Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Catatan Menjajal Tol Trans Jawa dari Surabaya ke Kendal
20 Desember 2018 20:25 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
Mimpi bisa menyatukan Pulau Jawa dengan jalan tol akhirnya terwujud. Pada Kamis (20/12), Presiden Joko Widodo mengajak sejumlah pihak, termasuk Gaikindo, untuk menjadi saksi peresmian tujuh ruas jalan tol baru yang menghubungkan Merak hingga Surabaya dengan tajuk “Ekspedisi Tembus Tol Trans Jawa ”.
ADVERTISEMENT
Jam menunjukkan pukul 05.00 waktu Surabaya, kumparanOTO menjadi yang beruntung bisa menjajal Tol Trans Jawa dari Surabaya ke Semarang. Ini memang bukan pengalaman yang pertama, sebelumnya kami sudah menjajal tol Trans Jawa dari Jakarta hingga Surabaya dengan kondisi beberapa titik masih dalam proses pembangunan.
Jumlah rombongan yang ikut dalam peresmian 7 ruas tol dari Batang hingga Surabaya ini pun dibuat riuh. Ratusan mobil ikut berpartisipasi dan menjajal aspal Tol Trans Jawa yang masih `perawan`.
Dalam iring-iringan, kami berada di posisi ekor alias paling buncit. Dari Gaikindo, ada 37 unit mobil yang turut serta (Mitsubishi, Daihatsu, Honda, Suzuki, Hyundai, Nissan Datsun, dan DFSK).
"Kami menyambut baik upaya pemerintah dalam upaya mendoromg ekonomi dan industri dalam Tol Trans Jawa ini yang akan terhubung mulai dari Merak hingga Surabaya" kata Jerry Amran, Head of Media Relations Section PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI).
ADVERTISEMENT
Sekira pukul 08.00 mobil pun bergerak dari Mayjen Soengkono Surabaya menuju Semarang dan menuju tol Surabaya-Mojokerto.
Kami yang berada di posisi paling belakang coba mengejar rombongan yang sudah berada jauh di depan. Menggunakan Mitsubishi Xpander Exceed A/T, pedal gas diinjak dalam. Sangking asyiknya dominasi jalan yang lurus.
Kertosono-Wilangan
Rombongan pun di Jembatan Kali Konto, yang merupakan penghubung ruas tol Wilangan-Kertosono.
Ruas Kertosono Wilangan yang pada musim mudik 2018 lalu masih dalam proses pengerjaan dan hanya berbasis beton dasar kini sudah bisa beroperasi.
Ruas tol yang akan dioperasikan untuk musim libur Natal 2018 dan Tahun 2019 itu masih minim rambu-rambu. Debu dan krikil bekas proyek pun masih cukup tebal. Kondisi ini tentu membahayakan ketika terjadi hujan dan berpotensi licin.
ADVERTISEMENT
Kondisi jalan tol hingga ke Kartasura konturnya mirip dengan Cipali. Selepas Kartasura hingga Semarang, perjalanan dihiasi dengan pemandangan perbukitan dan sawah nan hijau.
Jembatan Kali Kenteng `Menjinak`
Memasuki kilometer 469-460 kondisi jalan menanjak dan menurun dengan kemiringan yang cukup tajam. Beberapa rambu peringatan pun terdapat di kilometer tersebut.
Namun bila dibandingkan dengan kondisi di musim mudik Lebaran, situasinya sudah jauh berbeda dan lebih jinak ditaklukkan oleh pengendara roda empat.
Hanya saja, memperhatikan kecepatan, jarak kendaraan menjadi kunci saat menggunakan Tol Trans Jawa saat musim liburan nanti.
7 ruas tol yang dioperasikan tanpa tarif:
1. Pemalang -Batang : 33,8 km
2. Batang - Semarang : 75 km
3. Salatiga-Kartasura: 32 km
4. Wilangan - Kertosono : 37,9 km
5. Jombang Mojokerto : 0,9 km
6. Surabaya-Gempol : 6,3 km
7. Pasuruan - Probolinggo : 13,65 km
ADVERTISEMENT
Pastikan Perbekalan Cukup
Perjalan kurang lebih 400 kilometer tentu saja memerlukan perbekalan yang cukup. Sayangnya, tangki BBM mobil kami tak terisi penuh dan saat berhenti di tempat perhentian kedua indikator bensin tinggal dua bar. Sempat diisi sebanyak 10 liter ternyata tak cukup hingga tujuan akhir ke Jembatan Kali Kuto di Kendal.
Begitu sampai di Ungaran, kami pun memisahkan diri dari rombongan dan mencari SPBU di kota tersebut. Setelah bensin terisi penuh kami pun melanjutkan masuk menuju Banyumanik untuk kemudian masuk Manyaran dan mengakses simpang susun Krapyak menuju ruas Semarang-Batang.
Proses pembangunan bisa dibilang sudah rampung di Batang-Semarang. Kondisi beton jalannya cukup nyaman dilewati dan tidak terdapat gelombang yang bisa mengganggu stabiitas mobil saat melaju.
ADVERTISEMENT