Cegah Corona, Perlukah Semprot Disinfektan ke Bodi Mobil?

3 April 2020 15:52 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melakukan penyemprotan di ruas jalan Kabupaten Bogor untuk cegah COVID-19. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melakukan penyemprotan di ruas jalan Kabupaten Bogor untuk cegah COVID-19. Foto: ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya
ADVERTISEMENT
Wabah virus corona menjadi momentum bagi masyarakat untuk lebih memperhatikan kebersihan lingkungan sekitarnya. Terutama kebersihan kendaraan pribadi yang jadi tunggangan sehari-hari.
ADVERTISEMENT
Cairan disinfektan pun masih jadi pilihan untuk mensterilisasi kendaraan bermotor, seperti mobil. Bahkan saat ini mulai bermunculan salon mobil yang menawarkan penyemprotan disinfektan gratis.
Lantas, sebenarnya perlukah menyemprot cairan disinfektan pada mobil?
dr Henry Gunawan yang praktik di klinik Puri Media, Jakarta Barat, jika kaitannya untuk membunuh virus corona, cairan disinfektan cukup efektif untuk menyemprot bodi mobil.
"Virus corona itu termasuk virus RNA yang tidak stabil dan rapuh. Hanya saja penyebarannya menyebabkan proses infeksi yang cukup agresif. Karena rentan maka semua disinfektan yang mengandung clorin atau alkohol bisa membunuhnya," kata dr Henry saat dihubungi kumparan, Kamis sore (2/4).
Ilustrasi disinfektan. Foto: Shutter Stock
Namun, lanjut Henry, perlu diketahui virus corona tidak seperti virus influenza lainnya yang bisa berterbangan, sehingga tidak efektif jika disemprot disinfektan yang bersifat asap.
ADVERTISEMENT
"Tidak terlalu efektif kalau dalam bentuk asap, harus berupa cairan. Dan perlu diperhatikan jika cairannya mengandung klorin punya efek korosif pada komponen logam di bodi mobil," ujarnya.
Hal yang sama juga disampaikan Head Product Improvement/EDER Dept Technical Service Division PT ADM, Bambang Supriyadi. Menurutnya, klorin lebih banyak digunakan untuk cairan disinfektan karena lebih murah dari alkohol, padahal lebih punya efek buruk untuk bodi mobil.
Bambang mengatakan yang perlu diperhatikan yaitu kandungan klorin yang ada pada cairan disinfektan. Idealnya, takarannya yang tepat sekitar 1 ml klorin banding 10 ml air.
"Sebenarnya yang harus diperhatikan komposisinya, jadi orang yang nyemprot harus paham kalau takarannya aman untuk bodi mobil. Kalau kadarnya sedikit tidak terlalu berpengaruh karena mobil juga dilapisi cat antikarat," jelasnya.
Ilustrasi Cuci Mobil Foto: DariuszSankowski/pixabay
Namun, ia juga menyarankan sebagai antisipasi setelah bodi mobil disemprot cairan disinfektan seperti di jalan protokol atau di lingkungan perumahan sebaiknya segera dibilas dengan air. Sebab, biasanya sisa semprotan kerap meninggalkan noda dan menjadi jamur.
ADVERTISEMENT
"Analoginya seperti air hujan yang juga mengandung asam dan bisa merusak lapisan cat mobil. Jadi sama antisipasinya, habis terkena cairan harus dicuci lagi biar catnya tidak kusam," pungkasnya.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!