jalan menanjak, dan 62 kilometer didominasi jalan menurun.
Sebagai catatan, kondisi dan gaya mengemudi kami beragam. Sempat kami gas tipis-tipis ala eco driving, pengendaraan normal, sampai menginjak pedal gas penuh untuk merasakan akselerasinya.
Efisiensi bahan bakar ini juga tidak terlepas dari teknologi regeneratif braking mobil hybrid . Jadi pada saat pedal gas dilepas atau kondisi menurun, energi kinetik dari putaran yang dihasilkan roda ditransfer ke dalam baterai.
ADVERTISEMENT
Intinya memanfaatkan energi supaya tidak terbuang sia-sia.