Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Cerita 429 Kilometer Pertama Mencoba Hyundai IONIQ 9 di Korea Selatan
10 Maret 2025 7:00 WIB
·
waktu baca 6 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Setelah itu, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) juga berencana memboyong dan melakukan produksi lokal Hyundai IONIQ 9.
kumparan berkesempatan mencoba langsung Hyundai IONIQ 9 di negara asalnya pada 19-20 Februari 2025 lalu. Tapi sedikit berbeda test drive-nya, kami menjajalnya sebagai penumpang guna mengeksplorasi dari segi kenyamanannya kala tidak di belakang kemudi. Jadi, begini ceritanya.
Pengujian Hyundai IONIQ 9 ini dilakukan dengan rute Seoul ke Busan. Total jarak yang ditempuh adalah 429 kilometer. Perjalanan ini memakan waktu sekitar 10 jam perjalanan. Secara jarak hampir menyerupai Jakarta-Semarang, kira-kira seperti itu gambarannya.
Oh iya tapi tidak sepenuhnya melintasi jalan tol. Supaya greget dan benar-benar menguji kenyamanannya, kami dibawa wira-wiri di jalan perkotaan, tol hingga diajak melewati kawasan pedesaan dengan kontur jalan yang menanjak.
Pengemudi yang mendampingi kami selama di perjalanan juga merupakan karyawan Hyundai Motor Company, sehingga segala macam fitur maupun seluk-beluk Korea Selatan disampaikannya secara informatif.
ADVERTISEMENT
Tampilan Hyundai IONIQ 9
Oke, pada bagian luar SUV ini tampak besar. Dari segi dimensi punya panjang 5.060 milimeter, lebar 1.980 milimeter dan tinggi 1.790 milimeter. Sementara sumbu rodanya mencapai angka 3.130 milimeter.
Fascia depannya sekilas mirip dengan Hyundai Kona Electric di Indonesia. Namun pada IONIQ 9 mengusung bahasa desain Parametric Pixel dengan lampu DRL berbentuk pixel yang membuat tampilannya futuristik khas keluarga IONIQ.
Lalu lampu utamanya ada di bagian samping di sisi kiri dan kanan. Walaupun terlihat simpel, ketika malam hari fungsi utamanya sangat mumpuni.
Hyundai IONIQ 9 juga dibekali teknologi Active Air Flap (AAF). Sistem ini berfungsi untuk meningkatkan performa aerodinamika serta mendinginkan komponen kendaraan juga berfungsi mengelola aliran udara.
ADVERTISEMENT
Cara kerjanya, flap di bagian bawah mobil memberikan asupan udara pada bagian sistem pengendalian dan baterai untuk proses pendinginan. Sedangkan ketika tak digunakan, flap tertutup meminimalisir hambatan udara.
Pada bagian kaki-kaki, IONIQ 9 dibekali roda berukuran mulai dari 255/60/R19 hingga 285/45/R21. Desain peleknya jari-jari rapat yang membuat elegan tampilannya.
Nah satu hal yang menarik, pada IONIQ 9 di pasar Korea Selatan tidak menggunakan kaca spion konvensional seperti mobil pada umumnya.
Hyundai membuat mobil ini tampak futuristik dengan spion digital, jadi di sisi luar ada kamera dengan desain minimalis. Pada bagian dalamnya ada layar monitor dengan visibilitas ciamik untuk melihat kondisi di luar.
Hyundai mendesain IONIQ 9 sama seperti pendahulunya IONIQ 5 dan IONIQ 5. Platform yang digunakan adalah Electric Global Modular Platform (E-GMP).
ADVERTISEMENT
IONIQ 9 juga jadi mobil pertama Hyundai yang menggunakan bodi dengan campuran alumunium. Tujuannya untuk meringankan bobotnya, total IONIQ 9 punya berat 2,6 ton. Bagaimana masih terbilang berat ata tidak?
Interior Hyundai IONIQ 9
Lanjut ke bagian dalam, kesan pertama yang saya rasakan adalah IONIQ 9 adalah mobil yang cocok untuk konsumen keluarga yang selalu bepergian secara komunal. Serasa Palisade yang lebih lega.
Bagian kokpitnya tampak futuristik, duduk di bagian depan terasa nyaman dengan bangku berlapis kulit. Area kabinnya juga terasa lega, pengaturan bangkunya pun bisa diatur dengan mudah karena sudah elektrik seluruhnya.
Duduk di baris pertama langsung disambut dengan layar melengkung panoramik di dasbor depannya. Ada panel meter berukuran 12,3 inci dan head unit dengan ukuran yang sama.
Pada bagian tengah ada konsol dengan wireless charging dan ruang penyimpanan yang bisa dibuka dari baris pertama dan kedua. Menariknya konsol ini bisa digeser maju maupun mundur sesuai kebutuhan.
ADVERTISEMENT
Lanjut ke bangku baris kedua, konfigurasinya menggunakan model captain seat. Pengaturannya pun sama dengan baris pertama yakni elektrik.
Perpaduan dua warna interior yang didominasi warna putih dipadukan abu-abu menambah kesan premium di dalamnya.
Bangku di baris kedua ini selain nyaman dan lega, ternyata dibekali dengan fitur yang bikin betah di jalan. Dengan konsep relaxation seat yang mampu menopang kepala dengan sempurna.
Selain itu ada dynamic body care untuk memijat. Pengaturannya pun sangat mudah karena tinggal disesuaikan lewat tombol yang ada di arm rest.
Bangku ini juga dilengkapi dengan fungsi penghangat, penyejuk, maupun pendingin. Jadi penumpang bisa menghangatkan atau mendinginkan kursi mengingat iklim di Korea Selatan yang beragam.
Selama di perjalanan saya sempat duduk di baris pertama, kedua, dan ketiga. Dengan tinggi badan saya di angka 174 centimeter rasanya masih nyaman dan lega untuk di head room dan leg room.
ADVERTISEMENT
Saat di baris ketiga sebenarnya nyaman untuk jarak dekat. Namun untuk jarak jauh rasanya agak kurang nyaman karena agak sulit ketika ingin meluruskan kaki.
Saat diajak melintasi area padat, kondisi di dalam kabin juga terbilang kedap.
Akselerasi Hyundai IONIQ 9
Pengemudi juga sesekali menjajal akselerasi IONIQ 9. Tenaganya pun responsif. Ya maklum, tidak ada kata lagi selain responsif yang menggambarkan kemampuan akselerasi mobil listrik.
Pengemudi tidak bisa sembarangan memacu kendaraannya karena mobil ini dibekali dengan Intelligent Speed Limit Assist (ISLA) yang bakal menegur pengemudi bila melewati batas kecepatan di setiap daerah.
Berbicara akselerasi, di atas kertas Hyundai IONIQ 9 bisa melesat dari posisi diam hingga 100 km/jam dalam waktu 5,2 detik.
ADVERTISEMENT
Soal suspensi juga bisa meredam sangat baik meskipun dimensinya yang bongsor. Baik di kecepatan tinggi maupun kecepatan rendah tidak terasa limbung. Untuk kompresinya lembut, kemudian rebound-nya bukan yang cepat sehingga terasa mental-mentul. Racikannya pas dan nyaman.
Fitur Keamanan di Hyundai IONIQ 9
Selain itu ada fitur menarik Driver Attention Warning (DAW), jadi ketika pengemudi mengantuk atau tidak fokus di jalan bakal ada notifikasi di panel meter. Sistem tersebut bakal membaca raut wajah pengemudi lewat sensor yang ada di area setir.
Hyundai juga membekali sistem Driver Assistance Systems (ADAS), mulai dari Forward Collision-Avoidance Assist 2 (FCA), Lane Keeping Assist (LKA), Blind-Spot Collision-Avoidance Assist (BCA), Safe Exit Warning (SEW), Safe Exit Assist (SEA), Rear Occupant Alert, Blind-Spot View Monitor (BVM), High Beam Assist (HBA), Rear Cross-Traffic Collision-Avoidance Assist (RCCA), dan Parking DistanceWarning (PDW).
ADVERTISEMENT
Bagian bagasi Hyundai IONIQ 9
Pada bagian bagasi juga tersedia fitur V2L (Vehicle to Load) jadi penumpang bisa menggunakannya untuk mengisi daya laptop maupun keperluan elektronik lainnya.
Nah bicara soal bagasi, ruang ini amat lega dengan kapasitas 620 liter. Bila kurang, tinggal melipat baris ketiga untuk membuat bagasi rata lantai dengan kapasitas 1.323 liter.
Jarak tempuh Hyundai IONIQ 9
Hemat saya, urusan baterai tidak perlu diragukan, Hyundai membekali IONIQ 9 dengan kapasitas 110,3 kWh. Di atas kertas Hyundai mengeklaim bisa menempuh jarak 620 kilometer.
Nah saat pengujian setibanya di Busan, baterai mobil kami masih tersisa 20 persen.
Selama di perjalanan kami juga tidak melakukan pengisian daya. Tapi, untuk waktu pengecasannya dari 10 persen sampai 80 persen haya butuh waktu 24 menit.
Nah, di pasar Korea Selatan Hyundai menyasar segmen muda hingga keluarga. Soal harga dijual mulai 60 juta won atau sekitar Rp 680 jutaan. Ketika sudah masuk Indonesia, kira-kira berapa harga yang pas untuk Hyundai IONIQ 9?
ADVERTISEMENT